The souls in the forest

20 4 4
                                    


{Play the song now to enjoy the story :3}



That was the last time i saw him..

Namaku adalah Rubi. Dulu aku sering sekali bermain ke rumah tante dan pamanku. Pertama kali aku kerumah paman dan tanteku saat aku kelas 1 SD. Paman dan tanteku tinggal di pedesaan yang jauh dari rumahku. Disana terdapat hutan dengan julukan hutan arwah. Tiada orang pun yang ingin masuk ke dalam hutan tersebut...

Aku sedang tertidur.. aku mendengar suara air dan burung-burung berkicau. Aku membuka mataku dan berdiri. Aku membersihkan diri dan memakai pakaian. Lalu aku lari keluar dari rumah dan masuk ke dalam hutan. Aku berlari dan bermain disana sehingga aku tersesat.. Aku menangis dan menangis.. Tidak ada seorangpun yang melihatku bahkan tidak ada seorangpun yang memasuki hutan itu.. Tiba-tiba seseorang memanggilku,

"Rubi! Mengapa kau menangis?" Tanya orang itu. Aku sangat kebingungan dari mana suara itu berasal. Aku melihat-lihat sekitar dan menemukan seorang laki-laki yang menggunakan topeng rubah putih di belakang pohon. Aku bahagia dan lari kearah laki-laki itu. Tetapi laki-laki itu menghindariku. Aku terjatuh dan kesal kepadanya. Aku terus mengejarnya dan dia memukul kepalaku dengan sebatang kayu tebal. Akupun merasa kesakitan tetapi entah kenapa aku bahagia.

"Jika manusia menyentuhku maka aku akan menghilang", lanjut laki-laki itu "Ikutlah denganku, aku akan mengarahkanmu jalan keluar dari hutan ini" Aku senang dan langsung lari mendekati dia dan 'DUK!' dia memukul kepalaku dengan kayu lagi. Dia berkata "Aku sudah bilang, jika manusia menyentuhku aku akan menghilang", "Hehe...maaf aku terlalu senang" jawab aku. Dia membawaku ke jalan keluar dari hutan itu. Dia menggunakan sebatang kayu dan meminta kepadaku untuk memegang ujungnya supaya aku tidak tersesat lagi.

Ketika sampai di depan pintu keluar aku bertanya kepadanya "Namamu siapa?" Dia tidak menjawabku. Dia menatapku. Aku bingung dan berkata "Umm..aku duluan saja, besok aku akan balik lagi kesini dan membawa makanan. Tunggu aku ya.." Aku berbalik badan dan memulai berjalan. "Namaku Ran", jawab orang itu. Ketika aku berbalik badan dia sudah tidak disitu lagi.

Keesokan harinya aku datang ke pintu gerbang hutan itu sambil membawa makanan dan melihat Ran menungguku. Aku berkata dan lari menuju Ran, "Wahh Ran menungguku!!" Tiba-tiba 'DUK!' Ran memukulku dengan sebatang kayu dan berkata, "Apakah aku perlu mengajarkanmu untuk mengingat?", "Maaf Ran aku lupa lagi hehehe...aku janji deh ga begitu lagi" jawab aku. Kita berjalan-jalan di hutan tetapi kita tidak berbicara sama sekali. Aku bosan sekali.

Aku berjalan dibelakang Ran dan melihat sosok yang berjalan-jalan di semak-semak. Aku takut tetapi aku lanjut perjalananku saja. Semak-semak itu bergerak-gerak dan aku melihat sosok yang berubah menjadi besar. Ran yang menyadarinya dan bersin. 'HACHUUU!' Dan sosok itu berubah menjadi seekor rubah dan lari menjauh dari kita. Aku terkejut dan berkata "Ran! Itu arwah ya?", "Betul itu adalah arwah yang tinggal di hutan ini" jawab Ran. Saat kita berjalan ada pohon besar yang menahan Ran dan berkata "Ran, mengapa kau bersama gadis perempuan? Kamu tidak boleh menyentuhnya.", "Tidak apa-apa" jawab Ran. "Kamu jangan menyentuh Ran ya, gadis perempuan" saut sang pohon. "Iya, aku tidak akan menyentuhnya" jawab Rubi. Aku bingung sekali mangapa aku tidak boleh menyentuh Ran.

Aku ingin menanya kepada Ran. "Ran, mengapa kau menggunakan topeng?" tanya aku. "Aku menggunaknnya karena aku adalah seorang arwah. Jika aku tidak memakainya aku akan dilihat sebagai manusia kan?" jawab Ran. Aku masih bingung mengapa Ran menggunakan topeng dan mengapa aku tidak boleh menyentuhnya. Kita mengunjungi halaman yang penuh dengan bunga dan ada pohon ditengah-tengahnya. Ran tertidur ketika aku memetik bunga dibawah pohon yang besar. Aku mendekatinya dan berkata "Hmm Ran tertidur ya? Aku ingin membuka topengnya".

Aku membuka topeng Ran dan melihat muka dia yang menawan sekali. Ran membuka matanya dan mengejutkanku. Aku teriak dan mundur. "Astagah..kan tidak boleh mengganggu orang yang sedang tidur", kata Ran. Aku menggangguk kepalaku. Kita melanjutkan perjalanan kita dan pada hari sore aku berkata kepada Ran "Ran..apakah kau tau bahwa aku besok tidak akan kesini lagi? Aku sudah memberitaumu kan kemarin hehe.. Aku akan balik kesini lagi satu tahun lagi". "Aku akan menunggumu seperti ditempat yang biasa ya", jawab Ran sambil tersenyum. Aku tersenyum balik dan kembali bersama pamanku yang menungguku di jembatan.

Kita berjalan di sore hari yang menjelang malam. Aku berkata kepada pamanku "Paman, aku bingung mengapa tidak ada orangpun yang ke hutan arwah". "Haha, dahulu kala paman sering barmain bersama teman disekeliling hutan arwah itu. Pada saat paman mau pulang, paman mendengar suara lagu dan melihat ada festival di hutan itu. Paman melihat arwah-arwah yang menyamar menjadi manusia di festival itu. Festival itu sangatlah mirip dengan festival punya manusia", jawab pamanku. Aku sangat kagum bahwa para arwah di hutan itu juga merayakan festival.

Satu tahun kemudian aku mengunjungi rumah pamanku. Aku juga mengunjungi Ran. Kita selalu bermain bersama. Tetapi ada saatnya aku pulang ke rumah asalku juga. Setelah beberapa hari kemudian aku sudah menjadi murid SMP. Aku menunjukan seragamku kepada Ran dan berkata "Lihatlah bajuku! Aku sudah menjadi murid SMP hehehehe". "Iya hahaha", jawab Ran. Setelah beberapa tahun kemudian lagi, aku menjadi murid SMA. Aku mengunjungi Ran dan mengajakny memancing. Aku berpikir bahwa semakin lama aku semakin tinggi dan mendekati umur Ran. Pertumbuhan Ran sangatlah lama, sedangkan aku lebih cepat.

Kita berada di atas batu dan memancing di malam hari. Aku berkata sambil meneteskan air mata.."Ran..kemungkinan waktu akan memisahkan kita. Tetapi aku sangat ingin bersamamu selamanya...". "Rubi, ikutlah aku ke festival arwah di hutan ini. Aku sangat ingin mengajakmu pada saat kamu masih kecil. Tetapi aku khawatir karena kamu akan takut berada disana. Maukah kamu datang bersamaku besok?", tanya Ran. "Aku mau!! Aku ingin sekali pergi ke festival itu bersamamu!", jawab aku. Ran tersenyum padaku dan berkata "Besok kamu diam-diam ya jam delapan malam temui aku di tempat biasa kita bertemu ya."

Aku sangat tidak sabar untuk pergi ke festival arwah bersama Ran. Aku akan menggunakan yukata ke festival itu. Keesokan harinya pada malam hari jam delapan, aku diam-diam menyelip keluar dan lari menuju festival arwah. Aku melihat Ran dan berkata "Ran!! Aku disini!!" sambil mengayun tanganku. Ran melihatku dengan sangat serius. Aku berjalan dengannya, tiba-tiba dia berkata sambil mengeluarkan kain "Hey Rubi, sinikan tanganmu. Agar kita tidak terpisah hehe". "Um...ok..", jawab aku.

Aku menyakan kepada diriku sendiri mengapa hatiku deg-degan sekali? Aku merasakan perasaan yang aneh kepada Ran. Kita melihat-lihat sekeliling dan menuju ke toko topeng. Aku melihat topeng manusia, kucing, dewa, dan lain-lainnya. Aku juga tidak sengaja memegang kepala penjual topeng itu saat dia sedang duduk di sebelah topeng. Aku sangat malu dan lari keluar dari festival itu.

Aku berjalan di malam hari bersama Ran. Dibawah bintang-bintang yang berkilauan. Aku berkata kepada Ran "Indahnya langit ini, aku sangat bersyukur bisa bertemu denganmu Ran. Aku ingin bersamamu selamanya" aku sambil tersenyum. Ran terkejut dan melihatku dengan serius. Dia mendekatiku dan membuka topengnya. Dia memasang topeng itu kepadaku. Dan dia menciumku.

Aku sangat terkejut dan malu...aku berkata "Ran...watashi...ai shite iru..". Tiba-tiba ada anak kecil yang berlari-lari dan tersandung. Tetapi Ran menyentuhnya. Saat anak kecil itu berlari menjauh. Ran memulai menghilang. Aku melihat kunang-kunang hijau yang berterbanggan keluar dari badan Ran. Aku juga melihat senyuman Ran kepadaku. Dia berkata "Rubi! Peluklah aku!". Aku lompat dan memeluknya. Disaat itu Ran menghilang dan kata-kata terakhirny adalah..."Aku cinta padamu Rubi" Aku menangis sambil memeluk bajunya dan topengnya.

Aku berjalan menuju pulang sambil ada kunang-kunang disekitarku. Aku berharap bisa lebih lama lagi bersamanya. Forever and ever. Aku selalu kembali ke hutan itu. Aku selalu mengunjungi tempat dimana terakhir aku melihatnya..

Pada saat itu...
Itulah terakhir kalinya aku menyentuhnya..
Itulah terakhir kalinya aku memeluknya..
Itulah terakhir kalinya aku menciumnya..
Itulah terakhir kalinya aku melihatnya..

Aku mencintaimu..
Ran..

Fin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 10, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Story modeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang