LATE
" Hahh... hujannya semakin deras" ucap gadis bernama Dila seraya menutup pintu jendelannya .
Dilla seorang siswi kelas 12 di SMA NUSANTARA, sebenarnya saat kelas 10 semester 2 Dilla adalah murid baru pindahan dari Singapure. Dia dan keluarganya pindah karena tuntutan pekerjaan kedua orangtuanya. Apalagi Dilla adalah anak tunggal itu sebabnya Dilla sangat disayang oleh orangtuanya.
Saat hari pertamanya disekolah dia tidak memiliki teman kecuali seorang pemuda tampan yang duduk di bangku paling belakang. Pemuda itu bernama Haykal yang termasuk salah satu siswa populer di SMA NUSANTARA, dia sosok yang tampan dan ramah apalagi dia menyandang gelar sebagai kapten Basket Sekolah, apalagi dengan penggemar yang tidak sedikit itu. Sudah bisa kita banyangkan seberapa terkenalnya haykal.
Tapi seperti yang dibilang pepatah 'Tidak ada yang sempurna selain Tuhan Yang Maha Esa',seperti itu pula Haykal, dia bukanlah termasuk siswa yang teladan. Bahkan dia sering mendapatkan hukuman dari guru atau petugas kedisiplinan sekolah karena membuat keributan dikelas hingga kebiasaanya yang sering terlambat.
Bahkan saat Dilla memperkenalkan diri di depan kelas pun Haykal tiba-tiba masuk kelas tanpa memperdulikan keterlambatannya. Haykal hanya tersenyum kepada Dilla yang memandangnya heran. Dengan dinginnya ia duduk tanpa memperdulikan sang guru 'tercinta'.
" HAYKAL ADJI PRADITYA!! KELUAR SEKARANG JUGA" suara itu menggelegar di kelas sepuluh IPA 2
" Tapi bu saya bahkan baru masuk" ucap Haykal yang membuat sang guru 'tercinta' menggeram menahan amarahnya
" Anda tau saya tidak akan membiarkan siswa yang terlambat masuk kelas saya, ini sudah yang kelima kalinya Anda terlembat dijam pelajaran saya. Dan Anda tau berapa lama keterlambatan Anda? Walau saya wali kelas Anda, saya tidak akan memberikan keringanan kepada siswa yang telah melanggar peraturan tanpa terkecuali" ucap walinya. Haykal pun keluar kelas daripada mendengarkan ceramah 'sayang' wali kelasnya. Dilla yang melihat itu tersenyum sambil menahan tawanya.
Haykal pemuda yang baik. Bahkan, dia rela tidak mengikuti latihan basket hanya untuk menjadi tourguide dadakan Dilla, mengenalkan Dilla kepada teman-teman Haykal. Dilla dan Haykal menjadi teman baik karena kedekatan mereka, banyak yang menggosipkan kalau mereka itu berpacaran tapi Dilla akan menyanggahnya dan mengatakan mereka hanya sekedar sahabat tak lebih. Tanpa tau, bahwa selama ini Haykal memendam perasaan yang lebih kepadanya.
KRINGG...
KRINGG...
Dilla tersadar dari lamunannya, ternyata tadi dia sedang mengenang saat pertama kali kenal Haykal hingga dia tersadar oleh suara ponselnya. Dilla langsung mengangkat panggilan itu saat melihat nama Haykal tertera di layar ponselnya. Ternyata Haykal yang menelponnya.
KLIK
"Hallo" sapa Dilla
"Hai, dil lagi dimana?" tanya Haykal. Terdengar suara hujan deras dari ponselnya, sepertinya Haykal sedang ada diajalan.
"Di rumah. Kenapa? Mau kerumah?" tanya Dilla
"Iya Dil, ini lagi dijalan" jawab Haykal
"Buat apa? Diluar lagi hujan, kal" ucap Dilla
"Tanggung ini udah dijal...."
BRAGK
BRUKK
BRAKKKKKKK....
Ucapan Hykal terputus oleh suara dentuman yang sangat keras itu yang mengagetkan Dilla. Perasaan Dilla menjadi tidak enak.
"Haykal...Hallo....Haykal...kal...ada apa? kal jawab! Itu suara apa ?...kal..." Dilla terus memanggil Haykal tetapi tidak ada yang menjawab yang ada hanyalah suara hujan yang semakin deras. Perasaan Dilla benar-benar tidak tenang sekarang 'Ada apa dengan Haykal? Apa terjadi sesuatu?' pikirnya cemas dan khawatir
YOU ARE READING
LATE
Teen FictionKau berkata aku sahabatmu Aku akan menunggu Hingga kau berkata Bahwa aku ... kekasihmu berharap waktu dapat terulang kembali, seharusnya Dilla tidak menutup mata hatinya sehingga Dilla dapat melihat betapa cintanya Haykal kepada dirinya. ...