Konon, terdapat sebuah pulau yang sangat misterius dan sedikit luas. Pulau tersebut dikategorikan misterius bukan tanpa ada alasan apa pun, melainkan tempatnya yang sangat unik, misterius dan terdapat fenomena alam yang tidak bisa kalian bayangkan. Dan anda bisa dibilang sangat beruntung jika anda bisa ke pulau tersebut. Sebab, hanya beberapa orang saja yang bisa menemukan pulau tersebut dan pulau tersebut tidak terdapat dalam peta. Meski begitu, aku tidak patah semangat untuk mencarinya. Dan kini aku telah menemukannya...pulau misterius tersebut.
Aku pun berinjak keluar dari kapal layar yang aku naiki dan menginjakkan kedua kaki ku pada pasir putih yang terasa lembut. Sekeliling pulau terdapat pohon-pohon beserta semak-semakan, cuacanya tidak panas dan angin bertiup dengan lemah lembut. Aku mulai berjalan masuk kedalam pulau melalui banyak pepohonan dan semak – semak . Selama aku berjalan, aku mendengar beberapa suara seperti suara burung, suara kodok, suara jangkrik dan lainnya.
Aku terus berjalan hingga aku berhenti melangkah oleh apa yang ada dihadapanku. Dihadapanku terdapat sebuah batang pohon yang sepertinya mau tumbang dan membentuk sebuah lengkungan pohon. Bukan itu saja yang membuatku berhenti melangkah...kalau kalian berada disini, kalian pasti juga sulit percaya. Dihadapan ku juga terdapat makhluk yang sering kita kenal didalam cerita dongeng, yaitu...peri.
Perinya sangatlah banyak, sebagian sedang bercanda ria, sebagian sedang memetik bunga dan sebagian lain sibuk dengan kegiatan masing – masing. Para peri sangat sibuk dengan kegiatan masing – masing hingga mereka tidak menyadari keberadaanku. Lalu, seorang peri menyadari keberadaanku dan berhenti melakukan apa yang sedang ia lakukan. Ia pun memberitahukan semua teman perinya tentang keberadaanku dengan bahasa mereka. Kemudian, mereka semua berhenti melakukan kegiatan mereka dan menatap kearahku. Seketika itu, aku merasa gugup karena hanya ada aku seorang yang manusia diantara para peri. Tiba – tiba, sebuah tangan kecil diulurkan kepadaku, dan yang mengulurkan adalah peri yang pertama menyadari keberadaanku. Aku pun mengulurkan jari telunjukku kepadanya dan kami pun bersalaman dengan pelan. Setelah itu, kuperhatikan ekpresi para peri yang tadinya terkejut tiba – tiba berubah 180 derajat menjadi ekspresi senang. Kemudian, mereka pun menyanyi dan menari – nari dalam bentuk lingkaran kecil sampai lingkaran yang besar. Lalu, peri yang kusalami tadi sepertinya bernama Layla. Layla melambaikan tangan kanannya yang kecil kepadaku seperti mengisyaratkan aku untuk datang kepadanya. Aku pun menghampirinya, dia pun berbalik dan terbang menuju kearah yang ia tuju dan aku mengikutinya dari belakang dan meniggalkan para peri yang masih menyanyi dan menari – nari.
Beberapa menit kemudian, kami pun tiba ditempat yang dia ingin aku temui. Kami tiba disebuah terowongan, terowongan ini bukanlah terowongan biasa, melainkan sebuah terowongan bunga yang berwarna warni seperti warna pink muda, biru muda, kuning, dan lainnya. Aku tercengang dan merasa kagum melihat terowongan tersebut. Kami berdua pun masuk kedalam terowongannya dan terus berjalan hingga menemukan ujung terowongan yang sangat terang. Kami segera menuju ujung terowongan dan keluar dari sana. Saat keluar dari sana, lagi – lagi aku dibuat tercengang oleh apa yang ada dihadapanku. Dihadapanku terdapat sebuah danau yang berwarna biru, rumput, beberapa bukit, serta sekeliling bukit dan danau nya terdapat beberapa pohon cemara yang sangat tinggi. Cahaya matahari yang hangat memantul dipermukaan air danau dan angin bertiup dengan lemah lembut. Dan disertai dengan suara – suara seperti suara burung elang, burung – burung kecil, jangkrik dan lainnya. Aku sangat senang bisa berada disini, bisa melihat dan menikmati pemandangannya.
Setelah berlama - lama disana, aku dan Layla balik ketempat para teman – temannya berada. Saat tiba, kami kaget karena para peri masih dalam keadaan saat kami pergi, mereka masih menyanyi dan menari – nari. Aku dan Layla pun tertawa terhadap teman – temannya yang masih mempunyai stamina yang banyak untuk menyanyi dan menari. Dan ternyata, Layla bisa menggunakan bahasa yang aku gunakan. Layla kemudian menjelaskan kenapa ekspresi para temannya sangat terkejut ketika melihatku. Dia bilang mereka belum pernah melihat manusia dipulau ini lagi setelah sekian lamanya...aku pun hanya bisa mengangguk paham dengan apa yang dia ucapkan.
Lalu, kami mengadakan pesta makan secara besar – besaran. Tak lama kemudian, hari pun sudah mau gelap. Aku pun segera pamit kepada mereka dan mengucapkan selamat tinggal. Kemudian, aku berjalan menuju danau yang aku dan Layla temui tadi. Saat aku tiba, hari pun sudah gelap. Jika anda datang ke pulau ini, fenomena alam yang tidak boleh kalian lewatkan adalah fenomena...Milky way.
Milky way atau dalam bahasa indonesia kita sebut sebagai Bima Sakti – berasal dari bahasa latin Via Lactea atau bahasa Yunani Galaxias yang artinya "susu". Milky way ini adalah galaksi spiral yang memiliki 200-400 milyar bintang dengan diameter 100.000 tahun cahaya dan ketebalan 1000 tahun cahaya.
Beberapa menit kemudian, milky way pun muncul diatas langit. Cahaya – cahaya milky way atau bintang – bintang terpantul dipermukaan danau dengan indah. Tiba – tiba, sebuah cahaya hijau muncul dihadapanku... aku pun menyadari bahwa ternyata cahaya hijau tersebut adalah seekor kunang – kunang. Lalu, kunang – kunang pun bermunculan satu per satu. Pemandangan saat ini sangatlah indah dan alangkah baiknya jika waktu bisa berhenti di momen ini..
Aku terus menatap, menikmati pemandangan dan momen saat ini sampai milky way dan kunang – kunang nya menghilang.
Keesokkan harinya, aku pun balik ke pantai dimana aku meninggalkan kapal layar ku disana. Kemudian, aku naik kekapalku dan mulai berlayar pergi. Sebelum kapalku berlayar agak jauh dari pulaunya, aku melihat sejenak pulau tersebut. Tiba – tiba saja, 3 ekor lumba – lumba meloncat ke udara dan masuk balik kedalam laut. Saat aku mengalihkan pandanganku balik ke pulau tersebut, pulau tersebut menghilang. Lalu, entah mengapa kedua kelopak mataku terasa berat dan lelah.. Tak lama kemudian, kedua mataku tertutup dan kegelapan mulai mengkonsumsiku.
.
.
.
"Nina! Nina! Ayo bangun!" panggil seseorang sambil mengguncang – guncangkan badanku.
"Hmm..?" Gumamku sambil membuka kedua mataku dengan perlahan – lahan.
"Nina! Ayo cepat! Kita sudah mau terlambat datang ke pesta reuni SMP!" seru sahabatku, Fani.
"Ini..dimana?" tanyaku.
"Apa kamu masih bermimpi? Ini adalah apartemen kita dan jangan banyak bicara lagi. Ayo cepat, kita sudah mau terlambat!" sahutnya yang kemudian berjalan keluar dari kamarku.
Mimpi ya...?
Tiba – tiba, aku mencium sebuah aroma yang sangat harum. Aroma tersebut berasal dari sebuah bunga pink yang terdapat dilantai.
Bunga ini..
"Aku rasa bukan mimpi..." Ungkapku tersenyum.
FIN
***
A/N : Cerita ini aku ketik sambil dengarin lagu yang sama berkali-kali.. Entah kenapa ku suka kali mengetik cerita sambil dengarin lagu yang sama puluhan kali (-w- ') mungkin ada feelnya atau sensasi nya saat mengetik cerita yang sedang diketik dan tak tahu nya inspirasi mengalir dengan deras... (-w-)
Lagu yang kudengarkan ketika mengetik cerita ini adalah lagu dari movie "The liar and his lover / Kanojo wa uso wo aishisugiteru", judul lagunya "Insecticide" by Crude play.
Thanks udah mampir kesini dan One Shot Lists ini hanya akan diupdate seminggu sekali.
See you~
Salam, Deny W.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagination Series
Short StoryBerisi kumpulan cerita one shot dan two shot. Ide-ide tersebut murni berasal dari imajinasi ku. Semoga kalian menikmatinya :) Terima kasih sudah mau mampir and see you soon~ Shinori-