Happy reading!
•••
Jakarta , 25 juli 2016.
18:45 WIB
Tangan ku , aku patahkan untuk mu, Kaki ku akan ku patahkan untuk mu juga. Tapi, haruskah hati ku juga kau patahkan?
Pepatah itu, ya pepatah itu membuat ia ingat dengan orang yang ia cintai. Patah hati terbaik.
•••
Anggia memandangi kaca jendela di sebuah kafe yang sedang di penuhi tetesan air hujan, Kafe tersebut telah menjadi kafe favoritnya hingga sekarang. Di meja paling pojok dekat tembok dan penghalang jendela yang langsung bisa melihat keadaan di luar kafe . Dengan secangkir Chococino hangat yang menjadi minuman favoritnya dari dahulu hingga sekarang.
"Hhhh..." terdengar helaan nafas keluar dari mulut Anggia.
"Udah tahun ke-7 ya, Ga kita terakhir ketemu" ucap Anggia sambil mengusap kedua tangannya yang terasa dingin.
"Ini udah lama banget loh" pandangannya mengadah keatas melihat langit-langit kafe. sambil mengusap air mata yang membasahi pipinya. Teringat akan kenangannya bersama orang Terkasih.
Anggia tahu yang dia lakukan sekarang hanya membuang waktu. Orang yang selama ini dia kagumi dan ia cintai. Sama sekali tidak akan pernah muncul kembali di hapadannya.
•••
Bandung , 23 Maret 2009.
"Anggiaa.. Pacar ku yang cantikk" panggilan tersebut membuat pipi Anggia merah merona seperti tomat.
"Ihh..kamu itu" Anggia sambil mencubit pinggang kekasihnya itu.
"Aduh...aduhh sakit tau " Rega mengelus-elus pinggang yang di cubit Anggia.
"Tuh kan pipinya merah.. Ciee anggiaaaaa" Anggia langsung membuang muka. Dan Menutupi pipinya yang merah dengan kedua tangannya.
"Nggii ... kira - kira lulus sekolah mau lanjut kuliah dimana?" Tanya Rega dengan tiba-tiba.
"Hmm.. Yang aku pengenin sih banyak. Kalo kamu?"
"Kamu harus pilih salah satu dong Nggi" ujar Rega.
"Kalo aku pengennya sama kamu gimana?" jawabannya Anggia yang diiringin dengan tawaan pun membuat Rega hening seketika.
Rega pun menoleh ke arah anggia tersenyum hangat dan berkata "kamu ada -ada aja deh" sambil mengelus lembut kepala Anggia.
•••
Bandung , 17 Mei 2009.
Pengumuman kelulusan pun tinggal esok hari. Anggia berdoa agar usaha nya selama 3 tahun bersekolah disini tidak menghasilkan sia-sia. Dan sama halnya seperti Rega yang berdoa selama hidupnya agar tidak akan pernah meninggalkan gadisnya itu.
Hari yang di tunggu pun tiba. Seluruh anak Sekolah Nusantara angkatan 10 pun menantikan pengumuman tersebut. Anak perempuan memakai kebaya dan yang anak laki-laki memakai setelan jas yang membentuk badan mereka.
Seperti Anggia yang cantik dengan balutan setelan kebaya warna merah maroon dan rambut yang di sanggul sederhana, menyisakan beberapa helai rambut. Tidak lupa Anggia memakai heels yang berwarna hitam. Tampilan sederhana tetapi terlihat Elegan. Dan Rega pun juga terlihat sempurna dengan balutan setelan jas abu-abu berdasi kupu-kupu , menata rapih rambutnya , tidak lupa memakai sepatu kets berwarna hitam. Sempurna! Penampilannya terlihat Maskulin.