Michel pov
Pagi ini harusnya jadi pagi yang sangat aku tunggu karena setelah hampir 1 tahun aku akhirnya bisa masuk universitas yang sama seperti Eva. Tapi pagi ini semua kacau karena "mahluk" yang bernama arya.
______________MLE_______________
"Loh koq berhenti chel?" Tanya Eva dengan tatapan heran terhadap Michel
"Kamu beneran marah sama aku?" Tanya Eva sekali lagi dengan tidak percaya
"Ayolah chel, dia Arya Winata kakak kamu. Masa kamu cemburu sama Arya? Jangan kaya anak kecil". Perkataan Eva bukan membuat tenang Michel justru membuatnya sangat marah."Jadi kamu menganggap aku seperti anak kecil, begitu?, Va harusnya kamu tau aku kaya gini karena aku tau kalo kak arya itu..."
Chuppp
Belum sempat melanjutkan ucapannya bibir Michel sudah di tutup dengan kecupan singkat dari Eva.
" Suka sama aku,cinta sama aku?" Eva tau apa yang ada di pikiran kekasihnya
"Michel Winata dengerin aku. Aku gak perduli siapa yang suka sama aku, yang cinta sama aku, bahkan yang benci sama aku. Yang aku perduliin itu cuma kamu, karena cuma kamu yang berhasil menuhin hati aku dengan nama kamu gak tempat buat orang lain". Ucapan Eva tulus dari dalam hati membuat Michel hanya diam membisu.
Michel bergerak maju untuk memeluk Eva.
"Maaf ya sayang, aku udah egois, aku kaya anak kecil aku cuma gak kehilangan kamu" ucap Michel sambil mengelus pipi eva dengan sayang.Eva pov
Aku memegang tangan Michel yang berada di pipinya dan menikmati momen mereka berdua setelah perdebatan kecil tadi"Iya aku maafin kamu. Yang penting kamu percaya sama aku ya bie".
"Ywdh kamu lanjut lagi nyetirnya nanti kita telat."
"Emmm, sayang kamu aja yang nyetir ya, aku ngantuk"
" Kebiasaan deh kamu, tidur jam berapa?" Kesal Eva
"Semalam aku tidur jam 2 pagi, biasa nobar sama papa sama Arya."
Drrrrttttt
Hp Michel bergetar pertanda ada yang menelpon
"Chel, di mana?"
"Otw, kenapa?"
"Lama banget lu"
"Biasa ibu negara lagi ngambek". Ucap Michel dengan melirik ke arah Eva
"Ya Udeh gw tunggu lu di depan gerbang, oh iya lu jangan bawa mobil ke kampus"
"Kenapa?" Tanya Michel bingung
"Maba gak boleh bawa kendaraan, dan kalo di anter cuma sampe gapura kampus doang chel".
"Aturan apaan sih begitu".
"Kenapa gak lu tanya aja sama pacar lu, chel"
"Maksud lu apaan?".
"Udah kuota gw nipis nih".
"Dasar "
Blammm
Posisi Eva sekarang di balik kemudi mobil.
"Siapa yang nelpon bie?"
Tanya eva"Rado, katanya dia nunggu aku di depan gerbang kampus". Jawab Michel dengan mencari posisi enak untuk memejamkan mata.
__________MLE_____________
Setelah melewati jalanan ibukota yang terkenal dengan kemacetannya mereka sudah sampai di depan pintu masuk kampus. Ingat PINTU MASUK. Karena lapangan utama kampus berjarak 500+M dari pintu masuk.
"Bie bangun kita udah sampe". Eva mencoba membangunkan Michel yang masih berada di alam bawah sadar.
"Enngggggg, koq gak ada gedung kampusnya yang,"
"Kita baru sampe, di depan pintu masuk, belom di lapangan utama kampus bie".
"Maksud kamu?" Tanya Michel heran
"Maksud aku, kamu turun dan jalan kaki sampe lapangan utama, sekarang buruan turun katanya kamu di tunggu Rado kan".
"Oh iya aku lupa, pasti dia marah-marah sekarang, ywdah ayo kita turun va".
Ajak Michel"No no no, cuma kamu aku naik mobil,"
"Kenapa?"
"Karena kamu Maba dan itu peraturannya" jelas Eva
Michel pov
Aku meminta Eva untuk menyetir mobil karena aku sangat ngantuk, daripada terjadi sesuatu yang tidak tidak lebih baik tuker posisi ya kan. Saat kami sedang tukar posisi hp ku bergetar dan ternyata Rado yang telpon sahabat ku. Dia tau semua hubunganku dengan Eva dan dia mendukungku. Dia menelponku dan memberitahu kalau Maba tidak boleh bawa kendaraan ke kampus dan jika di antar harus sampai pintu masuk saja. Apa-apaan itu, siapa yang membuat peraturan seperti itu. Tapi kata Rado aku suruh tanya Eva, entah lah aku ngantuk. Dan benar saja setelah aku di bangunkan Eva aku di suruh turun dan jalan kaki sampai lapangan utama universitas pelita.
"Do..."Aku melambaikan tangan ke arah Rado yang tak jauh di depan ku.
"Woi bro, lama banget ". Sapa rado
"Biasa ibu negara ngambek".
"Yang ngambek Eva apa lu kang cilok".
"Ya gw sih, tapi gw bukan ngambek cuma kesel aja"
" Kenapa?"
"Tadi pagi Eva ke rumah dan yang buka di Arya".
"Trus?"
" Mereka malah lovely dovely berduaan" jelas Michel. Bukannya mendapat rasa empati tetapi malah mendapat ledekan dari Rado
"Hmmppttt, hahahaha. Lu emang gak pernah berubah chel, cemburu gegara gituan doang" Rado tertawa dengan kencang dan mendapat perhatian dari Maba yang lain
Untuk Maba yang masih berjalan menuju lapangan harap cepat karena dalam 5menit lagi upacara akan di mulai
Suara pengumuman sontak membuat para Maba yang mendengar berlarian. Tetapi tidak dengan dua Maba yang sepanjang perjalanan curhat.
"Do, kenapa pada lari ya,"
Tanya Michel dengan bingung" Lu tanya gw, gw tanya sapa dong
kan daritadi gw sama lu chel"."Oh iya ya, hehehe".
"Eh tadi di telpon lu bilang gw tanya Eva, emang apa hubungannya sama Eva?"
"Lu gak tau, apa pura-pura gak tau kang somay".
"Gw beneran kagak tau kang krupuk".
"Kenapa gw ngomong Kya gitu, karena...."
Ucapan Rado terhenti karena ada yang memanggil mereka.
"Kalian berdua kenapa jalan santai, ngobrol lagi. Sekarang kalian jalan jongkok muterin lapangan ini 5x!!!!"
Suara yang sangat tidak asing di telinga Michel juga Rado.
'gak mungkin, jangan bilang kalau itu.....'
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Michel Love Eva
Fanfictioncerita tentang 2 anak remaja yang sedang mempertahankan cinta salahnya. hubungan yang di tentang oleh adat budaya, di tentang oleh agama, tetapi mereka meyakini jika perasaan mereka benar. cinta tidak pernah salah