Happy reading. ♥
---o0o---
Gadis dengan seragam kumal berjalan seorang diri memasuki kantin sekolah elite Earth Junior High School.
"Hey!" teriak gadis dengan tampilan sangat aneh rok kotak-kotak hitam merah yang hanya berjarak dua puluh cm di atas lutut, baju seragam putih dengan lis kotak-kotak merah yang ketat serta rambut cokelat terang, sangat tidak pantas dengan statusnya saat ini sebagai siswa Sekolah Menengah Pertama, ia bernama Audie Arden.
Ia menyiramkan sisa juice jambu merah yang tersisa setengah gelas ke arah wajah dan pakaian putih kumal milik Celva, gadis berambut panjang ini hanya terdiam dan merunduk dalam menahan genangan air mata yang sebentar lagi akan meluruh jatuh. Ini selalu terjadi padanya, bahkan ia lupa siraman hari ini untuk yang ke berapa kali.
Suara riuh sorak bahagia terdengar melihat ketua genk Ebba yang menyiram si miskin Celva, banyak di antara mereka yang tertawa bahagia. Tidak ada yang mencegah apalagi menolong, karena tidak akan pernah ada yang ingin berteman dengan si lusuh yang miskin bernama lengkap Celva Avalee.
"Kau!!! Gadis haram yang lahir tanpa seorang Ayah!!! Bagaimana bisa kau berada di sekolah elite ini dengan tampilan yang memalukan? Seharusnya kau pergi hama yang tidak berguna!" ujar Audie dengan teriakan agar segala penjuru kantin mendengar ucapannya.
Suara riuh berbisik terdengar lagi, "apakah gadis kotor itu anak dari penjaja sex?" tanya seorang siswi kepada teman sebelahnya.
Air mata gadis ini mengalir, "TIDAK!!!" teriaknya menggema entah untuk siapa. Namun yang jelas seketika suasana kantin ini menjadi senyap hanya dalam beberapa detik. Sunggu ia tidak terima jika orang yang membesarkannya itu dikatakan sebagai seorang pelacur.
Ia segera berlari menuju tempat persembunyian yang tidak akan ada satu orang pun yang menemukannya. Berlari tanpa memperdulikan orang-orang yang berada di depan, tidak masalah jika ia akan dimaki mereka karena itu hal yang biasa.
"Bitch!!!" umpat seorang gadis saat bahunya bersentuhan dengan bahu Celva. Seperti merasa jijik.
Celva tidak memperdulikan umpatan demi umpatan yang ia terima, hingga ia sampai di tempat persembunyian. Ruang kosong yang kurang penerangan di samping gudang, disini tidak akan ada yang menemukannya para anak orang kaya itu tidak akan pernah sudi kemari. Ia menghapus kasar air mata yang telah bercampur, menangis meraung dan meratapi segala penyesalannya.
Seharusnya ia tidak bersekolah disini, seharusnya ibunya tidak menerima tawaran dari guru pembimbing sekolah dasar untuk mengambil beasiswa sekolah elite yang terpadu ini. Tempatnya bukan disini, gadis miskin sepertinya tidak harus berada disini, ia hanya akan menjadi bahan olok para anak manja yang hanya mengandalkan uang dan kekuasaan orang tuanya.
Suara tangis Celva menyatu dengan bunyi tapak sepatu yang semakin mendekat, ia beringsut menjauh menuju sudut ruang yang cukup gelap agar tidak menaruh curiga pada orang yang menuju ke arahnya.
"Apa yang kau lakukan disini?" tanya seorang laki-laki yang berdiri di depan pintu ruangan, suara tangis memilukan itu seakan memanggilnya untuk mendekat. Celva menundukkan kepalanya dalam.
"Stupid, apa yang kau lakukan disini? Ayo pergi!!!" teriak seorang gadis dengan suara nyaring beberapa meter di belakang laki-laki tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love
Teen Fiction*update setiap senin. Dia Celva Avalee si lusuh dan si miskin yang ditakdirkan bersekolah di sekolah elite Earth Junior High School. Dia Algis Ganendra laki-laki yang ingin selalu melindungi Celva dari para manusia elite yang selalu mem bully Celva...