Ice Cream

1K 172 26
                                    

Yeri masih menatap Mark dengan puppy eyes andalannya. Mark tidak tahan akhirnya menutup mata Yeri.

"Udah jangan liatin aku kaya gitu. Please Yer, demi kesehatan aku."

"Kesehatan kamu, emang kamu kenapa?" Yeri was-was, takut terjadi apa-apa pada Mark.

"Kalau kata smash hatiku cenat cenut."

"LEBAAAY."

Yeri meninju lengan Mark, Mark hanya tertawa.

"Lagian kamu ngapain sih genit puppy eyes segala. Mau apa sih kamu?"

"Mau ice cream!"

"I scream? mau aku teriak? AAAAAAAAA—" dengan sigap Yeri menyumpel mulut Mark dengan makanan.

"Ice cream! es krim! ih kamu ganteng-ganteng budeg. Untung pacar, untung sayang."

"Enggak jadi nih dibeliin es krimnya."

"IHHHHHHH TUKANG NGAMBEKKKK. Pacarku yang ganteng dan baik hati tapi boong yuk beliin es krim!" Yeri mendorong Mark, pada akhirnya Mark membelikan Yeri es krim.

Dijalan, Yeri hanya fokus memakan es krimnya tidak memperhatikan jalanan. Jangankan jalanan, Mark aja enggak di perhatiin kalau Yeri udah makan es krim.

Nah akhirnya kesandung kan!

Es krimnya jadi kena hidung sama sekitar pipi Yeri. Untung enggak mental es krimnya.

"Yer, berhenti dulu deh."

"Apa?"

Mark mendekati Yeri, lalu mulai menyeringai. Yeri degdegan kenapa jadi kaya gini?

"Kenapa Mark?"

"Kan tadi aku enggak makan es krim. Sekarang aku mau makan es krimnya." ucap Mark sambil mendekati wajah Yeri, kemudian Yeri menutup mata karena gugup

dan

Cup!

Mark mengecup hidung dan kedua pipi Yeri, lalu mengusapnya.

"Manis es krimnya. Lagian kamu sih jalan enggak hati-hati, es krim sampai belepotan begitu. Kamu ngapain tutup mata begitu? hayooo?"

"Kelilipan!"

Yeri yang masih salting, buru-buru lari. Takut ketahuan Mark mukanya mirip kepiting yang direbus, sangat merah. Pasti bakal diledekin lagi!

HolidaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang