aku merindukan tatapan tajam matamu seraya memanggil namaku dengan lembut.
aku merindukan nasehat bijakmu ketika aku mulai lelah menghadapi hidup ini.
aku merindukan kedewasaanmu ketika aku berubah menjadi kekanakan.
dan aku merindukan bahumu yang seringnya menjadi sandaranku.
tidak banyak kenangan. sungguh.
tapi kamu berhasil membuatku terpaku setiap kali bertatapan denganmu. lagi dan lagi.
setiap kata yg keluar dari mulutmu.
setiap sentuhan lembut jemarimu.
aku merindukan perbincangan singkat kita.
secangkir kopi ditemani angin sore. berdua. iya. berdua kita duduk di kursi itu. bertatapan. dalam.
seandainya bisa kamu dengar suara hati ini.
aku sudah melepaskanmu.
menjadikanmu kenangan yang indah dalam hidupku.
menjadikanmu pelajaran berharga dalam hidupku.
sungguh. aku sangat mengagumimu.
aku menyayangimu lebih dari apa yang kamu tau.
namun aku tidak berniat memilikimu.
aku melepaskanmu dengan segala perjuanganku.
aku yang mencintaimu tanpa mengharapkan balas.
aku yang mengagumimu tanpa berharap..
