Kasihan ya jadi perempuan. Banyak yang jadi pengecut. Hanya karena dirinya perempuan lalu bisa sembunyi di balik dinding yang namanya gengsi. Sudah tahu dan paham akan perasaanya tapi tidak mau mengakui. Kenapa sulit mengatakan tiga kata itu di saat kaumnya terkenal akan kecerewetannya. Apakah perempuan akan hanya bisa menunggu. Menunggu kaum laki-laki untuk menyatakan perasaannya duluan. Oh ya sudah lupa dengan yang aku katakan sebelumnya. Kebanyakan dari kaumku adalah pengecut. Pengecut karena tidak berani mengungkapkan perasaanya kepada orang yang disukai. Dan kalian tahu... ah tunggu ini rahasia jangan sebarkan ke mereka. Baiklah akan aku katakan. Aku ini pengecut. Pengecut karena tidak mau mengungkapkan perasaanku kepada orang yang aku suka. Sampai enam tahun. Bayangkan enam tahun. Enam tahun aku menjadi pengecut. Jangan bilang untuk mencari yang lain. Karena sekali hatiku menetapkan pilihan, dia terlalu susah berpaling. Si pengecut ini tidak mudah untuk jatuh cinta. Jadi sampai kapan si pengecut ini akan tetap menjadi pengecut? Selamanya kah? Atau hanya menunggu kaum lelaki mendatanginya? Entahlah bahkan si pengecut ini tidak tahu jawabannya. Biarkanlah waktu dan takdir Tuhan yang menjawab. Hanya tuhan yang tahu akhir cinta dari si pengecut ini.