Untitled Part 1

11 1 0
                                    

Tingdong... suara wanita di Bandara Charles de Gaulle terdengar jelas, bahwa pesawat dari Seoul telah mendarat dan para penumpang segera men-cek barang-barang di bagasi pesawat. Victoria Kim bergegas membawa koper keluar dari tempat pengecekkan barang, jeans biru tiga perempat, kaos putih dengan gambar boneka bertuliskan namanya dengan huruf Hangeul, sepatu Adidas warna orange cerah dengan rambut yang diikat mengawali hidupnya di Paris. Ia melirik jam pukul 3.50 sore, sudah satu jam ia berada di café dekat bandara setelah 8 jam penerbangan Seoul-Paris.

Victoria Kim membuka kunci apartemen dan segera menyalakan lampu, ia menerawang sekeliling apartemen yang ia tinggalkan selama satu tahun ini. Ia menjatuhkan tubuhnya ke sofa besar berwarna pink di ruang tamu apartemennya, keningnya berkerut dan mengerang dengan keras. Delapan tahun yang lalu ketika berumur 17 tahun kedua orangtuanya bercerai, ia memutuskan untuk tinggal bersama ibunya yang berprofesi sebagai Designer ternama di Seoul sedangkan ayahnya berprofesi sebagai Direktur sebuah perusahaan kosmetik di Seoul. Ia adalah anak tunggal dari sebuah keluarga yang kaya tapi ia bukan tipikal cewe yang suka berdandan dengan barang mewah. Hubungan kedua orangtuanya sangat baik meskipun sudah bercerai, ia juga selalu berkunjung dan menemani orangtuanya secara bergantian.

Saat lulus SMA, ia memutuskan masuk jurusan bisnis internasional dan kuliah ke luar negeri dan pilihannya adalah Paris. Pada usianya yang ke-24 ia telah mendapat gelar magister di universitas Pantheon-Sorbonne,Paris. Ketika lulus universitas ia putuskan untuk tetap tinggal di Paris dan memulai karirnya disini, L'oreal adalah awal karirnya di Paris ia menjabat sebagai konsultasi bisnis di perusahaan ternama ini. Ia meminta cuti selama setahun karena ia pergi ke Seoul mengunjungi orangtuanya sekaligus refreshing. Ia pikir setelah kembali dari Seoul ia akan mendapatkan tenaga baru akan tetapi ketika ia ingat perkataan ibunya dua hari yang lalu membuatnya mengelus-elus pelipisnya yang putih. Ia bangkit dari sofa dan segera membersihkan diri karena besok ia harus menjalani rutinitasnya yang padat.

"Mademoiselle Kim."

Ketika ia sedang berjalan menuju pintu lift, seseorang dengan suara yang tidak asing memanggilnya. Ia melirik dan ternyata Julie Dame, cewe berambut putih panjang dengan tinggi kira-kira 173 cm memanggilnya dengan suara yang khas logat Paris. Victoria tersenyum dan mengulurkan lengannya untuk memeluk sahabat karibnya itu, sudah lama ia tidak bertemu selama setahun ini. Julie Dame adalah adalah sahabat karib Victoria Kim, mereka berteman sejak Victoria mengambil gelar magister. Sejak saat itulah mereka menjadi teman yang sangat akrab meskipun berbeda rumpun dan ras, Julie adalah tipikal wanita Eropa dengan tinggi rata-rata 173 cm, berambut putih, kulit putih pucat, hidung mancung dan memiliki mata berwarna biru cerah sedangkan Victoria Kim adalah tipikal wanita Asia dengan tinggi rata-rata 168 cm, berambut coklat, kulit putih tapi tidak pucat, hidung mancung dan mata berwarna coklat muda.

"Bagaimana orangtuamu di Seoul?"

"Mereka baik, kau tenang saja tapi," Victoria menggigit bibirnya yang tipis.

"Ayo, cerita saja!"

Ia ragu untuk menceritakkan masalah ini padanya, tentang perkataan ibunya ketika ia berada di Seoul. Ia tidak mungkin menceritakkan bagaimana ibunya menyuruh Victoria untuk mencari jodoh secepatnya, entahlah kepalanya kembali sakit jika ia memikirkan perkataan ibunya itu. Akhirnya ia putuskan untuk tidak menceritakan masalah ini pada sahabatnya itu, ia hanya ingin kembali ke rutinitas padatnya di Paris, tertawa dengan semua partner kerjanya ataupun pergi keluar ketika bosan menerpanya.

Hari itu tiba-tiba ada rapat mendadak adanya pergantian Direktur baru, ternyata selama ia pergi ke Seoul setahun saja sudah banyak yang berubah tanpa sepengetahuannya.

"perkenalkan Monsieur Kang, ini adalah Direktur kita yang baru."

Ia memperhatikan Direktur baru itu dari ujung kaki ke ujung rambut, ia menemukan sesuatu yang baru ternyata Direktur baru ini orang Asia. Orang itu memiliki tinggi yang melebihi tinggi orang Asia kira-kira 178 cm, wajahnya juga putih tapi tidak pucat dan juga ia memiliki mata yang sangat sipit, mungkinkah dia dari Korea?. Ia tersentak ketika Julie menyenggol lengannya dan ia hamper saja terjatuh, ia melototi Julie dengan matanya yang sipit dan berusaha sekeras mungkin agar terlihat menyeramkan tapi malah membuat Julie menahan senyumnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Petite AmieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang