part 2

121 6 7
                                    

Aku berdecak kagum saat melihat bangunan Akademi. Bangunan yang sangat besar dan luas. Fasilitas disini pun terbilang lengkap mulai dari lapangan, kolam renang, arena dan lain-lain. Ada juga danau yang  terhubung dengan sungai di belakang Akademi. Aku rasa aku akan betah disini.

Aku dan Keyla memasuki bangunan asrama kami. Yah asrama putra dan putri saling berlawanan arah jadi kami berpisah dengan Will tadi. Saat kami memasuki kamar, aku tertegun sesaat karena kagum. Ruangan ini begitu luas dengan 3 tempat tidur,  3 meja belajar dan raknya, televisi, karpet, kamar mandi, ruangan untuk pakaian kami yang telah dibagi menjadi 3 bagian, mini kitchen, kulkas, dan lain-lain. Begitu memasuki kamar Aku langsung berlari ke arah tempat tidur dekat jendela lalu segera membuka jendelanya.
"Airnya danaunya jernih dan indah sekali sepertinya segar, kemarilah key lihat ini!" ajakku pada key dengan mata yang berbinar.
"Wah benar nona ini indah sekali. " sahut key tak.kalah antusiasnya dariku.
"hey kenapa kau masih memanggil ku nona sih? Sudah kubilangkan jangan panggil aku begitu..  Aish" padahal aku kan sudah mengatakan berkali-kali kalau jangan memanggil ku nona,  ah dia ini.

"ups maaf habisnya kebiasaan hehehe" balas keyla sambil terkekeh pelan.

"huh.. awas saja kalau sampai kau mengulanginya lagi key. sudahlah ayo kita rapikan barang-barang kita pada tempatnya, aku sudah tidak sabar untuk berkeliling akademi." kuhela nafasku sambil memperingatkan keyla agar tak mengulanginya lgi dan segera mengajaknya untuk membereskan barang bawaan kami.

Aku memang sengaja memilih tempat tidur dekat jendela karena aku senang melihat bulan dan pemandangan.sedangkan keyla sendiri dia memiling tempat tidur disebelahku yakni bagian tengah. Baru sebentar kami merapikan barang-barang kami pintu kamar dibuka oleh seseorang tanpa mengetuknya.

Cklek...

"Halo.. kalian yang bernama Luna dan Keyla kan?  aku tidak salah kamar kan?" tanya seorang gadis berambut coklat yang muncul dari pintu sambil sambil menggaruk tengkuknya.

"halo.. yah kau benar masuk kamar. aku Keyla dan dia Luna." balas keyla memperkenalkan kami pada gadis itu.

"oh syukurlah.. perkenalkan namaku Jessie Aramedila."Jessi memperkenalkan dirinya sambil menjabat tangan kami satu persatu.

kami mengobrol banyak hal sambil merapikan barang-barang kami mulai dari pelajaran pengendalian, seragam, guru, bangunan akademi, dan sebagainya. Dari situ aku mengetahui kalau Jessi bukanlah orang dari kalangan biasa karena dia memiliki elemen api dan menguasai 2 bidang yakni protect and fight. karena memang hanya kalangan bangsawanlah yang dapat mengendalikan 2 atau bahkan 3 bidang sepertiku. 

"Akhirnya selesai juga, ayoo sekarang waktunya berkeliling akademi!" seru jessi bersemangat sambil mengangkat kepalan tangannya keatas.

"aku juga ingin berkeliling akademi, tapi..." ujarku bersemangat juga tapi diakhir kata aku memelankan suaraku.

"tapi kenapa?" sepertinya jessi ini orang yang mudah penasaran, lihatlah dia sudah menatapku seolah menunggu jawaban yang sangat penting dan itu membuatku menahan tawa.

"tapi aku lapar." balasku tak tau malu. biarkan saja toh setiap orang butuh makankan... aku hanya menunjukkan deretan gigiku.

"oh ya Tuhan Lunaaa.. aku kira apa hhmmmmm" dan ini Keyla malah gemas sendiri padaku.

"yasudah ayo kita ke kantin cari makan, aku juga sudah lapar." lalu jessi menarik tangan kami berdua untuk keluar dari kamar dan menuju kantin.

Sesampainya kami dikantin kamu segera memilih menu makan siang kami dan segera melahapnya. maklumlah kami kan memang sedang lapar. aku senang walaupun dengan penampilanku yan saat ini bisa dikatakan nerd tapi Jessi tak mempermasalahkannya dan malah mau berteman denganku. yah walaupun terkadang ada yang melirik padaku, bukan karena suka tapi lebih ke heran --mungkin. Karena memang disini yang memiliki penampilan aneh --tertutup-- adalah aku. Aku memakai kaca mata dan tak berani memandang kedepan dan juga aku memakai pakaian yang menutupi lekuk tubuhku. 

Disaat aku fokus dengan makananku tiba-tiba keyla bertanya kepada Jessi.

"Hei jes, kau tau tidak dengan gadis berambut pirang yang ada disana? sombong sekali sih dia, menabarak seseorang hingga jatuh tapi malah melengos pergi dan tak memperdulikan anak yang jatuh itu." bisik keyla sambil menunjuk seseorang dan aku mengikuti arahnya dan ternyata dia menunjuk seorang gadis berambut pirang dang menggakat dagunya melangkah pergi. Harus kuakui bahwa memang dari tatapannya saja dia sudah terlihat angkuh.

"yah aku tau namanya Renata Anderson, dia satu tahun diatas kita. Dia seorang bangsawan pengendali air yang dapat menguasai 3 bidang, tapi bidang healernya sangat payah. dia memiliki dua pengikut setia yaitu rose dan lili." jawab Jessi dengan malas-malasan. sepertinya Jessi mengenal betul bagaimana sifar Renata yang angkuh dan Sombong. 

"hah? Pengendali air? Aku benar-benar tak ingin berurusan dengan orang semacam dia.. huft" ujarku pelan yang masih dapat didengar oleh kedua temanku ini.

mereka hanya dapat menepuk bahuku sebagai tanda semangat.




TBC

dan.. bagaiman lanjutannya? masih butuh masukannya ya kawan :)

typo bertebaran diman-mana

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

the controllerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang