"Udah telat woyyyy!" suara Jiae terdengar dari luar rumahku, aku mengintip lewat jendela
Ngapain si ni bocah pagi buta ada di rumah orang?
Ups, aku melihat ke jam dinding di pojok kamarku.
"GUE TELAAAAAAAT!!!" aku berteriak, kemudian berlari masuk ke kamar mandi.
"CEPETAN! KALO ENGGA GUE TINGGAL!" Jiae berseru lagi dari luar rumah.
"Ye tai jg ni gue ga disuruh masuk,"
"Udahlah lumutan gue disini,"
—♡
"Eul," panggil seseorang dari belakangku, aku yang masih sibuk menyalin kata "AKU BERJANJI TIDAK AKAN TELAT LAGI" tidak bergeming sedikitpun.
"Eul!" panggil nya lagi, kemudian menarik narik rambutku
"Hm," jawabku, masih sibuk menyalin.
"Eul, lu ga capek telat?"
"Capek,"
"Terus kok telat?"
"Udah hukum alam Mingyuuu! udah ah jan bacot apa si! sibuk nih!" gue berbalik badan, menepuk kepala Mingyu dengan buku lalu kembali berkutik dengan hukumanku.
Mingyu mengerucutkan bibirnya, lalu berdiri.
"Nitip ga?" dia berdiri di sebelahku
"Biasa," jawabku
"Bayarnya pake apaan?"
"Daun,"
"Oke," kemudian dia berlalu menuju kantin.
—♡
"ET SI GOBLOK YA GUE DIMARAHIN IBU KANTIN GARA GARA DIBILANG BAYAR PAKE DAON!!"
Aku, Jiae dan Daeyeon sedang berkumpul di depan kelas setelah pulang sekolah.
"Noh si Mingyu goblok bgt anjir, dia beneran bayar pake daun terus dia bilang ke ibu kantin 'disuruh haneul' kan tai,"
"Resiko temenan sama orang bego," Jiae menepuk-nepuk pundakku, aku meringis.
"Siapa bego?" sahut suara di belakangku, Mingyu berjalan kearahku bersama seorang cowok lain.
"Siapa lagi coba?" jawabku,
"Oh! Si Jiae?"
Jiae memukul perut Mingyu, cowok itu mengaduh kesakitan.
"Cewek gila,"
"Siapa nih?" Jiae tidak mempedulikan perkataan Mingyu, dia menunjuk lelaki berambut coklat dengan sepatu timberland di belakangnya,
"Jungkook, kelas sebelah," jawab Mingyu masih sambil memegang perut nya.
"Oh,"
Mata Jungkook seakan menilaiku dari atas sampai bawah, mukanya datar tanpa ekspresi. Mata kami bertatap sebentar, namun aku kemudian mengalihkan pandanganku.
—♡
author pov
"Liat cewek yang itu ga?" Jimin menyikut lengan Taehyung, lalu menunjuk seorang perempuan yang tengah berdiri di depan pintu perpustakaan, sepertinya sedang menunggu seseorang.
"Dare, tembak cewek itu," kata Jimin sambil meremas bungkus permen karet nya, yang kemudian ia lempar ke lantai asal.
"Gila," Taehyung mengerutkan keningnya.
"Dare is a dare, bro" ucap Jimin sambil terkekeh,
Taehyung mengerlingkan matanya. Ia sudah tahu siapa gadis itu.
"Kim Haneul, kelas X-2. Yang gue suruh follow twitter nya semalem. Bening kan?" Jimin menyeringai lalu mendorong tubuh Taehyung maju.
"Gue tau," jawab Taehyung singkat, lalu berjalan mendekati nya.
Cewek itu tau kalau ada dua cowok aneh berbisik-bisik sambil menunjuknya. Tapi dia tidak peduli.
"Hei," seorang cowok berdiri di sebelahnya,
"Lagi apa?"tanya cowok itu
Haneul mengerutkan kening, ia menoleh pelan.
"Taehyung, yang kemarin nge-chat pengen ketemu," cowok itu berkata lagi, lalu menjulurkan tangannya, "Salam kenal,"
"Oh, iya," Haneul menyambut tangannya sambil tersenyum kecil.
"Ng.. anu-"
Taehyung menggigit bibir bawahnya, matanya menatap lurus kearah sepatunya.
"Mau jadi pacar gue gak?"
...
Haneul menatap mata Taehyung dalam,
"Serius, cepetan kasih jawaban lo,"
Haneul terdiam, masih menatap mata Taehyung.
Dari kejauhan, seorang Park Jimin terlihat tertawa, ia berguling-guling di lantai.
Tapi ia yakin, cewek itu tidak mungkin tidak menerima Taehyung,
Secara, Taehyung itu ganteng.
Masih menunggu jawaban, Taehyung berdecak kesal.
"Ya- cepetan jawab! Emangnya lu bisu?"
"Gila lo ya, sinting, tiba tiba nembak cewek gajelas, autis," cewek itu menatap Taehyung tajam, lalu pergi begitu saja meninggalkan Taehyung yang membatu.
Jimin dari kejauhan, menambah tinggi suara tertawanya. Taehyung meremas celananya,
"Ya!" serunya.
✨✨✨
Vomments lah biar asik.
KAMU SEDANG MEMBACA
「HACKERS」;bts,kth
FanfictionBeberapa hari ini, twitter ku terasa aneh. Mulai dari profpic dan bio yang berganti sendiri dan account ku yang sering ngeretweet post yang aku merasa tidak pernah retweet. I know there's someone behind it. Tapi aku gatau, kalau ada team, berisikan...