1

3 1 0
                                    

Bangun seperti biasanya sudah menjadi kebiasaan ku.
Mandi sarapan dan berangkat sekolah pagi yang biasa.
Kali ini aku sudah sampai sekolahan ku, Fortune high school,  salah satu sekolah elite,  yang ada di kotaku.

Dengan berbekal kepintaran aku dapat bersekolah disini, cukup beruntung memang   hanya itu yang aku bisa lakukan untuk ibuku.
Membantu dia untuk meringgankan beban hidupnya,impianku simple lulus dari sekolah ini mencari pekerjaan yang mapan dan bisa membantu ibuku itu sungguh yang ku impikan.

Tapi sudahlah aku harus belajar hari ini.

Aku langsung mencari kelasku XI IPA 2 , dan tak lama aku pun langasung memasuki kelasku.

Araaa....aaaaaaaa.....aaaaaa"suara itu sangat aku kenal.

Apa dira "ucap ku sedikit jengah sambil menengok ke arah nya.
gue baru aja sampai,  masa loe udah mau bikin kuping aku sakit sih " ujarku sekali lagi.

loe gitu,  sahabat baru putus bukanya di support malah di cuekin"ujarnya dengan bibir yang sedikit di manyunkan.
Apa loe enggak kasian sama gue baru aja putus dari fian,  fian selingkuh lagi dari gue,  gue capek "ujar dira dengan sedikit merengek.

Udah curhatnya? Sana pindah ke tempat duduk loe ,  pak somat udah mau dateng tuh " ujarku tanpa menengok ke arahnya.

Yaelah ilangin gue dari bumi hari ini ajaaaaa......aaaaaaaa..... " dira berteriak hingga seluruh mata tertuju padanya

Brisik anjirr" ujar salah satu teman kami.

Akhirnya dira kembali duduk si bangkunya dan pelajaran pun di mulai.

Kringgggg.......gggggggggg.......

Bell istirahat pun berbunyi,  aku memutuskan untuk pergi ke toilet.

Ara mau kemana,  loe gak ke kantin?  " ujar dira

Loe aja deh yang ke kantin gue mau ke toilet dulu , nanti kalo gue mood gue nyusul lu ke kantin "ujarku mencoba meninggalkan dira,  dan berjalan ke arah toilet.

Saat sudah separuh perjalanan ada yang memanggil aku.

Ra.. a....ara... mau kemana? "Ujar laki laki di belakang ku.
Aku mencoba menengok ke belakang.

Eh kak dipta,  ada apa kak,  aku mau ke toilet " ujar ku sedikit risih karena dia menatap ku
Kamu masih gak mau ngasih jawaban tentang pertanyaan aku waktu itu "ujarnya dengan berusaha memegang bahu ku.

Maaf kak "ujarku sembari mencoba melepaskan pegangan tangannya pada bahuku.

Oh iya.... jadi bagaimana, apakah kamu sudah berbifik dan apakah aku sudah bisa mendapatkan jawaban dari pertanyaanku " ujarnya dengan sedikit tidak sabar.

Maaf kak aku gak bisa "ujarku sambil mencoba kabur dari hadapannya.

Tangan kak dipta mencoba mencegah aku untuk pergi,  tapi aku berhasil lari dari dia.

Saat ini aku sudah sampai di toilet dengan nafas yang sedikit memburu , karena tadi aku lari cukup cepat agar dapat lari dari kak dipta sialan itu.

Sungguh sial aku "ujarku di depan cermin si toilet wanita, sembari mencoba membenarkan tataan rambutku yang cukup berantakan ini.

Heh wanita murahan ,  masih berani saja mendekati diptaku "ujar perempuan di balik pintu toilet itu.

Yaelah kalo emang lu berani keluar kali, enggak usah sok sok an " ujarku sedikit jengah.

Dasar kakak kelas pengecut "umpat ku dalam hati.

Enggak usah sok cantik bisa gak sih" akhirnya wanita di balik pintu itu keluar  dan sudah ku duga siapa wanita itu.

Delia, kakak kelasku yang selaku mengusik kehidupanku.
Wanita yang selalu seperti badut dengan pipi yang pink keterlaluan,  bibir merah merekah baju yang kesempatan , dasar wanita kurang bahan.

Loe yang kali yang sok cantik,  murahan banget aih loe,  masa cewek.ngemis ngemis cintanya cowok "ujar ku dengan sedikit tengil.

Sedih banget hidup loe "tambah ku.

Eh cewek enggak tau diri,  harusnya tuh loe ngaca siapa yang murahan di sini, ibu pelacur aja bangga "ucapnya membuat mataku panas.

Ini urusan gue sama loe bukan urusan loe sama momy gue , enggak usah sok tau kalo emang enggak tau 'ujarku dengan suara yang sedikit meninggi.

Kenapa malu ketauan momy nya pelacur? Mana ayah loe ? Oh iya lupa momy loe kan di tidurin banyak cowok , jadi enggak tau deh mana papi loe . Uh kasihan "ujarnya sambil memainkan ujung rambutnya.

Loe udah kelewatan" ujarku jengah.

Aku sudah tidak bisa menahan amarahku lagi. Sudah cukup momy ku di hina,  aku tak tahan lagi.

Lalu adegan selanjutnya,  aku sudah di ruangan guru BP karena ulahku dan kakak kelasku yang kurang ajar itu.

-flashback
Loe kurang ajar ya,  orang yang gak pernah punya sopan santun.
Percuma muka loe cantik hati lu di pertanyakan "ujatku sedikit mengejek.

Apa loe bilang,sini loe"ujarnya lalu mendekatiku.

Akhirnya adegan jambak menjambak rambut pun terjadi,  hingga salah satu anak kelas  10 datang dan memncari bantuan.

         🐣🐣🐣🐣🐣🐣🐣🐣🐣🐣🐣🐣





Guru BP itu memarahiku tapi tak memarahi Delia, karena orang tua delia adalah dinatur terbesar sekolah jadi perlakuan guru padanya khusus.

Aku di ancam guru BP jika aku masih sering berkelahi beasiswa ku akan di cabut ,  huh ini melelahkan.

       

  

             🐣🐣🐣🐣🐣🐣🐣🐣







Hope enjoy guys.
Coment
Vote
Jangan lupaaa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

for lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang