Tears

1.1K 161 15
                                    

Tears are your ultimate weapon.

***

Jinyoung berlari menyusuri trotoar. Matanya mencari satu objek yang sangat dia khawatirkan sekarang.

"Sialan, kenapa gue nangis gini?" Jinyoung mengusap air matanya yang entah sejak kapan sudah menggenang di pelupuk mata, membuat pandangannya menjadi buram.


Dia menyesal menyetujui dare itu.



Dia menyesal sudah mengkhianati orang yang tulus dengannya.



Dia menyesal karena perasaannya yang baru dia sadar beberapa hari lalu.



Dia menjambak rambutnya frustasi.
"Kenapa gue baru nyesel sekarang?"

"Gue bodoh!"  Badannya ambruk berlutut di trotoar. Kepalanya menunduk, dia terus-terusan bermonolog menyesali perbuatannya.

"Gini ya rasanya ditinggalin, sakit!" Jinyoung menepuk-nepuk dadanya yang sesak itu.


Pukk


Seseorang memegang pundak Jinyoung.





Bukan, itu bukan Jisoo. Itu adalah Bona. Jangan berharap lebih jika itu Jisoo, faktanya gadis itu sudah menjauh dari tempat itu beberapa menit yang lalu.

"Nyoung..." Suara Bona terdengar melembut, tidak seperti tadi.

"Lo nangis?" Tanya Bona saat melihat air mata Jinyoung mulai lolos dari pelupuk matanya.

Jinyoung segera menghapus air matanya itu, "Gue nyesel, Bon."

"Ck, kenapa baru sekarang? Percuma lo nyesalin sesuatu yang udah gak ada digenggaman." Sahut Bona sarkas.

"Gue udah cari dia di sekitar sini, tapi keliatannya dia udah balik naik taksi!" Ucap Bona seakan dia tau apa yang ada dipikiran Jinyoung.


Jinyoung bingung antara lega atau khawatir.

Bagaimanapun itu masih presepsi Bona.

"Kita harus tetep cari dia, gue cari kesana dan lo kesana!" Intruksi Jinyoung.

"Dasar keras kepala!" Namun tetap saja Bona menuruti arahan dari Jinyoung.

Bona dan Jinyoung berpencar kearah masing-masing dan berharap menemukan Jisoo.











Meanwhile

Jisoo sedari tadi bersembunyi di balik pohon dekat Jinyoung dan Bona bertemu.

Dia lega karena Jinyoung sudah pergi.

Tetapi ada yang mengganjal di hatinya.

Jinyoung nangis? , Pikir Jisoo.

"Kenapa dia harus nangis sih, tangisan dia itu senjata yang bisa ngebunuh gue." Monolog Jisoo.

Memang terkadang otak dan hati tidak berjalan beriringan.

Tbc

***

A.n: wkwkwk yang udh baca pasti ngerasa revisiannya banyak bgt.

If You Do ; Jinyoung Ft. JisooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang