"Lo tau Szal, apapun gue lakuin supaya lo gak ngambek, tremasuk ngebiarin hati gue jatuh gitu aja"
Sumpah yah bener bener Aldo itu ngeselin banget!!! Gara gara dia hari ini gue harus kehilangan pemandangan Lelaki Dhuha gue masuk ke kelasnya. Kalau bukan sahabat gue udah gue telen lo Do! Serius!
Padahal tuh gue udah rela rela gak ke kantin demi lihat Doi, eh malah di ganggu sama kunyuk satu itu, sumpah ngeselin.
Dan gara gara kejadian tadi pagi gue sama Aldo sekarang ada di McD, dengan 10 cup oreo MC Flurry pesenan gue dan satu large Burger pesenan Aldo. Ada untungnya juga sebenernya kejadian tadi pagi, gue jadi bisa makan gratis gini hahaha.
"Udah dong, Szal ngambeknya. Gue minta maaf kan udah gue traktir juga ini kan"
Gue diem, sok gak merhatiin muka melasnya itu dengan tetap menyantap cup ke 7 ku. Padahal gue udah pengen ngakak,tapi gue tahan, sengaja biar dia mohon mohon dulu sama gue, haha. Believe me, gue memang jahat!
"Abis ini gue traktir cheescake ke sukaaan lo deh Szal, tapi lo jangan ngambek lagi yah..."
Kasian juga gue sebenernya ngeliat Aldo gitu, dia sampe gak nyentuh burgernya sama sekali. Kebiasaan aneh diantara kami yang entah kenapa sama, gini nih kalau gue ngambek pasti Aldo gak bakalan makan sampe gue gak ngambek lagi dan maafin dia, sama gue juga gitu ke dia. Efek udah sahabatan dari perut kali yah, hahha. And now liat si Aldo Masih asik masang muka melas sambil mohon mohon ke gue.
"Udah dong Szal, gak enak tau lo ngambek gini"
Gue menghela napas pura pura pasra ceritanya.
"beneran nih?"
Aldo mengangguk semangat.
"Janji yah gak bakal gangguin gue liat Dhimas lagi?"
Aldo diam, dia natap mata gue intens. Gue gak tau kenapa tapi ekspresi dia jadi berubah aneh gitu. Apa gue salah ngomong yah? Tapi dibagian mana yang salah?
"Do janji kan?"
Aldo terkesikap, lagi lagi dia mengangguk, gue tersenyum senang lalu mengambil burger dan menyodorkannya ke muka Aldo. Tanda gue udah maafin dia. Aldo langsung tersenyum, tanpa babibubebo lagi cowok itu langsung melahap burger dengan semangat.
Niatnya mau ngambek lebih lama lagi, tapi karena kasihan liat muka ganteng Aldo jadi kayak muka bebek gitu, gue terpaksa memaafkanya, itung itung pahala memafkan orang lain.
Baikkan gue?.
---------
-Author-
Aldo memperhatikan szalsa yang sedang melahap oreo mcflurrynya dengan lahap. Setelah mendapat maaf dari Szalsa Aldo hanya diam tak banyak bicara, ia hanya memperhatikan Szalsa, gadis yang selalu menjadi pusat dunianya.
"Do..." panggil Szalsa di tengah tengah kesibukannya menikmati cangkir ke 11 oreo nya.
"ehmm?"
"kira kira Dhimas orangnya gimana yah?"
Aldo menghentikan acara makan burgernya, ia menatap Szalsa yang sudah lebih dulu menatapnya penuh minat. Dalam hati Aldo menggerutu kesal, Kenapa jadi bahas si kampret Dhimas sih.
"gimana apanya?"
Szalsa mendengus sebal.
"ihh Aldo, masa' gak ngerti sih! Percuma pinter! Dasar ngeselin!" Szalsa mencubit lengan kekar Aldo. Aldo melototkan matanya tak terima dengan cubitan Szalsa yang sakitnya sama seperti cubitan kepiting.
"Dih sakit pesek!!"
"gue gak pesek Aldo!!!" sungut Szalsa kesal.
"lo memang gak pesek Szal tapi hidung lo pendek!"
"ALDOOO!!!!!"
Bagi Aldo Szalsa memang segalanya, tunggu tunggu Szalsa bukan segalanya, tapi kebahagian Szalsa adalah segalanya. Apapun akan ia lalukan untuk Szalsa, Sungguh! Aldo tak bohong! Lelaki sejati tak pernah bohong. Dan Aldo adalah lelaki sejati.
Kalau Szalsa adalah seorang princess maka Aldo adalah prajuritnya, yang siap kapanpun dimanapun demi melindungi sang Putri. Kenapa Aldo tidak menjadi pangerannya? Karena Aldo tau, sampai kapanpun itu kedudukannya tak akan pernah berubah dari tahta 'sahabat' dalam hati Szalsa. Layaknya prajurit, tugasnya hanya melindungi sang Putri sampai kapanpu namun tidak untuk memilikinya.
----
Assalamu'alaikum semua...
aku bawa cahpter ke 2 dari Possesive Princess,
hope you enjoy yah..
jangan lupa
vote=nextchapter
by the way selamat menunaikan ibada puasa. dapet salam dari Aldo hihihi..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
