Chapter 1

62 2 2
                                    

Hoammmm,ughhhh

"Terimakasih,Kalian semua telah bekerja keras"

Wanita Yang sedari tadi menguap itu Akhirnya mulai bergerak ke arah meja kerjanya, mengemasi barang Yang Akan dibawanya pulang,kemudian ia beranjak pergi dengan langkah gontai.

Brukk

"Ah,Choesonghamnida sajangnim"

"Yaa,Nara ssi,lain Kali perhatikan orang disekitarmu"

"Ne,kamsahamnida"

"Nara ssi"

Suara itu datang dari sumber lain

"Ne"

"Kau ingin pulang,sekarang?"

"Ah ne"

"Bagaimana kalau hari ini.. "

"Ah maaf, aku terburu-terburu,aku punya jadwal kencan buta, permisi"

Nara berlalu meninggalkan si pemuda

Brukk

"Aihhh Paboya"(sambil memukul kepalanya)

Kali ini nara menabrak palang pembatas parkiran Rumah Sakit

"Yah, mobilku baret, sial"rutuknya

Wanita kelahiran 4 Juli 1993 ini merupakan Mahasiswi Kedokteran di Seoul University yang baru diwisuda 2 tahun lalu,yang kini tengah menempuh pendidikan spesialis di universitas yang sama,dan sedang menjalankan tugas sebagai Dokter Residen di sebuah rumah sakit besar di seoul,Seoul National Unversity Hospital,ia beruntung bisa bekerja disana karena lulusan dari universitas nomor satu di Negeri Gingseng, lagipula nara anak yang cerdas, ia bahkan mendapat prediket lulus tercepat.

Cause you're a sky,
Cause you're a sky full of stars
I'm gonna give you my heart
Cause you're a sky,
Cause you're a sky full of stars
Cause you light up the path

I don't care
Go on and tear me apart
I don't care
If you do, ooh
Cause in a sky
Cause in a sky full of stars
I think I saw you

Musik mengalun dengan lembut dari radio yang menyala dimobilnya, ia berharap agar kantuk nya akan hilang secepat mungkin , agar ia dapat mengemudi dengan baik dan selamat sampai di tujuan.

Nara hidup dan dibesarkan oleh keluarga yang berada, ibunya merupakan kepala yayasan di sebuah SMA favorit di seoul sedangkan ayahnya kepala rumah sakit di daerah gangnam,meskipun ayahnya adalah dokter yang memiliki posisi penting,nara tidak pernah memanfaatkan suatu hal dengan mengatasnamakan ayahnya baik itu selama di bangku kuliah atau saat bekerja di rumah sakit, ia bahkan masuk kedokteran dengan hasil kerja kerasnya sendiri,melalui tes CSAT

Jam sudah menunjukkan pukul 9.30,itu sudah cukup larut,namun jalanan di seoul masih saja dipenuhi oleh orang yang berlalu lalang,sisi kiri dan kanan jalan masih didominasi oleh toko-toko yang masih menjajakan barangnya

"Sebaiknya aku membeli beberapa minuman energi"

Ia kemudian menepikan mobilnya di depan supermarket yang cukup besar

"Aigoo ya, saya lupa membawa dompet, tunggu sebentar"

Nara kembali ke mobil mengambil dompetnya yang tertinggal

"Nona ini belanjaanmu"ucap wanita penjaga kasir

"Maaf, tapi saya belum membayarnya"

"Tidak usah,barang anda sudah dibayarkan oleh orang yang mengantri di belakang anda tadi"

"Nuguya?"bertanya dalam hati

"Ini belanjaannya"

"Ah ne, Kamsahamnida"

Nara kembali ke mobil dan meneguk minuman tersebut

"Whooaa, kau memang yang terbaik!
C mon Baby,Lets'go "(sambil mengacungkan telunjuk)

Kemudian ia lanjut mengemudikan mobilnya

Brukkkk

Kantuk yang menyerang nya sedari tadi kini benar-benar hilang 100%

"Ommo,Eotteokhe Eotteokhe eomma Eotteokhe"

Itu adalah kali ketiga Nara menabrak sesuatu, ntah itu manusia ataupun hewan nara tak tau, ia kemudian turun untuk memastikannya

"Aigoo,bauu alkoholnya sangat keras !kau minum berapa botol ajusshi?"  Tanya nya

Nara membawa pemuda mabuk itu kedalam mobilnya,karena ia merasa bertanggungjawab atas kecelakaan ini, sambil menepuk-nepuk pipi si pemuda

"Gwenchana,kim nara, gwenchana, huftt,"

"Yaa,ajusshi"

Berulang kali nara mencoba namun hasilnya nihil, yang di panggil tetap tak berkutik, tampaknya si pemuda itu mabuk berat.Akhirnya nara memutuskan untuk membawanya ke apartemennya.

Nara bukanlah tipe orang yang mudah percaya dengan suatu hal, contohnya saja gosip di Televisi, karena menurut nara, kebanyakan dari mereka hanya menjadikan hal itu sebagai bahan obrolan yang tak mendidik dan tak bermanfaat, toh kalau memang ujung-ujungnya cerai ya cerai saja,kalau aib jangan diumbar lah, dengan alasan itu nara jarang menyalakan televisi.

Tapi hal ini berbeda pasal, nara merasa bertanggungjawab atas kecelakaan yang menimpanya ,meskipun yang ditabrak olehnya adalah seorang pria mabuk, tapi tetap saja, ia tak boleh meninggalkan si pemuda di tepi jalanan seoul itu.

yena ssi,kenapa kau memutuskanku (sambil bergumam)

"Woahhh, kau pria yang sangat bodoh,hanya karena seorang perempuan,kau rela menghabiskan uang untuk membeli selusin soju" rutuk nya kesal

Yenaa yaa, saranghae, saranghae yenaa (menangis seanggukan)

"Yaaa ajusshi, kebiasaan mabukmu sangatlah buruk"

Pria itu terus menerus bergumam dan suara gumaman itu bercampur dengan suara musik dari radio mobil milik nara

"Yaa,kau tau, ini lagu favoritku tapi karena kau selalu menggumam,aku tidak menikmati lagu ini"rutuknya

"Yena yaa, yenaa yaa"

"Aishh, jinjja"

Nara mencari saputangan di tasnya dan mengikatkan di mulut pemuda

"Akhirnya, kau bisa tenang"

Kini nara berdiri di depan apartemen miliknya, dengan seluruh tenaga yang ia punya, ia berhasil menyeret tubuh pria jangkung itu, 10 menit yang lalu ia berniat meninggalkannya di mobil, namun nara masih saja memiliki rasa iba.

Ia kemudian masuk dan mendorong tubuh lelaki itu ke sofa, nara lantas mengambil selimut dan bantal kemudian berlalu ke kamar dan mengunci pintu rapat rapat.

"Huhh hari yang melelahkan,"keluhnya

"Eomma,appa, bogoshipo" 

Nara menatap lekat-lekat foto kedua orang tuanya yang ia taruh dia atas meja rias kayu tersebut.ia merasa kerinduan yang teramat sangat pada orang tua nya,Nara harus tinggal sendirian di tengah padat nya kota seoul,wajar saja ia merindukan kehadiran keluarga di hidupnya.

Fear-ParkChanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang