Aisyah adalah seorang anak emas dari seorang ibu yang mewarisi keahlian menjahit dari neneknya.
Aisyah termasuk anak yang biasa-biasa saja, tidak populer disekolah. Namun, Ia menjunjung tinggi kebaikan yang tertanam dihatinya, saat disekolah pada jam istirahat Aisyah membaca novel sendirian.
Lalu dari depan meja guru datanglah Lisya yang tengah kehausan, Ia meminta air pada Aisyah dengan suara sedikit bentakan
"Aisyah, air dong. Minta minum ya" ucap Lisya
"Iya" Aisyah memberikan botol minumnya kepada Lisya, dibawalah oleh Lisya botol minum itu ke bangkunya.
Lisya hampir menghabiskan air minum Aisyah dan Ia juga belum mengembalikan botol minum Aisyah saat jam istirahat habis.
Sepulang sekolah Aisyah bertanya kepada Lisya
"Lisya, kembalikan botolku" ujar Aisyah
"Hah? APA?" dengan lagak sombong, Lisya pura-pura tidak mendengar ucapan Aisyah, lantas Feni sahabat Lisya tertawa sinis dan mengajak Lisya pergi ke taman.
Akhirnya Aisyah gagal meminta botolnya dari Lisya, Aisyah gugup dengan raut sedih Ia pulang ke rumah.
Aisyah sudah tau sifat Lisya dan Feni kepadanya maka dari itu Ia tidak mencoba memintanya lagi, Ia ikhlas kehilangan botol minum yang dibeli dengan uangnya.
Saat di rumah, Ibu Aisyah bertanya pada Aisyah
"Dimana botol minummu Aisyah?" tanya Ibu
"Maafkan Aku Ibu" Aisyah agak sedikit tegang dan keringat dinginnya mulai mengucur di sekujur tubuhnya
"Dimana? Hilang?"
"Iya, terjatuh di kali Ibu" ungkap Aisyah yang terpaksa menyembunyikan kejadian sebenarnya pada Ibunya
"Ya sudah, lainkali kamu berhati-hati ya"
Malam harinya, tiba-tiba Feni menelpon Aisyah. Aisyah mengangkat telpon dengan berdegup
"Aisyah, Tolong jahit rok Lisya" pinta Feni
"Rok Lisya robek?"
"Iya, cepat. Kalau tidak, Ia dihukum disekolah. Sekarang Ia menuju rumahmu"
"Baiklah"
Sesampainya Lisya dirumah Aisyah, Aisyah langsung mengambil rok Lisya dan menjahitnya dengan segera.
Ibu Aisyah sedang mengikuti pengajian maka dari itu Aisyah sendiri yang menjahit rok Lisya sesuai kemampuannya.
"Terimakasih ya Aisyah"
"Iya sama-sama"
"Untung saja ada Kau yang bisa menjahit dengan cepat"
"Oh tidak, aku lupa membawa uang"
"Tidak perlu membayar. Aku ikhlas"
Lisya terkejut mendengar ucapan Aisyah, lalu Ia mengatakan yang sebenarnya"Apa, hm.. Aisyah maaf sebenarnya botolmu rusak" ucap Lisya bersalah
"Oh bagaimana bisa? umm yasudah tidak apa-apa" balas Aisyah
Tanpa berpikir panjang Lisya memberikan jam tangannya kepada Aisyah sebagai gantinya
"Ini untukmu, maaf ya aku selama ini berprasangka buruk kepadamu"
"Iya Lisya, berprasangka buruk pada oranglain itu tidak baik, berdosa Lisya"
"Iya, maaf"
Akhirnya mereka berduapun berteman baik. Maknanya selalulah berbuat baik dan ketika oranglain berbuat jahat pada kita jangan dibalas dengan kejahatan tetapi cobalah bersabar dan tetaplah membalas dengan kebaikan. Yakinlah Allah senantiasa melindungimu dan ridho padamu
فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗ ؕ
وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ
"Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya"
(QS. Az-Zalzalah: Ayat 7-8)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerpen Prisma Kehidupan
SpiritualBerbagai cerita karanganku ini insyaallah dapat menginspirasi kalian. Semoga kekuatan mata hati kalian terbuka, ilmu yang kalian dapatkan bermanfaat, kita selalu diridhoi dan dijaga selalu di jalan yang benar oleh Allah swt. aamiin....