“…Once more into the fray
Into the last good fight I’ll ever know.
Live and die on this day
Live and die on this day…”
–Moskva, Russia.
Soviet Union, After The Revolutions.
Prolog
Kwon Yuri menarik nafasnya dengan singkat ketika mereka mulai melangkah melewati pagar berkawat besi tajam yang menjulang tinggi dengan tegangan listrik, dipenuhi oleh tatapan-tatapan tidak bersahabat dari puluhan penjaga yang mengawal mereka untuk masuk kedalam wilayah ini. Disampingnya, Kim Taeyeon menatap semua itu dengan dingin walau tidak bisa dia pungkiri sedikit sifat pesimisnya mengatakan bahwa mereka tidak akan pernah bisa keluar dari dalam sana untuk selamanya.
Daniel Jung, ketua parlementer Great Britain itu berjalan dengan tegap di depan mereka, satu tangannya membawa surat dengan tinta penting dari United Kingdom untuk Uni Soviet. Perjanjian bilateral antara kedua negara adikuasa dan adidaya itu akan terjadi didalam sana, jika semuanya berjalan lancar dan Soviet tidak mengemukakan pikiran kaum komunis mereka. Atau buruknya, Soviet akan mencoba membunuh mereka satu-persatu didalam sana. Semua kemungkinan bisa terjadi didalam sana.
Pintu besi dengan tulisan Russia berwarna merah terbuka secara otomatis, ketika Daniel menyebutkan nama-nya dan code name-nya didalam pemerintahan Britain menggunakan bahasa Russia yang fasih. Taeyeon melirik Yuri yang sedari tadi terus memutarkan cincin pertunanganya dengan pandangan kalutnya, dia tahu apa yang Gadis itu pikirkan sejak tadi.
“Tenang saja, kau akan tetap menikah dengan Jessica. Kita semua akan kembali ke London, menyaksikan pertandingan Rugby di stadium Wembley saat akhir pekan tiba bersama Daniel dan tawa Jessica yang menyebalkan. Semuanya akan baik-baik saja Kwon Yuri.” Yuri tersenyum mendengar ucapan menenangkan dari sahabat sekaligus rekan kerja-nya dalam susunan parlementer.
Daniel Jung menduduki kursi besi yang dingin, berhadapan langsung dengan pimpinan Soviet yang menatap mereka bertiga dengan dingin. Mungkin jika pandangan Hitler bisa diartikan, Russia adalah tempat yang tepat dimana kalian akan menemukan ribuan mata menatap kalian dengan pandangan yang akan mengingatkan kita kepada garis kekejaman Hitler di masa lampau.
Taeyeon berdiri di sudut kiri Daniel Jung, sementara Yuri berdiri disudut kananya. Dibelakang mereka sekitar enam penjangga dengan senjata yang melingkar ditubuhnya berdiri membuat brikade pengamanan. Daniel mulai berbicara dalam bahasa Russia, terlihat jelas pimpinan Soviet berkali-kali menatap surat yang telah ditandatangani Perdana Mentri dan pihak kerajaan United Kingdom dengan tatapan menilainya.
Pimpinan Soviet itu mulai berbicara dengan suara rendah, seakan sedang mengemukakan sesuatu mengapa Daniel Jung bisa mengetahui beberapa hal yang harusnya tidak pernah diketahuinya. Taeyeon memang tidak menguasai bahasa Russia, tapi nalurinya berkata bahwa sebentar lagi kejadian yang sangat buruk akan terjadi ketika.—
‘DOOR!’
Peluru itu tepat menembus punggungnya dalam hitungan detik, dia terjatuh dengan darah yang membasahi lantai besi itu. Tepat sebelum dia memejamkan matanya, teriakan Yuri bergema didalam sana, dia melihat Daniel Jung terjatuh dari duduknya dengan sebuah suntikan yang masih tertancap tepat dijantungnya, sebelum semuanya berubah menjadi gelap.
–
***
United Kingdom
Queen Elizabeth Hospital Birmingham
Greater London
After Tragedy
–
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tragedy
FanfictionTittle : The Tragedy Author : Iim Chepid Cast : Jessica Jung Daniel Henney Kwon Yuri Kim Taeyeon Genre : Yuri, Angst & romance Length : 2shot Desclaimer: I just do my imagination. All of story is my mine and pure of me. So, don't copy/paste/take-ou...