prolog

170 8 1
                                    

Gadis ini masih berdiam diri di tempatnya .
Kaki indahnya masih enggan untuk berpindah .
Sinar matahari masih setia menyelimuti gadis ini .
Keringat mengucur dari pelipisnya .
Teriknya panas matahari tidak membuatnya goyah dengan tempat pijakannya .

Tatapannya masih selalu menatap ke arah depan ..
Markas invanteri .
Gadis ini masih berdiri di depan markas ini hanya untuk menunggu seseorang .

" nona , orang yang anda cari sedang sibuk di dalam ".ucap seorang pria yang memakai seragam lorengnya ..
Berdiri di sampingnya .

Lifia menoleh ,menatap pria yang berbicara dengannya ." Saya ingin bertemu dengan bang alief . Saya harus bertemu bang alief ".ucapnya lirih sembari menahan air matanya .

" tapi nona . Di dalam sedang ada pelatihan . Alief sedang sibuk di dalam ".ucapnya lagi .

" saya akan nunggu bang alief , sampai dia bisa keluar dan nemuin saya ".ucapnya lagi .

Pria di sebelahnya ini berdecak kesal .
Susah sekali merayu gadis yang masih memakai seragam SMA sekarang .

" terik matahari sangat panas sekarang nona . Lebih baik nona pulang daripada anda sakit .
Alief sedang sibuk , dia akan lama di dalam .sebaiknya nona pul-

" riyan ".panggil seorang pria yang ada di belakangnya .

Pria yang di panggil riyan itupun menoleh .dan berdecak kesal .
" pacar loe tuh susah banget di bilangin .kasihan tuhh kepanasan dia ".ucap riyan ." Udahlah , gue mau lanjut jaga aja ".tambah riyan lagi dan segera berlalu .

Alief menatap lifia yang sedang menatapnya juga .
Peluh bercucuran menghiasi wajah cantik lifia .
Alief melangkahkan langkahnya mendekat .
Lifia menggenggam erat tali tas selempangnya .
Entah kenapa berdekatan dengan alief membuatnya merasa tidak karuan .

Kini alief sudah berdiri di hadapan lifia .
Lifia mendongakkan kepalanya menatap alief yang lebih tinggi darinya .
Mulutnya ingin berucap sesuatu tapi entah kenapa hanya suara helaan nafas yang keluar .

Alief menyeka keringat yang ada di pelipis lifia dengan tangan besarnya .
" kenapa kamu disini ".ucap alief lembut .

" a-aku hanya ingin memastikan jika kamu sudah tidak mempermasalahkan masalah yang kemarin ".ucap lifia .

Alief menghela nafasnya .
Dan menggengam lengan lifia membawanya ke suatu tempat .
Lifia yang memang sudah pasrah hanya bisa menuruti ajakan sang kekasih

Alief mendudukan lifia di tempat duduk panjang sekitar taman .
Suasana yang sejuk , rindang banyak pepohonan takkan membuat lifia kepanasan .
Alief menoleh ke belakang .
Dan berdiri di hadapan lifia .
Guna menghalangi sinar matahari yang menerpa wajah cantik lifia .

" kenapa kau berdiri di situ ".ucap lifia .

" aku hanya tak ingin wajah cantikmu itu terkena sinar matahari ".ucap alief sambil memasang wajah kedisipilannya.
" jadi bagaimana ".tambah alief .

Lifia mendongak menatap alief yang juga menatapnya.
" aku hanya mau kamu tidak over posesif denganku ".ucap lifia.

Alief memasukkan kedua tanganya di saku celana lorengnya .
" kau sudah tau aku orangnya seperti apa , jadi tak perlu aku jelaskan lagi kan ".

" tapi tidak dengan cara kamu selalu cemburu tak jelas ".ucap lifia .
"Bahkan kau sampai menghajar teman pria ku yang tidak salah apa-apa ".tambah lifia lagi .

Alief memicingkan alisnya ." Tidak salah apa-apa katamu ".ulang alief .

" dia memang tidak salah .lalu tanpa ada pertanyaan kamu menghajarnya bang ".ucap lifia.
" sudah berapa kali aku bilang jika sifatmu ini selalu membuat aku tersakiti ".ucap lifia yang menahan tangisnya .

Dont Let Me CryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang