"Mayat Kiriman di Rumah Gadang" WIRO SABLENG

2.9K 7 0
                                    

Mayat Kiriman Di Rumah Gadang

WIRO SABLENG 212 Seri Kupu Kupu Giok Sianok

Episode : 168

EBOOK by : ron3yboy-javachild

Wapsite : ronggolawe.jw.lt

Email/FS/FB/Twitter : ron3yboy@gmail.com

168 Mayat Kiriman Di Rumah Gadang

?WIRO SABLENG 212

2

SESUAI perjanjian yang dibuat para Datuk Luhak Nan Tigo sebelum berpisah

di Ngarai Sianok, Datuk Kuning Nan Sabatang dari Luhak Agam dan Datuk

Bandara Putih dari Luhak Limapuluh Kota selepas sholat Asar telah berada di

rumah gadang kediaman Datuk Panglima Kayo di Batu Sangkar. Turut kepada

gelarnya, Datuk Panglimo Kayo adalah Datuk paling kaya dibandingkan dua

Datuk lainnya termasuk Datuk Marajo Sati. Tidak heran kalau rumah gadang

kediamannya berdiri megah bergonjong lima. (rumah gadang: rumah besar)

Setelah apa yang terjadi di Ngarai Sianok pagi hari itu, Tiga Datuk

pimpinan tiga Luhak merasa perlu dengan segera merundingkan tindakan apa

yang akan mereka lakukan sesudah Datuk Marajo Sati yaitu yang menjadi

Datuk Pucuk atau Datuk Pimpinan dari Tiga Datuk Luhak Nan Tigo diketahui

menyimpan seorang gadis Cina cantik belia di dalam goa kediamannya di

Ngarai Sianok.

Ternyata Datuk Panglimo belum sampai di rumah gadang.

?Aneh?, kata Datuk Kuning Nan Sabatang. ?Seharusnya Datuk Panglimo

Kayo lebih dulu tiba daripada kita...?

?Mungkin ada yang dilakukannya lebih dulu sebelum pulang ke sini. Kita

nantikan saja. Mudah-mudahan sebentar lagi beliau datang...? Berujar Datuk

Bandara Putih.

Sementara menunggu kedatangan Datuk Panglimo Kayo, dua datuk tadi

duduk bersila di lantai rumah gadang sambil bercakap-cakap dan menikmati

hidangan yang disuguhkan orang rumah yaitu kopi hangat serta goreng pisang.

?Datuk Kuning Nan Sabatang, kalau benar Datuk Pucuk Marajo Sati

menyimpan gadis Cina itu di dalam goanya, saya sungguh kecewa, sungguh

sedih. Bagaimana mungkin Datuk Pucuk mau berbuat seperti itu. Istrinya di

Koto Gadang yang kemenakan Datuk Panglimo Kayo selain cantik juga masih

muda belia. Datuk juga kita ketahui taat pada agama, patuh pada adat

lembaga. Apa yang kurang...?

?Saya sendiri sebenarnya juga sangat menyayangkan. Kalau tidak

melihat dengan mata kepala sendiri gadis Cina yang ditemukan dan ditangkap

orang-orang itu, rasanya mana mungkin saya percaya...?

?Yang sangat terpukul pastilah saudara kita Datuk Panglimo Kayo,?

ucap Datuk Bandaro Putih dari Luhak Lima Puluh Kota. ?Kita tahu benar

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2010 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"Mayat Kiriman di Rumah Gadang" WIRO SABLENGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang