Happy reading!
•••
I Adore you.
"Mey , jangan lupa ya besok kita latihan lagi ya jam 3 sore. Soalnya lusa mau tampil" ujar kak Bimo selaku ketua eksul Marching band.
"Oke kak" jawab Meyga seraya membawa tongkat mayoret. Ia berjalan menuju gudang penyimpanan alat-alat marching band yang terletak di lantai 2 arah barat paling pojok.
Bernama lengkap Sydney Meyga Anggun yang bisa di sapa Meyga. Mempunyai hidung mancung , bibir tipis dan mata bulat yang indah bisa di bilang kalau meyga ini cantik. Tak kalah banyak kaum adam yang mendekatinya. Tapi langsung ia hindari. Ia bukan tipe wanita tampang cakep tapi mau sama sana sini kesannya seperti 'Murahan'.
Ia terus menelurusi koridor lantai 2. Suasana cukup sepi. Seluruh siswa sudah pulang sekitar 3 jam yang lalu. Di sekolah sekarang ini hanya ada beberapa murid yang sedang latihan eskul. Meyga melirik jam yang melingkar indah di tangan kirinya. 'Jam 5 sore ternyata' batin Meyga. Dengan cepat Meyga sudah di depan ruang penyimpanan alat-alat eskul . Ia buka pintu perlahan-lahan dan masuk untuk menaruh tongkat mayoret, karena kondisi ruangan gelap
Dan waktu sore menjelang malam.'Krieettt'. Dan tidak di duga pintu penyimpanan alat-alat eskul pun tertutup dengan sendirinya.
dengan cepat Meyga langsung menuju ke arah pintu dengan pelan-pelan, karena kondisi gelap gulita.
Sambil memutarkan kenop pintu yang terkunci Meyga mengedor-gedor pintu dari dalam.
"Woi siapa pun yang di luar bukaain pintu!!!" teriak Meyga dari dalam. Dengan susah payah ia membuka pintu. Ia menyerah duduk bersandar di balik pintu.
'Klontang-klontang' seperti bunyi tongkat kayu jatuh dan membuat Meyga menoleh dengan tatapan takut. Ia pun kembali berdiri di belakang pintu dan menggedor-gedor pintu dengan keras.
"Woi yang di luar bukain pintunya!! Pliss tolongin! Siapa pun itu! Tolongin. Kalo lo cewe bakalan gua jadiin sahabat deh seumur hidup!!!!!!" teriak Meyga yang panik dan ketakutan.
Dari beberapa meter Meyga mendengar ada suara.
"Kalo dia laki-laki bakalan jadi apa?" tanya suara itu.
Meyga mendengar suara itu pun langsung membulatkan matanya. Dan panik ketakutan.
"Om jin , apapun itu wujudnya. Pliss saya anak baik-baik yang mau naro tongkat mayoret. Pliss jangan gangguin saya" ujar Meyga yang menutup mata dengan kedua tangannya."Kalo dia cowo bakalan lo jadiin apa?" tanya suara itu lagi.
Meyga membuka matanya kembali dan berkata. "Oke oke gua gak liat lo ada dimana, karna ini gelap." Meyga melanjutkan kalimatnya lagi "oke" Meyga menghela nafas dan berkata "BAKALAN GUA JADIIN PACAR DEH!!" jawab Meyga teriak dan membatin 'sumpah gila sama kalimat barusan' setelah itu ia merengek supaya pintunya cepat terbuka.
Dan tiba-tiba saja lampu ruangan itu nyala dan keluarlah seorang laki-laki yaitu Dika. Salah satu anak eskul basket. Ya kalo di kategorikan adalah makhluk ganteng di sekolah ini. Ia Segera menghampiri Meyga yang meringkuk di belakang pintu karna ketakutan.
"Berarti gua cowo lo dong?" Tanya Dika kepada Meyga. Ia pun berdiri dan menatap Dika tidak percaya 'kenapa nih anak ada disini?' batin Meyga. dan berkata "gimana mau jadi cowo gue kalo pintunya belom ke buka!!!" teriakan Meyga membuat Dika tersenyum manis.
"Oke pintunya bakalan gua bukain. Kalo kebuka berarti kita pacaran. Yes" dengan semangat empat lima. Dika pun dengan percaya diri membuka pintunya. Hasilnya pintu terbuka dengan sekali di putar kebawah. Meyga yang melihat pun langsung kaget bukan kepalang.