Prolog

9 4 0
                                    

Aku berjalan menyusuri koridor sekolah. Perkenalkan namaku Larissa Ellery Dirgantara. Aku anak tunggal dari Rizan Dirgantara dan Sakila Valentino Dirgantara. Sekarang aku baru kelas 2 SMA. Aku bersekolah di SMA Taruna Jaya, ini hari pertamaku setelah seminggu yang lalu aku meliburkan diri. Tapi semuanya berbanding terbalik dari seminggu yang lalu, semua temanku menjauhiku. Alasannya? Klise. Aku adalah anak orang tak punya, sementara mereka anak orang berada. Disini bahkan tak ada yang mau berdekatan denganku. Dulu aku sama seperti mereka, tapi seminggu lalu semuanya berubah. Perusahaan ayah yang selama ini dijalankannya di renggut paksa darinya dan ayah terkena serangan jantung hingga dia meninggal.

Ayah, meninggalkan aku dan ibuku yang sangat terpuruk. Ayah, membiarkan aku dan ibuku dihina dan dicaci maki. Aku menangis tersedu kala itu, tapi aku sadar bahkan ibuku pasti lebih hancur dariku. Ibu hanya diam saja. Diam merenung di dekat jendela memandang kosong keluar. Dan pada akhirnya ibuku menjadi gila karena kehilangan ayah. Setiap hari Ibu hanya duduk termenung di dekat jendela gubuk kami.

Semuanya sudah hilang. Rumah, mobil, semua fasilitas yang kami miliki di rampas secara paksa oleh dia, sahabat ayah yang tega mengkhianati ayah. Bahkan dia tak merasa kasihan kepada kami.

Sekarang, aku harus bekerja banting tulang untuk menghidupi ibuku. Membayar biaya sekolah, membayar biaya rumah sakit, makan sehari-hari semua sekarang menjadi tanggungjawabku.

---------------------------------------------------------

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LARISSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang