Seorang pemuda yang manis sedang duduk diatas kasurnya. Ia marah. Ia menolak untuk makan. Ia bahkan memecahkan piring makanan yang dibawa oleh pelayannya. Dia orang yang kaya, tapi dia buta dan mengalami kelumpuhan pada kakinya.
' prangg.... Argghh'
Ia memukul nampan makanan yang dibawa oleh pelayannya hingga jatuh dan hancur berkeping-keping. Bahkan pecahan kaca itu sebagian mengenai wajah dan tangannya.
" sssshhh... Awww.. " ia mengusap wajahnya yang terkena pecahan kaca.
" a-anda tidak apa tuan? "
" sudah!! Pergilah!! Aku tidak butuh bantuan mu!! Aku bisa sendiri "
" ba-baiklah.. Aku akan membersihkan pecahan kacanya "
Jimin hanya diam dikasurnya. Ia menangis dalam diam. Air matanya mengalir. Ia teringat kejadian mengerikan yang merebut semua kebahagiaanya. Orang tuanya, penglihatan, dan pergerakan kakinya.
" eomma... Appa... "
Saat ia menangis seseorang datang ke kamarnya. Ia sudah mengetahui siapa yang datang. Hyungnya. Ia hafal benar dengan wangi tubuh kakaknya.
" hyung?? "
" jimin sayang, kenapa kau tidak makan? "
" aku hanya rindu... " jimin
Hyungnya duduk disebelah jimin kemudian mengelus surai pink jimin.
" sudahlah sayang... Ayo makan.. Aku akan menyuapimu "
" baiklah jinnie-hyung " jimin tersenyum meski arah bola matanya tidak melihat kearah jin.
Jimin makan disuapi oleh jin. Jimin sangat menyayangi hyung-nya ini. Semenjak ia kehilangan orang tuanya, ia hanya punya hyung-nya. Meski hyung-nya orang kaya dan sibuk, tapi ia selalu mengurus jimin dengan baik dan juga tidak pernah malu mengakui jimin sebagai adiknya. Jin juga sudah punya tunangan. Kim Namjoon namanya. Ia juga menyayangi jimin seperti adiknya sendiri.
" jin-hyung... Aku bosan dirumah.... " jimin mempoutkan bibirnya
" ya... Nanti kau berjalan2 saja dengan jung ahjumma ya.. "
" tapi aku maunya sama hyung.. Hyung gak sayang chim lagi ya? "
" aniyaa... Hyung sayang sama jimin " jin mencium pipi jimin
" baiklah kalau begitu. Hyung akan membatalkan rapat hari ini ya " jin keluar dan menelfon sekertarisnya sebentar.
' kalau bukan karena jin- hyung aku lebih baik mati daripada hidup. ' jimin tersenyum. Ia menyimpan banyak kesedihan dan menyembunyikannya dari hyung-nya.
" jimin kenapa melamun? " jin
" tidak hyung "
Jin mengusap pipi jimin.
" aww!! "
" ada apa jimin?!! "
" sepertinya kaca mengenai wajahku "
" ayo kita bersihkan dulu. "
Jin mengambil kotak obat membersihkannya dan mengganti baju jimin dengan baju jalan-jalan. Ia juga mengangkat jimin ke kursi roda.
Jin mendorong kursi roda jimin dan mengangkat jimin ke mobil. Kemudian mereka berangkat ke mall.
.
.
.
.
.At Mall
Jin menurunkan jimin dan meletakkannya pada kursi roda.
Jimin mendengar orang2 membicarakannya. Ia tau pasti semua orang tengah memperhatikannya. Ia benci ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle - [ Kookmin Yaoi/ BTS Fanfic ]
FanfictionJimin pemuda yang ceria. Akan tetapi harus kehilangan keceriaannya karena sebuah kejadian yang membuatnya membenci dirinya serta takdirnya sendiri. Jungkook pemuda sederhana dan baik hati. Dia datang ke Seoul untuk mencari pekerjaan dan bertemu seo...