Part 1: Aku

265 22 17
                                    

Pagi itu cuaca sangat cerah sampai tak ada satupun awan menghalangi sinar sang mentari.
Aku segera bangun dari tempat tidur lalu bersiap siap untuk melakukan aktivitas yang membosankan seperti biasanya

Entah mengapa aku merasakan ada sesuatu yang berbeda hari ini namun aku tak menghiraukan perasaan itu. Sampai akhirnya aku menyadari kalau ibu dan ayahku sedang pergi keluar negeri dan meninggalkanku sendiri. Aku rasa itu bukan masalah untukku

Seperti biasa pada pagi hari runtinitasku pergi ke sekolah. Firasat yang tak enakpun muncul kembali aku merasa akan tertimpa sial hari ini dan ternyata benar orang tuaku tidak meninggalkan sepeser uangpun yang artinya aku tak bisa membeli bensin jika memakai motor dan tak bisa membayar jika memakai kendaraan umum. Akhirnya jalan terakhir yang aku ambil adalah BERJALAN KAKI sejauh 10km.

Diperjalanan aku melihat orang gila. Ya mungkin hanya orang gila tapi orang gila disini ibaratkan punya kekuatan super yang bisa mengejar siapapun yang mengganggunya. Aku menendang sebuah batu yang tidak sengaja mengenai kepala orang gila itu. Sudah bisa ditebak apa yang orang gila itu lakukan ya benar orang gila itu mengejarku dengan kecepan 200km per jam layaknya mobil f1. Aku tentunya tak ingin kalah dengan orang gila itu. Aku berusaha lari sekuat tenagaku. Kami saling susul menyusul layaknya r*ssi dan lorenz* wkwk. Dan pada akhirnya aku sampai disekolah tempat yang aman untuk berlindung dari orang gila

Baru saja aku merasa aman dibelakangku sudah ada rahmat and the geng. Mereka geng yang paling usil dan yang paling menjengkelkan disekolah ini. Dia mengulurkan tangannya entah apa maksud dari pergerakannya itu. Mungkin meminta uang mungkin juga mengajak bersalaman wkwkwk. Karena aku tidak memberikan uang padanya dia memukulku sampai keluar darah dari mulutku. Sakit sangat sakit rasanya

Sudah 3 kali aku sial hari ini. Mungkinkah aku lupa membawa jimat keberuntunganku tapi seingatku tak pernah ada namanya jimat keberuntungan. Aku melihat seorang kakek kakek pedagang sayur yang kelelahan. Mungkinkah jika aku membantunya aku akan merasakan sial lagi?. Tapi tak apa karena ini untuk kebaikan aku rela sial. Aku melihat wajah kakek itu pucat tanpa fikir panjang aku memberikan air minum yang aku bawa dari rumah padahal aku sangat ingin minum. Setelah kakek itu minum aku suruh dia untuk berbaring dan aku letakkan ranselku sebagai bantal untuk dia tidur. Entah kenapa rasa iba ku muncul.

Saat kakek itu terbangun dia tiba tiba memelukku lalu mengucapkan terima kasih karena telah menolongnya. Lalu kakek itu mengambil kotak yang dia simpan dia dalam dagangannya. Entah apa isi kotak itu yang jelas jika dilihat dari luar lebih mirip harta karun yang isinya emas. Kakek itu memberikan kotaknya padaku seorang kakek tua yang mungkin sudah tak akan lama umurnya memberikan satu satunya harta berharga bagi dia untukku. Spontan saja aku menolak pemberian kakek itu karena aku tau dia lebih membutuhkan dari aku. Namun kakek itu memaksaku untuk menerima pemberiannya dan terpaksa aku menerimanya. Kakek itu mempersilahkanku untuk membukanya dan dia berpesan untuk menjaga isi kotak itu. Baru aku akan mengucapkan terima kasih kakek itu menghilang entah kemana. Setelah aku buka ternyata isi kotak itu adalah sebuah diary antik yang sudah usang........

Yoo guys gimana nih part 1nya seru kan wkwkwk ohiya cerita ini genrenya komedi fantasi yah meskipun komedinya dikit wkwkwk biar ga serius amat ditambahin dikit unsur komedi hehehe
Jangan lupa bintang sama komennya yah biar saya bisa berkembang:) maaf bila ada kata kata yang salah yah selamat membaca dan terima kasih telah meluangkan waktunya untuk membaca:)
Membaca adalah jembatan ilmu yah jadi jangan sungkan untuk membaca:)

Magic DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang