Dia Part 3

20 1 0
                                    

@ SMP BOUGENVILE

Mata itu kini mengincargadis mungil yang sedang asik jalan sendirian di koridor, senyum sang gadisselalu mengembang indah, saat gadis itu mulai mendekat seorang pemuda dengansigap menarik tangan sang gadis dan membawanya ke sebuah kelas kosong.


"Braak.."bagasmenyudutkan tubuh acha sambil mengebrak pintu, acha hanya tersenyum tipismenatap wajah bagas yg hanya tinggal berjarak beberapa cm dengan wajahnya.Bagas menatap acha geram, batas kesabarannya habis sudah!


" ada apa kak bagas?"tanya acha santai, ia tidak terkejut sama sekali menerima perlakuan bagas saatini.


" jangan coba main-mainsama gue princess,gue bukan boneka lo!"ucap bagas tajam


" hahaha.... tapigimana ya, acha seneng sama kak bagas, soalnya kak bagas lucu sih, lagianpermainan ini kan gak parah-parah banget kan?" senyum acha


" lo pikir nyirem guedengan air, ngunciin gue di kamar mandi, fitnah gue mecahin kaca kelas,nyembunyiin seragam gue, buat gue terkena skorsing seminggu setelah gue masukitu lo bilang bagus?!"ucap bagas tajam pada acha


" ehmm.. buat acha sihbagus, boneka itu harusnya ada dirumah bukan disekolah"sinis acha


" ohhh... jadi itumaksud lo, lo gak lebih dari seseorang yang cuma bisa gunain kekuasaan lo buatngeluarin orang yang gak lo suka dari sekolah ini, iya kan? Pengecut"ucap bagas


" jangan bilang guepengecut! Tarik kembali kata-kata lo! Jangan sampe gue.." ucap acha kini emosi.


" apa? Lo mau apa? Gue kasihtau lo satu hal ya princess, gue gak pernah takut sama lo.. atau harus gueulang.. gue gak pernah takut sama anak seorang pembunuh"ucap bagas kiniberbisik ditelinga acha, acha langsung mendelik mendengar perkataan bagas.


" pem..."ucapan achaterhenti seperti ada sesuatu yang mengganjal ditenggorokannya. Acha menataptajam bagas yang kini berbalik tersenyum penuh kemenangan.


" apa... apa maksud lo?Jangan sembarangan ngomong ya? Gue bukan anak pembunuh"ucap acha penuhpenekanan.


" hah? Oh ya? Lo pura-puragak tau atau emang lo gak tau... orang tua lo itu PEM-BU-NUH"ucap penuhpenekanan sambil tersenyum lalu menjauh dari acha, dengan cepat acha menariktangan bagas.


" Plaaakkk!!"sebuahtamparan mendarat di pipi bagas


" Cabut kata-kata lo! Orangtua gue bukan pembunuh!"ucap acha tegas, kini justru acha yang berlarimeninggalkan bagas, yang kini memegang pipinya dengan kedua tangannya, sambiltersenyum tipis.


" I'M IN"ucap bagassemakin mengembangkan senyumnya.


@ Kamar stevent


" jelaskan apa yangdimaksud dengan manajemen pemasaran"tanya lysa sambil memegang buku manajemenpemasaran punya stevent, besok stevent ada kuis rutin di kampusnya dan sepertibiasa urusan belajar lysa selalu setia menemani stevent belajar.

Dia Part 4Where stories live. Discover now