You're My Love, Mr. Police [Complete√]

You're My Love, Mr. Police

Kita bisa ngomong baik-baik pak dengan kepala dingin bukan dengan mendatangi kantor polisi"

"Tidak, kau tidak lihat seberapa dalam luka gigitan anjingmu di kakiku?"

"Bukankah saya sudah memberikan obat anti rabies? Lagipula anjingku tidak terinfeksi rabies"

"Tidak. Saya harus melaporkan kejadian ini"

"Selamat siang, ada yang bisa saya bantu"

"Selamat siang pak, saya ingin membuat laporan"

"Tentang kasus apa pak?"

"Saya digigit oleh anjing peliharaan dari Kang Seulgi dan dia tidak mau bertanggung jawab"

"Loh? Saya kan sudah ganti rugi terhadap bapak. Saya sudah-"

"Ada apa ini?"

"Maaf pak, bapak ini melaporkan nona ini dengan kasus ketidak bertanggung jawaban"

"Benarkah itu?"

"Benar pak-"

"Bohong, semua itu bohong. Saya seorang dokter, bagaimana saya tidak bertanggung jawab terhadap jiwa manusia?"

Jimin mengecek kertas laporan yang baru saja ada ditangannya.

"Benarkah anda digigit anjing?"

"Benar"

"Apakah nona ini tidak memberikan obat anti rabies?"

"A..aa itu a..anu"

"Laporan anda tidak bisa kami terima pak"

"Tapi kalian adalah seorang polisi yang melayani masyarakat-"

"Kalau tipe masyarakatnya seperti anda, tidak akan kami layani"

"Cih, dasar polisi tidak berguna"

Pria tua yang berseteru dengan Seulgi tadi, pergi meninggalkan kantor polisi.

"Hah! Terima kasih pak atas bantuannya"

"Tidak masalah, melayani nona cantik seperti anda adalah kewajiban saya" goda Jimin.

Seulgi yang merasa risih dengan tatapan Jimin, langsung permisi pulang.

"Menarik" bisik Jimin.

~

"Seulgi"

"Wendy?"

"Wah, lihat sahabat aku dari kecil ini, sudah jadi dokter"

"Haha, kamu ada-ada aja. Yang ada kamu tuh makin makmur aja badan. Udah berapa bulan Wen?"

"Jalan 7 bulan, Seul"

"Wah, senangnya"

"Haha"

"Wendy"

Pembicaraan mereka terhenti oleh sosok pria yang memanggil Wendy. Seulgi langsung syok ketika melihat sosok itu mendekat ke arah mereka.

"Jimin" ujar Wendy.

"Kamu dari mana aja? Aku dari tadi keliling rumah sakit ini nyari kamu"

"Maaf, aku baru saja bertemu dengan sahabat aku. Oh iya, kenalin Jim, ini Seulgi"

Jimin langsung menatap Seulgi.

"Eh? Bukankah anda nona cantik yang datang ke kantor seminggu yang lalu?"

"Eh?"

"Wah, jadi kalian sudah saling kenal?"

"Begitulah, benarkan nona Kang?"