KEJORA 2

312 18 4
                                    

  Rara duduk ditaman kampus,ia kini tak seceria dulu lagi. "Ra,lo masih suka sama Rizki gak,sih?" Tanya Salsa yang ada di sampingnya. Rara masih melihat Rizki berjalan dengan Rasya,sudah hampir 1 tahun mereka berpacaran. Mereka terlihat kompak dan romantis. "Udah ah,Sal. Gak usah bahas Rizki lagi." Kata Rara meninggalkan Salsa.

  Salsa pun memanggil Rizki,dan bertanya. "Rizki! Lo tuh masih suka sama Rara tidak? Kalau masih,perjuangin dia. Semangatin dia,jangan buat cemburu dia." "Kan gue udah hampir setahun sama Rasya,Sal. Gue sudah tak mengharap Rara lagi. Gue mencoba mencintai Rasya semampu gue." Kata Rizki. "Gue kecewa sama lo,Riz!" Salsa pun pergi meninggalkan Rizki dan mengejar Rara.

  Ridho menghampiri Rara yang hendak pulang dari kampus. "Eh jenong,lo mau kemana?" "Ih,nih anak kepo aja! Bukan urusan,lo. Awas minggir-minggir." Pekik Rara. Ridho menarik tangan Rara dan Rara hampir terjatuh,Ridho mencegahnya. Mereka saling menatapi satu sama lain. Ridho menatap Rara dengan dalam-dalam,sementara Rara diam melihat Ridho menatapnya. Salsa yang melihat mereka berdua langsung berlari. "Ih,apaan sih lo,Dho. Salsa ...! Tungguin gue." Kata Rara yang mengejar Salsa. "Sal,lo jangan salah paham dulu." Salsa pun berhenti berlari,berbalik arah ke Rara. "Ra,lo itu banyak yang naksir,termasuk Ridho!" "Hey,Sal! Gue itu gak pernah suka sama Ridho. Bukannya Ridho itu kamu yang suka?". "Lo emang gasuka ama Ridho. Tapi jika Ridho deketin lo dengan cara seperti tadi,lama-lama lo bisa suka dengan Ridho,Ra. Ridhopun seperti ngejar-ngejar lo terus,Ra. Udah ya,Ra. Gue mau pulang." "Salsa!" Salsapun masuk kemobil,meninggalkan Rara.

Hari ini katanya Papa Rara akan pulang dari Singapura. Rara begitu merindukan Papanya itu. Semoga saja Papanya masih sayang kepadanya. Rara pergi menuju bandara untuk menemui Papanya. Rupanya,kakaknya sudah duluan sampai di bandara. Kakaknya masih belum bisa melupankan kejadian saat Rara dan Mamanya kecelakaan itu. Ia pulang ke Indonesia hanya untuk menyambut kedatangan Papanya saja serta membicarakan bisnisnya di Amerika dengan Papanya.

  "Sudah lama menunggu ya,Kak?" Tanya Rara memecah keheningan. "Lumayan." Jawabnya pendek. 1 jam kemudian mereka mendapat kabar buruk bahwa pesawat yang ditumpangi ayahnya mengalami kecelakaan,semua penumpang tidak ada yang selamat. Rara yang mendengar kabar itu langsung pingsan. Sudah lama ia tak berkomunikasi dengan Papanya. Rara dan Kakaknya harus kehilangan kedua orang tuanya.

  Kejadian itu membuat Kakaknya Rara semakin membencinya. Ia sudah tak ingin melihat Rara. Ia ingin pergi meninggalkan Rara. Suasana sepi di kamar Rara,semua hening menunggu Rara sadar. "Kak Ivan,kakak mau kemana?" Tanya Salsa yang sedari tadi berdiri disamping Kakaknya Rara. "Mau mengurusi pemakaman Papa dan habis itu pulang lagi ke Amerika,menetap disana dan meninggalkan Rara." "Apa gak salah? Kak Ivan rela ninggalin Rara,dia kasihan,Kak. Sudah ga ada siapa-siapa lagi kecuali Kakak. Penderitaannya sudah terlalu berat,Kak." Kata Salsa iba pada Rara. Kakaknya Rara melihat Rara yang belum siuman,tak sadar air mata kakaknya menetesi pipinya dan hingga jatuh ke wajah Rara. Kakaknya lalu menghapus airmatanya dan menepuk punggung Rafly yang juga berada di kamar Rara. "Gue minta lo jaga Rara. Gue titip Rara kepada,Lo. Hibur dia agar tak kesepian. Lo cinta kan sama Rara? Gue percayakan Rara pada lo,Raf." "Iya,kak. Pasti. Rara adalah gadis yang aku dambakan. Aku pasti akan menjaganya." Gumam Rafly. Ridho yang melihat kakanya Rara mempercayai Rafly pun keluar dari kamar Rara,disusul dengan Salsa.

  Sepertinya Ridho kecewa. Dihatinya berkilah kenapa bukan dia saja yang menjaga Rara? Kenapa Rafly?
"Aku tahu perasaan kamu,Dho. Sakit. Iya,sakit. Begitupun dengan aku,Dho. Kamu tidak pernah memikirkan aku sedikitpun. Kamu hanya memikirkan Rara! Rara itu tidak ada perasaan ke kamu,Dho. Kalau kamu begini terus-terusan artinya kamu nyakitin perasaan kamu sendiri. Dho,lihat aku! Aku perempuan yang cinta kamu. Coba kamu hargai cintaku,Dho." Kata Salsa yang menghampiri Ridho di Teras dengan mengungkapkan isi hatinya. "Ma-maaf,Sal. Aku bakal ngelakuin apa saja demi Rara. Sekalipun itu menyakitkan bagi aku." "Segitunya kamu dengan Rara. Sedangkan aku? Tak pernah kau acuhkan." "Sal,cinta itu tidak bisa dipaksakan. Aku tak ingin menyakitimu,Sal. Kita temenan saja." Ujar Ridho. "Kamu tahu cinta tak bisa dipaksakan. Lalu? Kenapa kamu bersikeras mendekati Rara? Agar Rara sayang sama kamu?." Tanya Salsa. "Aku melakukan apa yang hati aku katakan,Sal. Maaf." Gumam Ridho yang kembali ke kamar Rara. Salsa hanya diam membendung airmata.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 24, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KEJORA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang