Tap.. Tap
"Dimana mereka?" Tanya Misa. "Hey, kami disini!" Kata Kitana, ketua dari Geng yang memBlully Misa. "Huh, ada apa? Kenapa kalian memanggilku kesini?" Tanya Misa sambil mengelap keringat. "Hey, kau harus melakukan apa yang kami suruh!" Ujar Jennie, anak buah Kitana. "Hm.. Kalau kau melakukan apa yang kami suruh, kami tidak akan memBullymu lagi!" Teriak Nasaka, anak buah Kitana juga.
"Benarkah?" Tanya Misa. *huh? Kau kira kami membohongimu?" Tanya Jennie. "Baiklah, apa yang akan kalian suruh?" Tanya Misa. "Hm... Kau harus menemukan bendera merah." Kata Kitana. "Dimana benderanya?" Tanya Misa. "Benderanya ada di hutan sana!" Kata Nasaka sambil menunjuk hutan yang ada di belakang sekolah mereka.
"Hmm.. Baiklah, aku akan melakukannya!" Ujar Misa lalu pergi ke hutan yang ada dibelakang sekolah. "Hehe, dia tidak tau kalau kita berbohong.." Bisik Jennie. "Ide bagus, Jen!" Seru Nasaka. "Haha, dia tidak tau kalau hutan itu mengerikan.. tunggu saja nanti, pasti dia tidak akan kembali..." Ujar Katana.
Di tempat Misa..
"Hm? Dimana benderanya?" Tanya Misa sambil berjalan mencari benderanya. "Hmm? Apa mereka membohongiku? Uh.. percaya saja!" Gumam Misa. Misa terkaget karena mendengar suara anak kecil sedang menangis.
"Huh? Siapa itu?" Tanya Misa lalu mendekati anak kecil itu.
"Tolong aku..."
"T-tolong?" Tanya Misa ketakutan. Anak kecil itu berbalik lalu melihat Misa. Misa terkaget lagi karena melihat wajah anak kecil itu sudah hancur. "Tolong, kak..." lemas anak itu lalu mendekati Misa. Misa menjauh darinya.
"Dik, aku tidak bisa membantumu..." Gumam Misa. "Tolong..." Lemas anak itu lalu menarik kaki Misa. "Kyaa!!! Lepaskan!!!" Teriak Misa sambil menendang tangan anak itu. Misa kabur dari hutan itu lalu melihatnya kembali.
"Ugh, pasti mereka berbohong kepadaku! Kenapa aku harus percaya dengan mereka!?" Tanya Misa sambil marah. "Oh, apa perasaanmu ketika melihat hantu tadi?" Tanya Kitana. "Heh, kau sadar kami membohongimu, ya?" Tanya Jennie. "Haha, kami tidak akan pernah tidak memBullymu lagi tau!" Bentak Nasaka sambil menendang perut Misa.
Misa memgang perutnya lalu pergi ke kamar mandi. "Uh, kenapa mereka melakukan ini?" Tanya Misa sambil menangis. (TENG-TONG) "Huh, cepat sekali bel masuk.." Lemas Misa lalu lari ke kelas.
"Huh, Huh..." Lemas Misa. "Hm? Ada apa denganmu, Misa?" Tanya Sammi. "huh, tidak apa-apa, jangan memerdulikanku.." Lemas Misa. "Hmm... baiklah" Ujar Sammi.
Saat bel istirahat
"Um... hari ini hari yang sangat menyebalkan.." Lemas Misa. "Kau bilang menyebalkan?" Tanya Raiko. "Hmmph, ya.." Ujar Misa. "Kenapa? Bagiku hari ini menyenangkan" Kata Raiko. "Kau tidak tau perasaanku.." Jawab Misa lalu pergi ke kantin. "Perasaanmu?" Tanya Raiko lalu duduk di tempatnya.
"Hm? Hari ini beli apa, ya?" Tanya Misa. "Hey, Mis!" Sapa Nagisa sambil meminum jus. "Hmm... hey, Nagisa.." Lemas Misa. "Kenapa hari ini kau sangat lemas?" Tanya Nagisa. "Jangan menanyaiku.." Lemas Misa lalu melihat makanan yang ada di kantin. "Bu, aku ingin mie ramen ini, dengan jus jeruk, ya.." Lemas Misa sambil menunjuk mie Ramen dan jus jeruk.
"Baiklah, akan ibu siapkan!" Kata ibu kantin. "Hey, Mis! Bagaimana kalau kita duduk di meja itu saja!" Seru Nagisa. "Hm.. lumayan juga ada Jouka dan Sammi.." Lemas Misa lalu duduk di kursi. "Hey, Misa! Mau kutraktir?" Tanya Jouka. "Hm? Serius?" Tanya Misa. Jouka hanya mengangguk. Misa tersenyum lalu mengangguk kencang.
"Kau mau apa?" Tanya Jouka. "Aku tadi sudah pesan Mie Ramen dan jus jeruk. Jadi kau hanya membayarnya" Ujar Misa. "Okelah, akanku bayar!" Seru Jouka lalu membayar semua yang Misa pesan. Misa duduk kembali lalu melihat Jennie, Nasaka, dan Kitana. Misapun marah.
Kitana melihat Misa dengan tatapan mengerikan. Misa hanya melihat ke tempat lain. "Misa! Makanan dan minumanya sudah siap!" Seru Jouka. Misa bangun dan membawa makanan dan minuman yang dia pesan. Jennie, Nasaka, dan Kitana berbisik. Misa hanya marah lalu berjalan sambil membawa pesanannya.
Kitana menyenggol bahu Misa dan tidak disengaja Misa terkaget dan pesanannya tumpah ke bajunya. "Hah!?!? Bagaimana ini!?!?!?" Tanya Misa lalu melihat Kitana sambil marah. "Ups, aku tidak sengaja!" Seru Kitana. "KAU INI!!!!" Bentak Misa lalu semua orang menertawakan Misa. Misapun pergi ke kamar mandi lalu menangis.
"Kenapa aku selalu....?" Lemas Misa sambil menangis. Jennie membuka pintu kamar mandi. "Hey, pengecut! Sudah pantas kau ditertawai!" Seru Jennie. "Ya, dan kau sudah pantas diBully semua orang, haha" Tawa Nasaka lalu mereka berdua pergi. Misa makin menangis.
(TENG-TONG)
Semua murid masuk ke dalam kelas. "Hmm... anak-anak, besok kita ujian! Jadi hari ini ibu akan mengasih kalian roster ujiannya. Dan, sekarang Matematika tidak belajar.." Kata bu guru lalu mengasih roster ke salah satu murid. "Apa? Hari sabtu ujian Matematika, IPA, dan biologi?! Susah sekali...." Lemas Nagisa. Misa kebingungan.
"Semuanya sudah dapatkan?" Tanya bu guru. Semua murid mengangguk dan ada yang bilang sudah. "Baiklah kalau begitu kalian sudah boleh pulang." Ujar bu guru lalu semua murid keluar dari kelas.
Semua murid membicarakan tentang ujian lalu Misa kebingungan lagi. Misa melihat Jennie di belakang sekolah sedang menulis sesuatu. Misa tersenyum lebar. "Ini kesempatanku.."
"Hmm... apa lagi, ya, yang ada di hutan ini?" Tanya Jennie lalu melihat anak panah bekas. "Oh, ada anak panah." Kata Jennie lalu mengambil anak panah itu. Misa mengambil kayu yang ujungnya runcing. Jennie menulis anak panah di bukunya lalu mendengar suara anak kecil menangis.
"Hm? Siapa itu?" Tanya Jennie lalu mundur. "Siapa it....."
CLEP!!!
Misa menusuk dada Jennie dengan kayu yang ujungnya runcing. Darah Jennie muncrat dan mengenai muka Misa. Dadanya sudah berlumuran darah lalu Misa menarik kayunya. Jennie terjatuh.
"Ingat, jangan pernah memBullyku lagi..." Kata Misa sambil menatap Jennie dengan tatapan mengerikan. "U-uh... ya-ya... a-aku... tidak... akan... pernah... memBullymu lagi...." Lemas Jennie lalu mati. Misa menginjak tubuh Jennie lalu menyepaknya ke dalam hutan.
Anak kecil itu muncul lagi. Misa tersenyum. "Ini kubawakan untukmu.. makanlah" Kata Misa lalu pulang. "Terima kasih, kak..." Kata anak kecil itu lalu memakan tubuh Jennie yang berlumuran dengan darah
Di rumah Misa
"Misa? Ada apa dengan bajumu? Apa itu darah?" Tanya ibu Misa. "Bukan, ini bukan darah, bu.. ini hanya saus.. hehe, aku tidak berhati-hati tadi.." Seru Misa lalu pergi kekamar dan mengganti bajunya. "Hm... benar kata Raiko, hari ini adalah hari yang sangat menyenangkan.." Ujar Misa.
"Besok targetku adalah Nasaka...."
To be Continued....
KAMU SEDANG MEMBACA
Scary School (On Hiatus)
HorrorAda anak bernama Misa berambut pendek berumur 13 tahun Dia sering diBully dengan teman-temannya Dia sendirian Help me...