Just One

292 73 107
                                    

“Kau akan pergi jam berapa?”

“Kau mengusirku?”

Aku menggeleng.

Ani, aku hanya bertanya.”

“Bilang saja kau mengusirku. Kau tidak merindukanku?”

Taehyung memalingkan wajahnya kesal.

“Sudah ku bilang aku hanya bertanya. Dan aku merindukanmu! Sangat-sangat merindukanmu!”

Mendengar jawabanku, Taehyung--yang saat ini sedang tiduran di kakiku-- tiba-tiba bangun dan secepat kilat memelukku.

Ohoo..sebelumnya jangan lupakan cengirannya yang sangat lebar itu!

“Aku senang mendengarnya. Ah..rasanya hangat sekali dipeluk seperti ini. Rasa capekku hilang dengan sangat cepat.”

“Kau yang sedang memelukku! Bukan dipeluk olehku Tae.”

“Yayaya..terserah kau saja sayang.”

Taehyung semakin mempererat pelukannya dan aku membalasanya tak kalah lebih erat lagi. Taehyung menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya kembali dengan pelan.

“Aku sangat lelah. Tapi aku harus tersenyum dan terlihat bahagia di depan semua orang. Aku tidak bisa memperlihatkan kesedihanku karena itu bisa membuat semua penggemar mengkhawatirkanku. Terutama kau. Kau akan sangat mengkhawatirkan diriku.”

“Apa kau sedang mengkhawatirkan sesuatu Tae?”

“Tidak sayang. Aku hanya lelah. Dan aku harap kau bisa selalu seperti ini. Menghapuskan rasa lelahku, menggantikan rasa rinduku dan memberikanku pelukan ketika aku datang padamu.”

Aku tersenyum. Aku akan mengabulkan harapannya. Tanpa kau minta, aku akan selalu ada untukmu. Kau boleh datang padaku kapanpun kau mau Kim Taehyung.

“Aku harus benar-benar bekerja keras untuk diriku sendiri, untuk grup kami, untuk atasan kami, untuk manager dan para staff, untuk keluargaku, untuk membalas dukungan Army, dan aku harus bekerja keras untukmu.”

“Untukku?”

Aku melepaskan pelukan Taehyung dan menatap matanya yang sangat indah itu. Terkadang aku heran, dengan siapa aku berhadapan? makhluk seperti apa yang sedang ada di hadapanku saat ini? Mengapa dia terlihat begitu sempurna?

“Hmm..untukmu Choo Junghwa. Aku akan bekerja keras untuk bisa membuatmu lebih bahagia di masa depan.”

Taehyung kembali memelukku dengan erat. Dia menyandarkan kepalanya dibahuku dan menyembunyikakan wajahnya di ceruk leherku.

“ Aku berjanji akan mewujudkannya. Kau bisa menungguku kan?”

Entah dari kapan air mataku sudah turun dan membasahi kedua pipiku.

Aku ingat akan satu kenyataan. Bahwa selama 5 tahun ini, penantianku, dan kesabaranku tidak pernah sia-sia untuk Taehyung.

“Selama ada kau yang bersedia untuk terus berada disisiku, kau tidak perlu bekerja terlalu keras lagi Tae. Karena aku sudah bahagia dengan itu.”

***

1 bulan berlalu seperti biasanya. Aku kuliah dan Taehyung sibuk dengan Tour dunianya. Tapi aku tidak pernah sekalipun merasa sendirian tanpanya.

Taehyung masih tetap meluangkan waktunya untuk sedikit berbincang-bincang denganku sebelum atau sesudah konser. Terkadang sebelum tidur, Taehyung akan menyanyikan sebuah lagu untukku. Bayangkan saja, aku harus melakukan hubungan yang kata orang sangat menguji kesabaran dan kesetiaan selama lebih dari 5 tahun. Tapi ternyata, aku dan Taehyung bisa melalui ini semua.

Stay With Me (One Shoot) KTH✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang