Perpisahan

48 10 1
                                    

"Haha kenapa lo diam aja?"tanya Lala dengan nada agak sedikit angkuh

"Ga-papa,"jawab Rheno

"Oh iya besok gue ga bakal di sini lagi kok," jelas nya santai

"Lah kenapa emang?"tanya Rheno Kaget

"Lo yang bilang kata nya gue ngikutin lo. Jadi gue bakal pergi kok tenang,"kata Lala dengan santai

"Tapi tadi itu gue ke bawa emosi,"Kata Rheno

"Hehe gue Tau kok,"kata Lala

"Terus lo tau gue ke bawa emosi kenapa lo mau pindah lagi?"tanya Rheno dengan sedikit kecewa

"Dulu lo pernah bilang kalau lo ga suka di ikutin,"kata Lala sambil memainkan pulpen nya

"Tapi kan itu dulu La beda sama sekarang,"jelas Rheno

"Menurut gue dulu dan sekarang sama aja,"kata Lala

"Gue pengen bilang satu hal ke lo" kata Lala

"Bilang apa?"

"Kalau lo udah dapet pengganti gue lo ga boleh sia sia in seperti lo nyia nyian gue,"jelas Lala sambil menatap Rheno

"Maksudnya?"tanya Rheno

"Iya maksud gue lo ga boleh sia sia in yang ada di depan mata lo,"jelas Lala

"Tapi La,"kata Rheno

"Rheno lo harus bisa terima akibat ini,"kata Lala

Rheno kini hanya bisa diam tak bisa bersuara dan sekarang kelas terasa mati tak Bernyawa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 24, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PAHITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang