3RACHA, itulah sebutan bagi Aji, Bagas, dan Candra. Trio sultan dengan kegantengannya yang ga ada akhlak
"AAAA! 3RACHA GANTENG BANGET!"
"Gila, mereka cool banget woyy."
"Menangisi keUWUan mereka."
"Eh eh ganteng, belum ada pacarkan."
"Anjir, nikmat apa yang telah Engkau berikan."Semua mata tertuju pada mereka, tak heran. Orang tua Candra adalah pemilik yayasan SMA 9, orang tua Bagas adalah ketua komite sekolah dan pemilik perusahaan elektronik ternama. Dan tak lupa orang tua Haidar Aji adalah pemilik brand pakaian ternama di negara itu.
"Candra, gue ada hadiah buat lo. Makasih waktu itu udah bantuin gue." ucap salah satu perempuan yang sedang berada didepannya. Candra menepis tangan perempuan itu. "Ga usah. Ga butuh," ucapnya dengan nada yang dingin.
Candra memang dikenal sebagai cowok yang dingin dan kasar. Ia sama sekali tidak suka ada yang mengusik ketenangannya. Prinsipnya adalah senggol bacok.
Bagas dengan sigap mengambil hadiah itu, "tenang, gue yakin Candra mau hadiah ini. Dia aja yang gengsi. Makasih ya," Perempuan itu mengangguk lantas meninggalkan 3RACHA.
"Udah gue bilang nggak usah nerima apapun lagi dari tu cewek."
"Ah lo mah ga ada rasa manusiawi. Ya kali lo nolak dia di depan orang banyak gini. Kasian,"
"Siapa suruh dia ngasih gue kado? Emang gue minta? Enggak sama sekali."
"Terserah apa kata lo dah."Bagas, cowok berhati emas yang nyasar di geng 3RACHA. Ia satu-satunya lelaki yang murah senyum dan baik hati diantara ketiga orang itu. Dia selalu menolong siapapun tanpa pamrih.
"Ji, bukankah itu Adel?"
"Anak baru? Mana?"Aji menoleh ke arah yang ditunjuk oleh Bagas, benar saja. Ada Adel dan Samuel yang sedang jalan berdua menyusuri koridor sekolah
"Lama-lama mereka jadi pasangan kelas nih." ucap Bagas.
"Nggak." potong Candra.
"Kenapa, Dra? Lo suka sama dia." tanya Aji
"Ng.. Nggak gitu juga anjir. Ga suka aja kalo sama Samuel. Cowok munafik ga pantes buat siapapun."
"Ohh."