Part 4 - Batasan

3.3K 182 5
                                    

Alex memasuki apartemennya dengan perasaan sedikit jengah. Hari ini adalah hari yang cukup menguras emosi dan tenaganya. Selain karena mood-nya sedikit memburuk setelah bertemu gadis menyebalkan yang sudah ia cap sebagai setan mungil yang wajib dihindari –well, sebenarnya sejak insiden pertengkaran mereka yamg pertama, Alex sudah melabelinya sebagai musuh— ia juga merasa lelah dengan pelajaran-pelajaran kuliahnya yang mulai padat karena harus melakukan banyak sekali riset, presentasi dan kerja kelompok.

Sebenarnya tiga hal tersebut bukanlah sesuatu yang rumit baginya (Alex termasuk sebagai salah satu mahasiswa terbaik di kampus), hanya saja terkadang padatnya jadwal bisa tiba-tiba terasa melelahkan.

Setelah mengganti pakaian dengan setelan jas berwarna cokelat kayu dan memakai sepatu kulit hitam mengkilat dengan harga sekian puluh ribu dollar, ia segera bergegas meninggalkan apartemen menuju salah satu kendaraan mewahnya. Sebuah Ferrary Laferrary putih. Alex memang memiliki banyak sekali koleksi mobil mewah yang kebanyakan mobil-mobil tersebut adalah hadiah ulang tahun dari ayah, paman, sepupu dan bahkan relasi bisnisnya.

Selain Ferrary Laferrary putih, pria dengan rambu hitam gelap itu juga mempunyai dua mobil kesayangan yang lain, yaitu Lamborghini Reventonnya yang berwarna silver dan juga Bugatti Veyronnya yang berwarna hitam. Ketiganya memiliki satu hal yang sama, kecepatan yang tinggi di atas rata-rata mobil biasa. Itulah hal utama yang membuatnya menyukai ketiga mobil tersebut.

Kaya? Ya, keluarga Alex termasuk dalam salah satu keluarga terkaya di Amerika. Perusahaan keluarga McKenzie atau yang biasa disebut dengan McKenzie Group, bergerak dalam banyak bidang bisnis. Salah satunya yang paling besar adalah mereka mempunyai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang batu bara dan batu mulia. Selain itu mereka juga memiliki usaha di bidang otomotif transportasi, fashion dan juga sudah masuk dalam industri perhotelan.

McKenzie Group memiliki banyak cabang perusahaan di berbagai belahan dunia. Perancis, Italy, London, Turki, Arab, Dubai, adalah sekian dari banyak negara yang berdiri perusahaan milik mereka. Sekarang bahkan sudah mulai merambah ke berbagai negara di Asia, seperti di Korea, China, Malaysia, Singapura, Thailand, Jepang dan Indonesia.

Alex masuk ke dalam kendaraannya dan segera menuju ke salah satu kantor cabang McKenzie Group yang berada di Ohio. Alex memang sengaja kuliah di kota ini sebab selain di sana terdapat salah satu Universitas Terbaik di Amerika, ia juga berkewajiban untuk mengawasi kantor cabang terbesar setelah kantor pusat.

Saat ini, jabatan Alex hanyalah sebagai seorang CEO di salah satu cabang perusahaan, tetapi semua orang tau jika kelak dia lah yang akan mewarisi seluruh aset perusahaan McKenzie Group. Adapun jabatan CEO utama tertinggi saat ini masih dimiliki oleh Valentino McKenzie, ayah Alex.

Setelah kurang lebih satu jam perjalanan, mobil berkecapatan seratus kuda itu memasuki area parkir kantor. Alex turun dan langsung masuk ke loby. Di sana, ia sudah di sambut hormat oleh seorang resepsionis.

"Selamat siang, Mr. Mckenzie," sapanya dengan menampilkan senyum terbaik yang ia miliki.

Alex hanya mengangguk sekilas dan melewatinya. Pria yang kehadirannya bisa membuat perhatian seluruh karyawan wanita di kantor tersita karena aura yang ia pancarkan. Membuat hati para kaum hawa mencakar-cakar tubuh mereka sendiri dan berteriak lantang, 'hei, lihat aku! Aku siap untuk menjadi penghangat ranjangmu malam ini!'

Dengan langkah tegap, Alex memasuki sebuah lift eksekutif yang disediakan khusus untuk pemilik perusahaan atau para investor terbesar di sana. Sesekali orang-orang yang memiliki jabatan tinggi juga diperbolehkan memakai lift tersebut dalam situasi darurat, seperti saat tiba-tiba Alex mengadakan rapat dadakan atau ada pertemuan mendadak dengan para investor besar agar lebih efisien.

My Arrogant CEO (Published on Dreame) - CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang