Cinta selalu membawa kebahagian di setiap individu yang mengalaminya, begitu pun juga dengan ku. Kisah cinta ku yang begitu indah sangat menarik untuk dituangkan dalam sebuah cerita. Lelaki yang menjadi kekasih ku adalah lelaki yang humoris, penyayang dan baik. Hari demi hari kami lalui dengan canda dan tawa. Walau setiap bertemu kami selalu bertengkar, tapi pertengkaran itu tak berarti lagi saat dia mencairkan suasana dengan candaan-candaannya. Aku selalu mengaguminya. Tapi saat kami lulus dari perkuliahaan, dia memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di luar kota. Sedangkan aku memutuskan untuk menetap saja dan mencari pekerjaan. Long Distance Relationship pun kujalani dengannya.
Setiap malam selepas melaksanakan aktifitas yang mengurask tenaga seharian, aku selalu chat dengannya sampai salah satu dari kami memutuskan untuk tidur. Semakin lama kami menjalani LDR, aku merasakan perubahan-perubahan yang terjadi sedikit demi sedikit darinya. Dia yang dulu selalu membalas chat ku dengan candaan, sekarang sudah jarang ia lakukan. Lalu saat aku mengajaknya untuk video call, dia selalu menolak dengan alasan tugasnya yang menumpuk. Okelah mungkin itu bisa ditolerir. Selanjutnya dan yang paling aku rasakan adalah saat dia membalas chat selalu singkat dan terasa monoton.
Sudah 7 tahun kami berpacaran. Dan ditahun-tahun sekarang ini aku merasakan ada yang berbeda darinya. Tapi aku tetap akan mempertahankan hubungan kami. Saat dia sudah lulus aku begitu senang karena dia akan pulang dan menetap di sini. Aku pun memintanya untuk aku saja yang menjemput dan dia mengiyakan permintaan ku. Aku sungguh bahagia bisa bertemu dengannya kembali setelah 3 tahun tak bertemu. Aku langsung bergegas membawa mobilku melaju diramainya jalanan hari ini. Sesampainya aku dibandara, aku langsung memarkirkan mobil ku dengan cepat dan langsung berlari ke lobby bandara. Saat disana aku langusung bisa menemukannya ditengah banyaknya orang. Aku langsung memanggilnya dan berlari kearahnya lalu langsung memeluknya. Kami melepas rindu dengan pelukan yang hangat.
Tapi sesuatu hal yang mengejutkan terjadi, yang membuat hidupku seakan hancur tak berbentuk dan merubah hari ku menjadi monokrom. Dia memutuskan ku di hari itu, dia berkata bahwa dia sudah tak mencintai ku lagi. Aku pun hanya membalasnya dengan senyuman ku dan berkata. “ Jika memang itu yang kamu inginkan. Aku akan menerimanya.” Setelah mengucapkan itu aku langsung meninggalkan bandara, dan pulang kerumah. Disepanjang jalan pulang aku terus menahan tangisan ku agar tak terjadi hal-hal yang tak ku inginkan.
Satu bulan seudah berlalu sejak kami putus. Saat aku sedang dikantor, tiba-tiba seorang resepsionis mendatangi ku dan memberikan ku sebuah undangan pernikahan. Setelah aku menerimanya, aku hanya bisa diam saat mengetahui nama didalam undangan itu adalah “Hendarto Brawijaya dan Indri Dwiyanti”. Tak kusangka lelaki yang dulu aku kagumi menikah dengan teman ku sendiri. Sakit memang tapi apa yang bisa aku lakukan jika putaran roda takdir sudah berkata seperti itu.
Hari pernikahan pun datang, aku sudah memutuskan untuk datang saja walau harus menahan rasa sakit di dalam dada. Sepanjang acara aku bertemu dengan teman-teman ku dan kami bercanda ria. Sejenak aku bisa melupakan rasa sakit itu. Tetapi saat itu juga pada malam harinya, aku menangis sejadi-jadinya sembari memeluk boneka beruang yang pernah ia berikan pada ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wheel of Destiny
RomanceCerita tentang seorang lelaki dan seorang yang perempuan yang sama sama mengalami patag hati dengan jalan yang berbeda. Tapi saat roda takdir sudah berputar, mereka pun bertemu. Nb. Update setiap malem weekend