Sacrifice III

687 79 15
                                    

Mian lama up aku sibuk kuliah 😂

Happy Reading 👇

Namun bagaimana dengan taehyung sendiri? Apa ia juga menganggap suzy demikian?

"Itu mustahil"

Suzy tersenyum miris kala memikirkannya. Kalau boleh jujur, ia berharap hal itu benar adanya. Tapi ia tidak ingin berharap lebih. Sudah menjadi kekasih Taehyung saja itu sudah cukup baginya.

Setidaknya ia bisa bersama Taehyung.

Setidaknya ia bisa berada di samping Taehyung.

Setidaknya ia bisa melihat Taehyung dengan jarak yang lebih dekat.

Setidaknya ia bisa mendapat pelukan dari Taehyung.

Setidaknya...

"Suzy-ah?"

Pikiran Suzy buyar seketika. Ia menoleh ke sumber suara dan mendapati salah satu sahabat terbaiknya sedang menatapnya dengan kening berkerut.

"Ya, Jiyeon-ah?" Balas Suzy,
kemudian memberikan isyarat kepada Jiyeon untuk duduk di tempat yang sama dengannya.

"Memergokinya lagi, eh?" Tanya Jiyeon bersamaan dengan tarikan ringannya pada kursi di depan Suzy. Jiyeon kemudian duduk di depan Suzy, tanpa melepaskan pandangannya pada Suzy.

"Begitulah." Suzy mendesah. Ia menopang dagunya pada tangannya di atas meja lalu mengalihkan pandangannya ke jus anggur yang dipesannya dua puluh menit yang lalu.

"Apa kau tidak sakit hati, melihat kekasihmu bersama gadis lain? Terlebih dengan sepupumu sendiri?"

"Aku baik-baik saja, Jiyeon-ah" Suzy mengaduk-ngaduk jusnya tanpa sedikitpun meminumnya. Jus anggur yang dipesannya hanya untuk menghilangkan 'sedikit' rasa sakitnya, katanya.

"Jangan terlalu baik, Suzy-ah Jika aku yang ada di posisimu, aku akan menghampirinya dan menamparnya di depan umum sehingga ia merasa malu." Jiyeon menatap tajam yeoja bersurai panjang di depannya itu. Gadis yang menurutnya 'sok kuat' padahal ia tahu jika Suzy pasti menangis di malam hari setelah ia memergoki Taehyung bersama Irene.

"Jepitan rambutmu bagus, ya. Jb oppa yang membelikannya?" Suzy mencoba mengalihkan topik pembicaraannya dengan gadis bermata kucing di depannya.

Ia tidak mau terus-terusan membahas tentang hubungannya dengan Taehyung. Terlebih jika sudah menyangkut Irene sepupunya.

Bukan berarti Suzy membenci Irene. Tidak. Suzy tidak ingin membenci ataupun dibenci seorang pun selama ia hidup.

Untuk itu, ia tidak mempermasalahkan hubungan mereka berdua. Ia tidak mau dibenci Taehyung karena berani mengatur-ngatur hidupnya.

Sekarang saja ia masih merasa bersalah kepada Taehyung. Bagaimanapun ia yang meminta Ayahnya agar ia bisa dekat dengan teman masa kecilnya dulu. Tapi tidak disangka-sangka olehnya, keesokkan harinya Taehyung menembaknya. Walaupun Taehyung tidak pernah mengatakan cinta kepadanya.

Dan Suzy tahu. Taehyung sudah menjalin hubungan dengan Irene sebulan sebelum ia berpacaran dengan Taehyung.

Suzy merasa ia adalah 'Troublemaker'. Untuk itu, ia tidak melarang Taehyung untuk tetap menjalin hubungan dengan Irene.

"Jangan mengalihkan pembicaraan, Zy. Aku tidak sedang bercanda. Kusarankan padamu. Jangan terlalu baik kepada seseorang yang malah berbuat sebaliknya dari apa yang kau lakukan padanya." Jiyeon meremas pelan tangan sahabatnya. Memberi semangat mungkin?

Suzy menatap mata Jiyeon. Dapat ia lihat keseriusan dan kekhawatiran di sana. Ia lalu menundukkan kepalanya. Menyudahi kontak mata dengan sahabatnya.

"Aku baik-baik saja. Aku baik-baik saja. Terima kasih."

'Aku baik-baik saja'. Kata yang selalu diucapkan Suzy. Kata tersebut memang mengartikan bahwa si pembilang baik-baik saja. Tapi beda dengan Suzy.

'Aku baik-baik saja' bukan berarti demikian. Melainkan sebaliknya. Dan Jiyeon tahu itu.

"Huh. Sudahlah. Tapi jangan memendamnya sendiri, Zy. Aku dan juga teman-teman kita yang lain selalu berada di sampingmu. Aku siap menjadi tempat curahan hatimu."
Jiyeon tersenyum tulus.

"Ya. Gomawo, Jiyeon-ah. Kau sahabat terbaikku, juga sahabat tercerewet ku."
Suzy tertawa pelan. Tawa yang dipaksakan.







Tawa yang mengandung kemirisan di dalamnya.






























                   TBC ..

Huuhh aku up semoga suka 😊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SacrificeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang