"Midarou" nama yang dikagumi oleh orang banyak itu lebih
terdengar seperti kebencian dan kehancuran bagiku. Itu karena, salah satu anggotanya adalah Nikushi Midarou, yaitu aku. Seorang anak perempuan biasa berumur 12 tahun yang harus dihadapkan dengan kejadian yang berlumuran darah pada hari itu. Di desaku, ada aturan dimana suatu marga yang hanya memiliki anggota kurang dari 20 orang harus dikeluarjan dadi desa. Itulah mengapa aku diusir dadi desa dan diasingkan ke tempat ini.Untungnya semua orang di tempat ini mengabaikan ku dan bahkan tidak menyadari keberadaan ku, jadi aku bisa melakukan apa yang kumau tanpa harus memperdulikan apa yang mereka pikirkan. Tapi, aku begini bukan karena aku anti- social, ini hanya karena aku takut. Takut untuk mempercayai orang lain karena kejadian enam tahun yang lalu itu disebabkan oleh kepercayaan yang sangat berlebihan yang diberikan oleh kakakku.
"Wooiii!!!" Teriak seorang murid dikelasku. Memang semua orang mengabaikanku, kecuali yang satu ini. "Ada yg punya pesil kagak??!!" Setiap hari dia teriak seperti itu. Namanya Ashura Otsutsuki. Bisa dibilang, cuma dia yang menyadari keberadaan ku, tapi walau begitu, aku belum menganggapnya sebagai "teman".
Ashura: Hoy lu! Dari tadi gua nanya, lu punya pensil kagak??
Nikushi: *cuek* gak.
Ashura: Aelah.... Boong ya lu?? Orang tadi gua liat di tempat pensil lu ada pensil 3 kok!
Nikushi: Dipake.
Ashura: Ooh..begitu toh... Haah.. Ya udahlah gua mau ke koperasi dulu ya!
Nikushi: ....*gk ngedengerin*
Ashura: Oh iye lu!
Nikushi: *kaget* Hah?
Ashura: Lu jangan baca komik mulu dong! At least, ngobrol kek sama yang lain!
Nikushi: Gak.
Ashura: *heran* Fuh.. Oh iye! Kan gua mau ke koperasi! *lari ke pintu*
Nikushi: *batin* Buat apa ngobrol, kalo memyendiri jauh lebih nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life
FanfictionCerita kehidupan sehari-hari seorang anak sekolah biasa . . . . . . . . . . . Langsung baca ajalah