bagian 1

59 1 0
                                    

Suara tapakan High heels menggema di ruang perusahaan ternama di Indonesia. Seorang gadis cantik yang diketahui memiliki jabatan sebagai General Manager di perusahaan ini disapa oleh semua karyawan yang telah hadir. Ada yang sekedar untuk memberi sapaan, menghormati, atau bahkan mencari perhatian gadis cantik yang berumur 23 tahun ini. Yaa, di umur yang seharusnya seorang wanita telah duduk di pelaminan. Untuk apa?? Ngipasin pasangan pengantin yang kepanasan. Ya untuk kawinlah pe'a -__- *gue messi (read:emosi)*

"Pagi buk (namakamu).." sapa salah satu karyawan wanita.

"Pagi.." balas (namakamu)tak luput dari senyum manisnya.

'bak buk bak buk, lo kira umur gue udah 35 tahun apa? Tuaan lo dari gue, muka gue masih imut-imut juga. Buta kali ya ni orang gak bisa bedain umur' batin (namakamu). Ternyata eh ternyata tadi itu senyum palsu pemirsaahhh.

Tak ingin diperburuk oleh keadaan, (namakamu) langsung masuk menuju ruangannya. Dia muak akan semua tingkah para karyawannya itu yang selalu sok manis didepannya. Padahal dibelakangnya na'udzubillah, mulutnya gak bisa dijaga nyerocos mulu ngomongin keburukannya (namakamu). Sebenernya sih gak ada yang buruk, tapi mereka aja yang SI to the RIK "SIRIK" sama jabatannya (namakamu). Yaahh, (namakamu) memang dipercaya untuk menjadi General Manager di perusahaan ini oleh Direktur Utama. Karena selain IQ yang dimilikinya tinggi, (namakamu) juga memiliki kedisiplinan dan ketegasan yang tidak diragukan lagi, sikap kepemimpinan memang sudah melekat dari diri (namakamu). Jadi tak heran jika (namakamu) diberi jabatan menjadi General Manager di perusahaan ini.

"Sialan.. Manis banget sih sikap karyawan cewek tadi, sangking manisnya sampe-sampe gue enek ngeliatnya. Emang gue gatau apa dibelakang gue mereka gimana? Aduh mama (namakamu) malas banget di jabatan ini"

~FLASHBACK ON~

"Ada yang perlu saya bantu pak?" (namakamu) telah duduk didepan direktur utama.

"Ada yang perlu saya bicarakan kepada kamu, saya lihat kerja kamu selama ini sangat bagus. Saya berencana untuk menobatkan kamu menjadi General Manager di perusahaan ini"

"APAAAA?????" mulut (namakamu) terbuka sebesar 10 cm. Dia sangat shock pemirsa. Anda tau mengapa? Karena di habis minum TEBS *korban iklan*

"atas dasar apa bapak menobatkan saya sebagai General Manager di perusahaan ini?"

"Saya melihat jiwa kepemimpinan didalam diri kamu. Saya tau kamu disiplin dan tegas. Dan saya juga tau kalau kamu memiliki IQ diatas rata-rata."

"Tapi kenapa bapak tidak menjadikan Aldi saja sebagai General Manager, dia lebih berpengalaman dibanding saya."

"Tapi sayangnya Aldi tidak sedisiplin kamu (namakamu).."

"Tap.." Ucapan (namakamu) terputus karena sang Direktur langsung memotong ucapannya.

"Kamu mau saya jadikan General Manager atau saya pecat?"

'Dasar tua bangka, gatau apa kalo gue gamau jadi General Manager? Jadi pemimpin di rumah aja udah bikin kepala gue pecah, apalagi di kantor. Bisa-bisa otak gue keluar tiba-tiba. Ya Allah..' batin (namakamu).

"Yaudah deh pak, saya mau jadi General Manager."
~FLASHBACK OFF ~

Tok..tok..tok.. suara ketukan pintu sukses membuyarkan lamunan (namakamu)..

"Masukk.."

"Permisi buk, ada berkas yang perlu ibu selesaikan." Dari suaranya, dapat diketahui bahwa karyawan ini adalah seorang pria. (namakamu) mengambil berkas tersebut dan langsung hanyut dengan beribu kata dalam map tersebut.

Tapi ada yang membuat (namakamu) risih, sedari tadi karyawan bername tag 'Alwan' ini tak melepas pandangannya dari wajah cantik (namakamu).

'Gila ya si (namakamu), makin hari makin cantik aja. Ga nyesel gue ngambil alih berkas tadi dari tangan si Salsha. Akhirnya gue bisa mandangin wajah cantik (namakamu) tanpa ada yang ganggu.' Batin Alwan

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 16, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

"The Position Of Love"Where stories live. Discover now