Aku tertekan.
Besok adalah hari besar.
Jantungku berdebar dengan sangat kencang.
Dia tidak datang.
Dan nafsu binatangku, bangkit perlahan.
Tikam, gantung, potong...
Semua itu terlintas dibenakku.
Tapi aku ingat, mereka mengatakan padaku kemarin.
Aku menjijikkan.
Aku mengesalkan.
Aku tidak berguna.
Aku kasar.
Aku sombong.
Jabatan. Ya, jabatan!
Salah satu orang yang kupercayai, dihina jabatannya.
Sindiran ini semakin intens.
Tatapan asing ini semakin tak terkendali.
Aku ingin pindah.
Pindah dari lingkungan yang tak sama seperti mereka.
Aku tak menceritakan ini pada nyonya besar.
Karena kutahu hanya akan membebaninya.