1

26 7 4
                                    

Orang -orang itu seakan aku ini virus yang bisa mengganggu mereka, tapi..... Apakah mereka tau yang sebenarnya terjadi dengan ku sampai-sampai aku bisa mempertaruhkan nyawa dan harga diriku saat itu?
Rasa itu seakan mengusik ku, mengganggu pikiran ku yang ku ingat hanya kejadian itu terus dan terus berputar di kepalaku tiada hari tanpa di cemoohkan oleh orang-orang, tiada hari tanpa berita yang tidak ingin aku dengar dan di saat aku serapuh ini orang-orang yang aku anggap sebagai teman, sahabat, dan orang terdekat pun tidak mau lagi bertemu dengan ku jalankan untuk bertemu menatap ku saja mereka sudah ilfil aku merasa diriku ini telah di rusak oleh orang yang mengaku akan Setia sehidup semati dengan ku tapi apa yang dia lakukan kepadaku dia merusakku dan setelah itu apa dia mau menemani ku sehidup semati? Tidak itu hanya omong kosong omongan yang keluar dari mulut nya semuanya kosong seakan omongan itu duri yang terus menusuk ku .......

                   **************
Hari ini aku tetap dengan kebiasaan rutin ku aku harus membanggakan ayah di surga dan juga ibu karena ibu masih mengangap ku sebagai anak setelah semua yang aku lakukan kepada dirinya.
"Din ibu nanti mau ke butik mau ngasi pesenan pelanggan kamu berangkat sendiri ya"?!
"Emm iya bu nanti Dina berangkat taksi aja"!
"Ya udah lanjutin makan nya abis itu mandi siap-siap ya ibu juga mau siap-siap"!
"Iya deh buk"!sambil menghabiskan sepotong roti dan lanjut bersiap-siap

****
"Aku sudah siap"!!!

"Ya elah... siap segitu doang heboh banget lu jadi orang "!!!pekik Wulan di ruangan keluarga yang sedang menunggu ku untuk bersiap.

"Ya udah lan gue kan udah siap yok berangkat"!dengan senyuman tanpa dosa yang diperlihatkan oleh Dina.

Din berapa kali sih gue bilang kalo mandi tu jangan sambil ngaca, nyanyi kebiasaan buruk tau gak!! lo ngaret 10 menit"kata Wulan yang sebal dengan Dina dengan kebiasaan buruknya saat bersiap-siap.

"Iya deh besok gue rubah"!sambil mengacungkan jari telunjuk dan jadi tengah petanda "pis"

Semenjak kejadian itu aku menutup diriku rapat-rapat dan ibu tidak tahan dengan ocehan orang-orang di sekitar ku, ibu ku memilih untuk pindah dari Jakarta ke Bali dan disini lah aku sekarang, memiliki kehidupan baru dan memiliki teman.

************

"Diinnnn"!!!

Bersambung...

"Dibaca kalo suka votes 😀
"Kalo ada yang mau di kritik comment 👌
-makasi-

HumankindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang