excuse

101 13 7
                                    

“Permisi, Nona, kau menjatuhkan sesuatu.”

Shan punya keyakinan kuat bahwa panggilan barusan ditujukan kepadanya, maka ia pun menoleh. Lantas kedua netra si gadis menangkap seorang pemuda yang diasumsikan adalah calon teman seangkatannya, dilihat dari warna dasi pemuda tersebut—warna hijau mengindikasikan tingkat pertama di sekolah mereka.

Dari belokan di ujung koridor, si pemuda itu berjalan mendatangi Shan dengan sebuah pulpen berwarna merah muda di sela jemari panjangnya. Derap langkahnya membentuk tempo cepat di lantai.

Pemuda itu sampai di hadapan Shan. Perbedaan tinggi mereka sedikit terlalu kentara.

Kenapa juga Shan memilih sepatu sekolah yang tidak menunjangnya untuk terlihatㅡah, sudahlah.

“Maaf, tapi pulpen itu bukan punyaku,” jawab Shan yakin.

“Aku tahu,” pemuda dengan surai eboni itu melebarkan senyumnya, “tapi aku perlu alasan untuk menyapamu.”

Sebelum Shan jadi semakin bingung, pemuda di depannya angkat suara lagi.

“Namaku Bree, omong-omong.”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

; fluffballsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang