Weird Love

0.2

Curhatan Hati (6)

Varell : Sepi amat nih grup

Debora : Kaya hati

Angie : 2^

Vina : 3^

Vero : Vinaaa!! Gimana si Valdo?

Vina : Ini gue lagi nge chat💓

Matthew : Nge chat doang? Ditembak nya kapan coy?

Angie : Jleb😨

Vero : Jleb😨(2)

Varell : Jleb😨 (5)

Matthew : Dodol lu. Abis 2 kan 3 kampret.

Varell : Lah bodoamat. Gua maunya 5 gimana. Biar kayaa tanggal jadian gue sama Debora😍

Vina : Ngiiingg *nyamuk

Debora : Apa sih Vin😂

Angie : Lah ini si Prisil mana? Biasanya dia yang paling rame wkwk.

Vero : Lah iya ini si Prisill kemana? Tumben amat dia off.
.
.
.

Bunyi deringan dari sebuah handphone berwarna hitam itu tidak diperhatikan oleh pemilik nya.

Sejak pulang sekolah prisil tidak beranjak dari kamar tidurnya yang bernuansa hijau itu. Ia memilih untuk mengurung diri di dalam kamar, untuk memperbaiki kondisinya.

Prisil memang tidak suka terlihat lemah. Saat ini ia lebih memilih menyembunyikan kesediahnnya. Termasuk dari para sahabatnya.

Ia akan menceritakan ini kepada sahabat sahabatnya. Tapi tidak untuk sekarang. Ia terlalu rapuh untuk menceritakannya.
.
.

"Kamu kenapa jadi seribet ini sih Sil? Aku cuma butuh waktu sama temen temen kok."

Kata kata itu yang daritadi ter-ngiang di pikirannya. Kata kata dari laki laki yang saat ini sangat ia cintai.

-Weird Love-

"Prisil sayang. Ayo bangun. Kita kan harus ke salon. Hari ini kita mau ke acara kantornya papi kan."

Suara lembut dari seroang wanita berumur 36 tahun itu yang telah membangunkan Prisil.

"Emang aku harus ikut ya mi?" balas prisil dengan matanya yang belum terbuka.

"Iya dong sayang. Ini kan acara penting buat papi kamu."

"Udah sekarang kamu siap siap ya. Mami tunggu di bawah." lanjut wanita yang tak lain adalah ibunda Prisill.
.
.

Waktu menunjukan pukul 09.36

Hari ini sabtu. Untung nya hari ini Prisil tidak bersekolah.

Incomming Call "Vina"

"Vina? Ngapain pagi pagi nelpon dah nih anak."

Ya sebenarnya ini sudah siang.

"Ya halo."

"Halo sil. Lo baik baik aja kan? Nggak ada apa apa kan sama lo?"

"Iyaa elah. Apaan sih lo. Gue baik baik aja."