Ting.. Tong.....
"Tunggu sebentar...!" terdengar suara teriakan dari dalam rumah.
Cklek.
Pintu di buka, yang paling pertama tertangkap oleh si penekan bel adalah helaian vermillion dengan satu cepolannya. Setelah itu menyusul ke mata biru dan kulit pucat. Ah satu lagi baju ala Chinannya.
"Akh, Nobume kau sudah datang aru ka. Ayo masuk." Sambut tuan rumah ramah.
Nobume, rambutnya berwarna biru, mata bosannya mengingatkan Kagura pada seseorang.
"Maaf ya, Sa- maksudku Sougo masih belum pulang. Tapi tunggulah sebentar lagi dia sampai aru." Ucap Kagura ambil menuntun Nomube menuju ruang tamu. Nobume tau harus bagaimana setelah sampai ke ruang tamu. Dengan sendirinya dia duduk di sofa. Dan Kagura terus berjalan ke dapur.
Setelah beberapa menit sang tamu duduk sendirian di ruang tamu. Kagura kembali dengan jus dan snack di nampan yang ia bawa.
"Nobume, gomen. Aku tidak bisa menemanimu menunggu disini aru. Aku sedang membuat memasak makan siang di dapur. Jadi tidak bisa ku tinggal lama." Kata Kagura sambil menaruh Jus dan snack di meja depan si tamu.
"Matte..." cegah Nobume saat Kagura hendak berbalik. "Boleh kah aku ikut membuatnya." Sambungnya seraya malu-malu.
"Mm, tentu aru. Malah memang aku membutuhkan pertolongan." Jawab Kagura sambil tersenyum dan menutunya ke dapur.
"ah dan ini." Nobume menyodorkan sebuah kotak kue.
"Terimah kasih aru, letakkan saja di kulkas aru."
Kagura sudah terbiasa dengan kedatangan Nobume. Kagura jadi mengingat perkataan Sougo ketika dia pertama kali bertemu.
China musume, aku mau menikah denganmu karena kakakku yang memintanya. Tapi camkan ini baik-baik AKU SUDAH PUNYA KEKASIH. Dan aku tidak akan pernah putus dengannya hanya karena kita menikah.
Kagura hanya bisa tersenyum miris mengingat perkataannya itu. Dan dengan bodohnya dia menjawab.
Lakukan sesuka hatimu Do-S sialan. Disini aku hanya perlu menikah dengan mu, soal kau punya kekasih kek, pacar kek atau peliharaan kek. Itu urusanmu aru. Tidak ada hubungannya denganku aru.
"...ra-chan.."
"Kagura-chan.."
"Eh ya?" Kagura kembali ke dunia nyata setelah namanya di panggil beberapa kali. si pemanggil kemudian menunjuk kearah tangan Kagura. Dan kepala kagura mengikuti arah tunjukan.
"E? Ah.. apa ini aru ka?" tanya Kagura entah pada siapa. Pasalnya ikan yang seharusnya diiris tipis-tipis malah menjadi halus. Tapi....... Ah ya sudahlah.
"Apa yang sedang kau pikirkan Kagura-chan.?" Tanya Nobume akhirnya.
"Bukan apa-apa aru" jawab Kagura sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia hanya merasa aneh saja. Masalahnya dia bingung harus menyebut situasi ini gawat atau tidak. Kekasih dari suaminya-mungkin-sedang masak bersama di dapur.
Disini Kagura agak kebingungan cara mengajari Nobume memasak. Lengah sedikit saja entah apa yang akan dibuat olehnya. Gula saja hampir satu toples dimasukan kedalam sayur. Atau semangka yang ada kulkas hampir ikut tergoreng bersama ikan oleh Nobume jika Kagura tidak mencegahnya.
Ketidak-tahuan Nobume terpaksa membuatnya harus duduk tenang (dipaksa Kagura) di meja makan.
"Aku ini seperti orang jahat ya, Kagura-chan." Setelah keheningan beberapa saat, Nobume membuka suara. Kagura diam seolah menunggu kelanjutannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sadis to China
Teen FictionTidak harus memiliki kesamaan untuk bersama tetapi justru dari perbedaan itulah kita saling melengkapi. cinta kita bukan lahir dari adanya dirimu tetapi terlahir karena tidak adanya dirimu. Sougo dan Kagura. Sadis to Kagura. Bakaiser to Baka onna. G...