Nice!

134 28 4
                                    

Apa gadis ini seorang malaikat?  Bagaimana wajahnya bisa seindah ini?" Batin Sehun.

Author pov#

Sehun menghulurkan tas pink lembut kearah gadis yang berjaya diselamatkannya sebentar tadi. Matanya tidak pernah lepas daripada menatap wajah indah gadis tersebut.  Seperti terhipnotis, Sehun malah kaku daripada melakukan apa-apa yang wajar. Gadis itu tersenyum hangat kearah Sehun walaupun terlihat keringat yang mengalir deras di alisnya.

"Gomabseumida, jinjjaru gomabseumida." Gadis itu menyambut tas yang dihulur sambil mengucapkan kata terima kasih tadi dan berbungkuk. Dia benar-benar terlihat semakin lega saat ini ketika tasnya berjaya diselamatkan. Sehun malah menganggukkan kepalanya gugup.

"Ne. Keonjeonghajima. Itu memang sudah menjadi tugas saya." Jawabnya sambil tersenyum singkat. Gadis itu terdiam beberapa saat sambil alisnya yang bertautan.

"Jadi benar?"

"Eoh?" Sehun keanehan. Apa maksud gadis itu? Tau kalau lelaki di depannya sedang kebingungan dengan pertanyaannya, dengan cepat gadis itu kembali bersuara.

"Maksudku kau benar-benar seorang polisi?" Sehun menatap dalam mata gadis itu.

"Ne. Saya seorang polisi." Jawabnya mantap. Tiba-tiba gadis itu tersenyum.

"Aku mengira kau hanya berbohong agar penjahat itu takut dan melarikan diri. "

"Aniyo, saya memang polisi." Jawab Sehun sedikit merendah diri.

"Wah, saya beruntung sekali diselamatkan oleh seorang polisi yang ganteng. Kalau begitu boleh kita berkenalan?" Tanya gadis itu tanpa sungkan. Sehun malah menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Namaku Tiffany Hwang.  Kau bisa memanggilku dengan Tiffany atau fany." Gadis itu, Tiffany menghulurkan tangannya di hadapan Sehun. Tau apa yang sedang gadis itu lakukan, dengan cepat Sehun menyambut hulurannya.

"Aku Oh Sehun. Inspector Oh Sehun. Kau bisa memanggilku Sehun." Mereka saling berjabat tangan beberapa detik sebelum kembali melepaskan tangannya. Tiffany tiba-tiba kembali bersuara.

"Kau tau, dulu aku juga mau menjadi sepertimu. Seorang polisi." Katanya sambil tersenyum.  Sumpah, Sehun terpana dengan senyuman gadis tersebut. Sehun lalu keanehan kenapa tiba-tiba gadis itu terdiam.

"Lalu?" Tanyanya karena dia benar-benar ingin tau kelanjutannya. Gadis itu kembali tersenyum kearah Sehun.

"Lalu aku ditolak keras oleh kedua orang tuaku. Mereka bilang gadis sepertiku tidak cocok menjadi seorang polisi." Ucapnya menunjukkan kesedihan dibalik suaranya. Sehun sangat mengerti perasaan gadis itu.

"Aku mengerti perasaanmu. Tapi sebenarnya sih jadi seorang polisi tidak seburuk yang orang lain pikirkan. Malah aku sangat senang menjadi seorang polisi." Sehun tersenyum manis kearah gadis itu lalu dibalas senyuman juga olehnya.

"Aku juga merasakan seperti itu." Ucap Tiffany perlahan lalu menghela nafasnya perlahan.

"Lalu cita-citamu apa untuk saat ini?" Sehun kembali bersuara. Tiffany tiba-tiba memandang ke langit lebih tepatnya dia sedang memikirkan sesuatu.

"Entahlah. Untuk saat ini aku masih belum tau. Setelah bertemu denganmu, aku jadi semakin tidak bisa move on daripada menjadi polisi." Sehun, tiba-tiba menjadi serba salah. Dia telah membuat gadis di depannya dilema.

"Maafkan ak-"

"Menurutmu bagaimana?"

"Eoh?!"

"Apa aku harus mengejar cita-citaku?" Sehun terdiam beberapa detik lalu tersenyum hangat kearah gadis itu. Berniat menenangkannya.

"Tidak salahkan mengejar cita-cita? Tapi.. Restu orang tua itu sangat penting. Bicaralah baik-baik dengan mereka. Aku yakin mereka pasti akan mengerti." Tiffany mengangguk kecil mendengar jawaban mantap Sehun. Dirinya tidak bisa lepas dari menatap wajah tampan Sehun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 13, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My HerOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang