01.

3K 25 3
                                    

Jungkook Part. 1

Kau yang merasa ketakutan pun mundur satu langkah, namun dia mengikutimu dan maju selangkah. Kau perlahan-lahan mundur, sampai kau sadar bahwa belakang mu tembok.

"Sial." Gumam mu. Lalu, dengan cepat tangan kanannya menyentuh tembok di belakangmu. Kau memundurkan bahumu, membuat pinggangmu maju, sedangkan kepalamu tersender di tembok.
Kemudian tangan kirinya secara tiba-tiba melingkari pinggangmu, "A- apa yang kau lakukan.." tanyamu ketakutan dan malu. Kau tidak pernah begini, kau selalu tangguh. Sihir apa yang dia gunakan padamu?

Dia pun mendorong pinggangmu maju menggunakan tangan kirinya. Kepalanya pun maju ke samping telingamu, "Aku.. menginginkanmu. Seo, Ma, Ri."
Kata-katanya membuatmu merinding, entah merinding karena takut, tersipu malu, ataupun bergairah.

"A- aku, aku tak mengerti apa yang kau maksud!" Jelasmu sambil menundukkan kepala karena malu, pipimu merah. BENAR-BENAR merah. Kau ibarat tomat yang segar.

"Hei.. kenapa kau merah?" Tanyanya sambil mengangkat dagumu, "Apakah kau.. malu?"
Dia tersenyum licik, saat kau menatapnya dengan senyuman itu. Kau merasa takut, marah, namun.. matamu terpaku padanya.

Tangan kirinya yang masih melingkari pinggangmu itu memegangmu semakin erat, tangan kanannya. Perlahan turun menelusuri punggungmu, lalu ke pinggangmu, dan tangannya masuk ke rokmu. Rok sekolahmu yang amat pendek memberinya akses yang mudah.
Kau yang merasa malu, dan tak tahu harus apa hanya menundukkan kepalamu. Ponimu menutup mukamu, namun wajahmu yang merah merona tetap terlihat.

Sekarang keempat jarinya berada dikewanitaanmu, biarpun kau menggunakan celana dalam. Namun kainnya yang tipis membuatmu merasa seperti tangannya menyentuhmu secara langsung. Kau merasa malu, bagaimana tidak? Seorang laki-laki menyentuhmu secara tiba-tiba, di tempat yang tidak seharusnya.

"J- Jeon, J- Jungkook-ssi. Apa yang, kau, l- lakukan??" kau menanya dengan terbata-bata karena malu. "Shh.." ujarnya sambil perlahan menghisap lehermu, dan membuat jejak dari lehermu ke bagian selangka mu.
Kau yang merasakan sensasi ini tak bisa menahan diri dan mengeluarkan suara
"Mphh, Jeon J-- Jungkook-ssi." terlebih lagi tangannya yang di area sensitive-mu. Keempat jarinya tidak diam saja, di mengusap-usap celana dalammu. Kau makin tak kuat menahan, sehingga kau reflek menggerakkan kakimu, kau merapatkan kakimu. "H- hentikan.." ujarmu lemah. Kau kira itu sudah cukup parah, namun tidak. Dia menyelipkan dua jari lewat sela-sela celana dalammu. Dan benar-benar mengusap kemaluanmu.

Diapun mendorongmu dengan badannya sampai badanmu benar-benar tertekan ditembok. Dan jari telunjuknya pun diselipkan kedalammu. "Ah!" teriakmu kesakitan, namun di saat yang bersamaan kau merasakan nikmat. Jarinya perlahan-lahan bergerak, melingkar-lingkar di dalammu. Kau reflek menggerakkan pinggulmu. Kau berdesah, namun suaramu lumayan kecil. Jungkook pun masih mencium-cium area bahumu, tapi di pertengahan itu dia mulai menjilati mu. Menjilati lehermu dari sisi kiri sampai ke kanan. Kau hanya bisa mengangkat kepalamu, kau tak bisa mengkontrol tubuhmu. Badanmu merasakan sensasi yang tak pernah kau rasakan sebelumnya. Dan udara sekitarmu terasa panas, walau sebenarnya ini musim salju.

Jungkook menjilatimu dengan senyuman, senyuman yang misterius dan seksi. Kau benar-benar kehilangan kendali, badanmu hanya bergerak mengikuti sentuhan-sentuhan Jungkook.
Jungkook yang awalnya hanya memutar-mutarkan jari di dalammu, mulai memaju-mundurkan kedua jarinya.
"Ahh, ahhh, ah, Jungkook. H- hentikan." Desahmu dengan lemah. Namun Jungkook sama sekali tidak berhenti, malah menaikan kecepatan temponya. Tanganmu entah kenapa reflek menjambak-jambak rambut Jungkook.

Jungkook semakin bergairah karena hal itu, dia segera berhenti menjilatimu. Dan menatapmu, dia menatap wajahmu yang lesuh kesakitan dan nikmat. Lalu di menjilat bibirnya, kemudian mulai menyatukan bibirmu dengan bibirnya.

"Ngh!" Desahmu saat bibir kalian menyatu. Kau bisa merasakan bibirnya yang empuk, ditambah lagi lidahnya yang bermain-main di sekitar bibirmu. Kau sedikit membuka mulutmu memberi akses ke lidahnya. Lidah kalian pun bertemu.

Badanmu sangat bingung karena perasaan yang tercampur antara hal yang terjadi di bawah, dan di mulutmu.

Tiba-tiba Jungkook berhenti menciummu, "Oh? Lihat, sepertinya kau sudah basah." Ucapnya menggodamu. Dia dengan amat perlahan menarik jari-jarinya keluar darimu, lalu menyeretnya melewati perutmu.

Kau tidak bisa memberi reaksi apapun, kau lemah karena hal yang barusan terjadi.

Lalu Jungkook memasukkan kedua jarinya ke mulutnya, menjilatnya dengan lahap. Tanpa jijik sedikitpun. Kemudian menggendongmu, dengan gaya ala pengantin.

Kakinya menendang pintu di samping mu, lalu dia melemparmu ke sofa. Kau tergeletak di sofa melengkup. Lalu Jungkook memposisikanmu di sofa menjadi duduk, dengan kedua kakimu dilantai; seperti orang duduk pada umumnya.
Kemudian membuka lebar kedua kakimu, menarik celana dalammu yang berwarna putih itu, lalu menciumnya dengan agresiv.

Setelah itu dia melempar celana dalammu entah kemana, dan kau hanya bisa melihat saja. Kepala Jungkook menuju ke bagian kewanitaanmu. Kau mencoba menghentikan Jungkook dengan mendorong bahunya, namun karena badanmu lemah. Kau jelas gagal.

Dia menjilat bulu-bulu halus mu. Membuatmu amat terangsang, dan mengangkat badanmu. Lalu jilatannya semakin turun ke bawah. Dia pun memasukkan lidahnya tersebut ke dalammu. "Ah!" Teriakmu penuh gairah.

>>>

Kau terbangun, badanmu terasa amat lemah dan lelah. Kau duduk di sofa, dan mencoba membuka mata.
Setelah beberapa usapan di matamu, barulah kau berhasil membukanya. Lalu kau lihat selimut abu-abu yang menutupimu, dan kau berpikir. "Selimut siapa ini? Dimana aku?"

Lalu kau berdiri, dan mengelilingi ruangan ini. Kau melihat gelas-gelas di sebelah wastafel, dan meraihnya. "Tenggorokanku amat kering." Pikirmu.

Lalu kau menuju dispenser untuk mengisi gelas, dan kau menekan tombolnya. "Kenapa aku merasa samgat dingin ya?" Pikirmu.

Tiba-tiba dua tangan memeluk erat pinggangmu. "Good morning~~" kau pun terkejut dan menjatuhkan gelasmu. Terlebih lagi, kau merasa tangan-tangan tersebut menyentuh pinggangmu, disitu kau sadar kau sebenarnya telanjang.

Tanganmu reflek menutupi kedua buah dadamu. Kau hanya bisa menatap lelaki ini dengan malu.
"K- kau! Sedang apa kau disini!? Ehh, tunggu. Aku dimana! Dan kenapa aku telanjang!!"
Jungkook hanya tersenyum rubah melihati badanmu yang terekspos. Dia menggigit bibirnya. Kau pun memperhatikan hal itu. "Kau lupa? Apa berpura-pura? Atau.. Mau kuigatkan?" Ucap sambil maju selangkah.

"Lupa? Memangnya apa yang terjadi- ohh." Sial. Pikirmu. Kau merasa malu telah melakukan semua hal itu, semalaman. Dan kau hanya menunduk malu.

Jungkook mencoba menarik mu ke pelukannya, namun kau menolak karena malu. "Heii, tak usah malu. Memang begitu bagi yang pertama kalinya.." Dia memelukmu lalu mengusap-usap kepalamu. "Sini ikuti aku." Dia mengantarmu ke kamar mandi, "Sana, bersihkan dirimu. Ini bajumu." Jelasnya sambil memberi baju-baju terlipat. "Emm, makasih." Jawabnya dengan suara pelan, masih menunduk. Kau segera masuk ke dalam bathtub dan mulai membersihkan badanmu.

"MaRi, APA YANG TELAH KAU LAKUKAN. Aku tak mengerti, apakah kau bodoh? Sudah kubilang jauhi laki-laki itu. Dia tak baik. AHH AKU AMAT MENYESAL." Gumammu sambil memukul kepalamu sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 04, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BTS SMUTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang