Tepat di hari Sabtu, mereka bertiga tengah merayakan ulang tahun mereka yang genap ke dua puluh tahun
Selamat ulang tahun...
Selamat ulang tahun...
Selamat ulang tahuuunn....
Selamat ulang tahun....
"SELAMAT ULANG TAHUN KITA BERTIGAA"mereka bertiga memeluk satu sama lain dengan erat.
Kompak, mereka bertiga itu adalah Anindia,Yuspa dan Nisa.
"Woii! foto dulu coba "ucap anindia yang memakai baju hitam dengan celana jeans robek-robek disekitaran pahanya.
Yuspa pun merapikan bajunya "Ehh yuk,yukk. Tapi bentaran ya gue mau pake lipstick-an dulu" ia pun langsung mengambil lipstick di tas ber-merk-nya.
Nis, pake handphone lo ya moto-nya kan handphone lo bagus haha"kata si tomboy, Anindia.
"Iya pake hape aku saja " balas nisa. Disini hanya ia yang memakai hijab dengan panjang hampir se-perut.
Selsai memakai lipstick-nya, Yuspa langsung mengambil handphone Nisa "biar gue aja yang megang" sambil me-monyong-monyongkan bibirnya didepan kamera.
Mereka pun mulai berfoto.
Ckrek.
Dengan posisi yuspa ditengah, anindia di posisi kiri dan nisa diposisi kanan.
.
.kumandang adzan dzuhur pun telah dikumandangkan. Memang nisa mempunyai aplikasi adzan di handphone-nya itu.
"Teman-teman udah sholat dzuhur nih " suara lembut nisa mengintrupsi.
anindia tersenyum dengan semangat. "Yaudah deh ayoo kita sholat nis."
"Yuspa kamu sholat ndak?" Tanya nisa dengan suara medok Jawa-nya.
Yuspa yang sedang memainkan handphonenya pun menoleh "Gak deh, lagi M, MALES!!" dengan mata yang masih tertuju ke layar persegi tersebut.
"Yasudah, aku dan anindia ke mushola ya. Kamu mau ikut tunggu atau apa yus? " Tanya nisa.
Yuspa melirik nisa sebentar dan langsung menuju handphone-nya lagi "gue nunggu kalian direstoran CB didepan ya"
Yuspa berjalan melenggak-lenggokan pinggulnya. Ia memakai dress ketat berwarna merah dengan dress seatas lututnya.
Nisa dan Anindia hanya melihat kepergian Yuspa, dan langsung pergi ke musholla, di samping salon may-may.
.
Dulu yuspa tidak berkelakuan seperti yang saat ini. Ia dulu gadis yang lembut dan ceria.
Semenjak kedua orangtua-nya bercerai. Yuspa ikut dengan mami-nya, mami-nya pun menikah lagi dengan seorang pengusaha keturunan tionghoa.
Di usia yang ke delapan belas tahun, Yuspa hampir mendapatkan pelecehan seksual dari sang ayah tiri, untungnya 'sahabat'-nya anindia dan nisa datang tepat waktu untuk mengunjungi yuspa pada saat itu.
"Tolong-tolong" yuspa berteriak sekuat tenaga.
"Tidak ada yang bisa mendengarmu,anak tiriku sayang."
Si ayah tiri memeluk yuspa dari belakang. Dia mencium leher yuspa penuh nafsu. Yuspa hanya memberontak, yuspa sangat takut.
Disaat ayah tirinya ingin mencium bibirnya, Anindia berlari menghampiri yuspa dan ayah tirinya ia langsung menendang kaki kanan ayah tiri yuspa, dan membuat ayah tiri yuspa terjatuh.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tiga Sahabat
Spiritual"Jika engkau punya teman-yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah,maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karna mencari teman -baik- itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali" -imam syafi'i- [ #343 spr...