Dunia NADA

Prolog

07.30 AM

SMA BINUSVI.
Teng!! Teng!! Teng!!

Tepat saat lonceng dipukul mobil Nadila sudah memasuki lingkungan sekolahnya.

Nadila memarkirkan mobilnya di parkiran sekolah. Tidak butuh waktu lama Nadila memarkirkan mobilnya dengan sempurna di parkiran sekolahnya. Setelah selesai, ia keluar dari mobilnya lalu berjalan menyelusuri koridor sekolah.

2 menit lagi tes akan dimulai.
Nadila merogoh tasnya mencari kartu kelasnya, namun ia tidak mendapati kartu kelas miliknya di tas yang ia bawa. Ia mulai panik karena ia tidak membawa kartu kelasnya.

Tap... Tap... Tap...
Semua kelas yang Nadila lewati penuh, Tidak ada satupun kursi yang kosong. Kini Nadila berada di depan Kelas D, 'mungkin ini kelasnya' batin Nadila lalu langsung memasuki kelas tersebut yang kebetulan memiliki bangku kosong, tanpa berpikir panjang Nadila berjalan kearah bangku kosong tersebut lalu duduk di sana.

"Hai!" sapa Nadila ketika seorang cowok duduk disebelahnya. Nadila sudah menebaknya kalau cowok disampingnya inilah teman sebangkunya. Cowok itu tidak merespon sapaan Nadila, cowok itu malah memasang earphone ke telinga nya membuat Nadila kesal.

"gw Nadila Mauliani, salam kenal," lagi-lagi cowok disampingnya ini tidak meresponnya, padahal terlihat jelas dri handphonenya kalau cowok disampingnya ini blm memilih lagu yang berarti cowok itu harusnya mendengarnya.

'dia budeg yah?' batin Nadila
Nadila memperhatikan gerak-gerik cowok di sampingnya ini. Nadila mendapati name tag cowok itu, disitu tertulis 'Dafara Wahyu'.
'oh... Namanya Dafara, cih! dasar cowok tengil!' gerutu Nadila dalam hatinya. Nadila menarik earphone yang terpasang di telinga cowok di sampingnya membuat cowok itu menatapnya.

"apaan sih lo!!" ujar Dafara dengan wajah datarnya.
'jutek amat' batin Nadila
"tes udh mau dimulai!!" balas Nadila
"terus?" tanya Dafara dengan santainya.
"tuh liat! Ada guru!" jawab Nadila, Dafara menghela nafasnya lalu memasukkan handphonenya ke dalam tasnya.

"hmm... bisa gw liat kartu kelas lo? Kartu kelas gw ketinggalan di rumah" ucap Nadila, Dafara menatap Nadila malas lalu mengambil kartu kelasnya.
"nih." Nadila mengambil kartu kelas milik Dafara, ia masih ingat jelas angka kartu kelasnya.

Angka kartu kelas milik Dafara 230 sedangkan milik Nadila angkanya 135 yang berarti Nadila salah masuk kelas. Nadila memukul dahinya pelan membuat Dafara menatapnya aneh.

Nadila terus menerus merutuki dirinya karena salah memasuki kelas dan terlebih lagi bertemu dengan cowok jutek bernama Dafara di sini. Dafara langsung mengambil kembali kartu kelasnya tanpa menunggu Nadila yang kembalikan sendirinya lalu ia memasukkannya kembali kedalam tas.

"makasih!" ujar Nadila kesal karena sikap Dafara yang jutek.

***

Teng!! Teng!! Teng!!
Jam istirahat...

Kini tinggallah Nadila dan Dafara yang berada di Kelas.
Dafara mengambil handphone nya lalu membuka aplikasi game 'COC', Nadila tidak tau harus kemana. Nadila sudah menebak kalau Kantin saat ini sangat ramai, jadi ia putuskan untuk di kelas saja. Nadila memperhatikan Dafara yang sedang bermain game COC.

Ting! Tiba-tiba sebuah ide jail terlintas di otak Nadila. Ia akan mengganggu Dafara bermain game.

"Dafara!" panggil Nadila, Dafara tidak meresponnya.
"Dafara!!" teriak Nadila, lagi-lagi Dafara tidak meresponnya.
'dia beneran gak denger apa pura-pura gak denger sih?' batin Nadila
"DAFARAA!!" teriak Nadila tepat di depan telinga Dafara membuat Dafara berdiri dari duduknya.

"apaan sih!!?" tanya Dafara, lagi-lagi dengan wajah datarnya.
'tuh muka datar amat...' batin Nadila.
"bisa gak jutek ga?" tanya Nadila
"bisa diem ga?" tanya balik Dafara

Teng!! Teng!! Teng!!
Baru saja Nadila mau menjawab pertanyaan Dafara tetapi karena bunyi bell ia mengurungkan niatnya.

Mendengar bunyi bell masuk, Dafara menatap tajam kearah Nadila, sedangkan Nadila tersenyum kemenangan karena berhasil mengganggu Dafara bermain game. Dafara melihat name tag milik Nadila lalu tersenyum jahat.

'ohh... Namanya Nadila Mauliani, ck! Awas lo, tunggu pembalasan gw!' batin Dafara

*** *** ***

Jangan lupa di vote :D