Davin Pov.
Apa-apaan ini! Siapa sih wanita ini? Kenapa berani sekali dengan ku? Bahkan dia berani membogem wajahku! Sial.
Aku berjalan mendekatinya dengan emosi yang kutahan sambil menatapnya tajam. Dia berjalan mundur menjauhi ku. Mulai takut hah?
"Mulai takut hmm?" tanyaku lalu terkekeh sesaat dan kembali menatapnya tajam. Kalian tau? Sekarang kami menjadi tontonan gratis, banyak yang memandang takjub kewanita itu.
Ya jelas! Dia adalah orang PERTAMA yang berani membentakku apalagi memukulku. Aku adalah anak pemilik sekolah ini, dan ya.. Terlebih aku pintar berkelahi. Sehingga tidak ada yang berani dengan ku. Tapi ini? Apakah dia anak baru?
Dia sudah terpojok ditembok kantin. Dan wajahku sangat dekat dengan wajahnya. Hey! Kemana si pembangkang tadi?
"Kau berani membentakku tadi, ya.. Masih ku toleran- TAPI KAU SUDAH MEMUKULKU! INGIN KU PATAHKAN HAH TANGAN MU ITU!" teriak ku lalu meninju dinding tepat disampingnya, bahkan nyaris mengenai wajahnya.
"Kau yang mulai duluan! Kenapa kau melempar makanan ku! Kenapa kau langsung menamparku hah! Dibalas tidak mau tapi berulah!" balasnya lalu mendorong ku.
Byurr
Aku menumpahkan jus yang ada dibangku dekat ku tanpa perduli itu milik siapa. Ia langsung melotot lalu mengambil jus yang ada didekatnya dan menumpahkannya kearah ku.
Sialan! Tangan ku sudah terkepal ingin menonjok wajahnya yang pas-passan itu. Tapi tertahan saat kulihat Melody menahannya. Ck, pengganggu.
"Dav, tidak untuk kali ini. Kau boleh memukul siapa pun asal tidak dengan teman ku" seriously kembaranku berkata demikian? Ya, ia adalah kembaran ku. Banyak yang ingin berteman dengannya, tapi ia selalu menyendiri dan memilih tidak mempunyai teman.
Jika ku tanya dia akan selalu menjawab "Mereka hanya mementingkan status sebagai teman, tapi tidak ikhlas berteman dengan ku. Karna yang mereka mau bukan pertemanan, tapi ketenaran karna tau aku adalah anak pemilik sekolah ini"
Dan sekalinya mendapat teman, kenapa yang macam ini? Penampilannya saja sangat sederhana dan jauh dari kata menarik. "Ini? Ini temanmu? Padaku saja belagu apa lagi dengan mu mel?" tanya ku sambil merendahkan pilihannya itu.
"Itu karna salah mu sendiri, kau yang memulainya, sudah tau dia duduk bersama ku tapi kenapa kau usir kami hah! Dasar kembaran durhaka" jawabnya sambil menjewer telingaku.
"Hey lepaskan!" ujar ku sambil menghindari jewerannya lalu ia pun melepaskannya. "Apa! Jadi dia ini kembaran mu mel? Sangat tidak cocok dan JAUH berbeda dari mu yang sangat baik" kata perempuan itu sambil melipatkan tangan didepan dadanya,
"Sudah-sudah.. Mari kita bersihkan dirimu, kau sangat kotor dir" belum sempat ku jawab Melody sudah menariknya menjauh dari kantin.
"Awas kau! Urusan kita belum selesai! Akan ku buat kau tidak betah bersekolah disini!" teriak ku sambil menunjuk kearahnya dan menatapnya sangar.
"Apa kau!" jawabnya yang masih bisa ku dengar. Ck, bajuku kotor gara-gara minuman yang perempuan sialan itu tumpahkan kebaju ku. Dan lihat? Wajah ku memerah karna bogemannya tadi walaupun tidak berpengaruh kepadaku. Sialan kau perempuan aneh! Lihat saja akan ku keluarkan kau dari sekolah ini.
"Bwahahaa lihatlah, Davin dilawan oleh seorang perempuan? Sepertinya kiamat akan datang sebentar lagi kawan!" ujar Revan sambil tertawa. Aku hanya menatapnya dingin lalu duduk ditempat biasa ku, bekas tempat perempuan gila itu duduk.
"Benar itu, kiamat akan segara tiba!" sahut Dion sambil menggebrak meja. "Diam kau!" bentak ku pada mereka. Kulihat Rizal yang sedari tadi anteng tersenyum-senyum tidak jelas.
"Kau sembet ya? Tersenyum layaknya orang gila, sadarlah" ucapku lalu menepuk pundak Rizal. "Aku sedang memikirkan perempuan tadi yang ribut dengan mu, anti mainstrem" ia terkekeh.
"Kau memikirkannya? Siap-siap saja kau kutendang dari sini. Mulai sekarang, dia adalah musuh bubuyutan ku yang akanku basmi, lihat saja" sahutku lalu menyeringai.
"Hey, dia adalah perempuan. Jangan pernah mengasari perempuan Dav, jika iya benar apa yang perempuan itu katakan, kau banci" aku langsung menendang kursi yang diduduki oleh Rizal, sedangkan dia hanya tertawa.
"Tapi, dia sangat berani dengan mu Dav. Apa kah dia anak baru sehingga tidak mengenal siapa dirimu?" ujar Revan
Hahh persetan dengannya, lihat saja. Akan kubuat hancur ia bersekolah disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Intractable
Teen Fiction"kau berani membentakku! apakah kau tidak tau siapa aku hah!" bentak Davin sambil mendorong murid baru itu. "hmm? memangnya siapa kau?! sepertinya kau sudah kebelet jadi artis ya?"jawab wanita itu. "Dasar gadis aneh kau! jerk! kurus! cari mati ya?"...