-Dibelakang Sekolah-
Suara ramai terjadi ketika perkelahian antara Januar dan Leo. Ketika kedua kubu mendukung dengan teriak teriakan antara Januar dan Leo. Leo adalah siswa kelas tiga di SMP Permata Bangsa yang sok jagoan dan suka malakin adik kelas. Dan Januar tidak suka dengan Leo karena sok jagoan dan tengil, keduanya berkelahi dan tak lama kemudian datanglah Alda yang menghajar Leo, tonjokan Alda membuat Leo jatuh dan kalah. Ditengah keramaian, Nayla melihat Alda, dan tak lama kemudian datanglah guru yang memisahkan mereka, dan semuanya disuruh bubar begitupun Nayla yang ingin bubar sambil melihati Alda.-Dikelas-
Ketika waktu istirahat, Nayla yang duduk dibelakang tersenyum senyum. "Eleh elehh, Nayla kenapa kamu tersenyum senyum sendiri" kata Windri yang sambil menggoda Nayla. "Tadi ngeliat ga sih win, ya ampun.... Alda win, Alda." Nayla yang sambil melamun seolah olah ada Alda disampingnya. "Eh keluar woy keluar, windri, Nayla, keluar... ada Januar lagi main basket ya ampunn ganteng banget" kata Syifa yang sambil teriak dan terfokus pandangannya kelapangan. "Eh ada Alda ga Syif?" "Ada Nay, sini sini". Dan mereka bertiga keluar kelas dan menuju lapangan.-Dilapangan Sekolah-
Anak kelas tiga memang sering sekali sparing antar kelas saat waktu istirahat, biasanya sparing istirahat pertama waktunya sparing basket antar kelas dan istirahat kedua sparing futsal antar kelas. Siapa yang tak kenal Januar disekolah, cowo paling ganteng dan jago dalam semua hal, dan juga menjadi idola semua cewe satu sekolah kecuali Nayla yang hanya mengagumi Alda. Terlihat dilapangan cewe dan cowo sedang menonton sparing basket kelas antara kelas 9A (Kelasnya Januar) dengan 9C (Kelasnya Leo). Pertandingan ini sangat seru, karena Januar dan Leo memang selalu terlihat berseteru. Namun Alda yang satu kelas dengan Januar tak ikut bermain basket, karena memang Alda tak menyukai olahraga basket. Terlihat Alda yang hanya dipinggir lapangan sambil memegang kamera nya. Alda sangat hobby sekali memotret, maka tak heran kalo Alda membawa kameranya seperti membawa pacarnya kemana saja. Dipinggir lapangan ketika semua orang terfokus kepertandingan, hanya Nayla yang fokus melihat Alda dikejauhan sana, tanpa sengaja, Alda juga menoleh kearah Nayla dan memotretnya, tetapi saat Nayla menoleh kebelakang ternyata Alda memotret teman kelasnya yang sedang bergaya.
Sorak sorak ramai antara kedua kubu kelas, dan akhirnya pertandingan dimenangi oleh kelas 9A (Kelasnya Januar).-Dilapangan dan kantin sekolah-
Sepulang sekolah Alda bermain futsal dulu bersama temannya sambil menunggu Januar mengajar musik. Januar memang jago sekali bermain gitar, bahkan dia diangkat oleh pelatih eksul musik menjadi asisten pelatih yang mengajar adik kelas. Fokus kelapangan, Alda yang sangat hobby sekali dengan futsal sampai sangat keringetan, lalu Alda membeli minum dikantin dan bertemu dengan gerombolannya Nayla (Nayla, Windri, Syifa). "Hay Alda, cape banget kayanya" "Iya syif" sambil tersenyum. Nayla sangat salting melihat Alda. "Lagi pada nunggu jemputan ya? Atau nunggu pacar?" "Ngga Al, gua kan rumahnya deket, ya pulang sendiri, ini lagi nemenin Nayla, nunggu dijemput sama mamahnya" kata Windri. "Oh, masih lama banget? Mungkin macet, mau balik bareng gua aja ga Nay?" "Ha? Tapi, yahh, nyokap gue bentar lagi nyampe Al" "Oh yaudah deh Nay, yaudah yah". Nayla terlihat langsung lesu, "Tau gitu, gua ga minta jemput nyokap deh, kapan lagi Alda ngajakin gua pulang bareng, ya ampunn" kata Nayla. Dan ga lama kemudian nyokapnya Nayla datang dan menjemputnya.-Malam hari, dihalaman rumah Nayla-
Nayla, Windri, dan Syifa memang sering ngumpul bareng setiap malam sambil ngerjain tugas, curhat cowo, dan segala hal tentang ladies.
"Sumpah ya ampun, udah lama gua kagum sama Alda, dan baru kali ini lagi dia ngobrol sama gua setelah ospek kelas 7", "Iya sih emang keren sih gayanya Alda, cool cool kalem gimana gitu, apaagi dia forografer, tapi kan Nay, banyak cewe juga yang suka sama dia, tapi apa? Dia cuek gitu aja, kaya bodoamat, dan dia juga belom pernah pacaran lagi. Ya ga syif" "Itu dia win, Alda tipe gua banget. Orangnya kalem gabanyak gaya, ga kaya Januar yang sok ganteng, emang ganteng sih, tapi Alda keren tau. Gua tuh suka sama dia dari awal sekolah, dia tuh emang tipe gua banget, apalagi pas kelas 8, saat lomba fotografer, tau kan pas dia ngefotoin gua dan gua dijadiin modelnya untuk lomba sekolah? Itu tuh yang bikin gua kagum, udah keren, jago fotografer, gabanyak gaya, dan kayanya dewasa deh"
"Kayanya emang lu kesemsem deh Nay sama Alda, tapi kalo lu emang mau serius, lu coba aja seriusin, nanti deh gua sama Syifa bantuin lo, santai"-Di aula sekolah-
Panitia pensi sedang sibuk sibuknya mempersiapkan pentas seni sekolah yang diadakan satu bulan lagi. Windri terpilih sebagai ketua pelaksana Pentas Seni Sekolah dan Januar sebagai wakilnya. Dan juga Alda sebagai panitia divisi dokumentasi. Saat rapat dilaksanakan, tanpa sengaja Alda duduk disebalah Nayla yang lebih dulu duduk. Para anggota panitia mendengar pidato yang disampaikan oleh Windri dan Januar tentang Pentas Seni Tahun ini. Dan seperti biasa, Nayla tidak fokus dengan pidato Windri, Nayla grogi karena Alda duduk pas disebalahnya. "Nay, lu di divisi apa?" "Gua di divisi humas Al, kalo lu?" "Biasa, bagian foto apa? *sambil tersenyum*, mau gua fotoin lagi? Mau jadi model gua lagi ga hahaha" dan Nayla tersenyum mengingat dirinya pernah dijadiin model fotonya Alda tanpa bilang ke Nayla. "Sorry ya Nay, waktu itu gua fotoin lu diem diem tanpa bilang ke lu, terus foto lu gua pake buat lomba" "Iya gapapa Al, gua malah seneng, fotonya soalnya bagus" *Nayla tersenyum ke Alda. Dan tak lama kemudian datanglah Januar menghampiri Alda "Al, cabut yo ke kantin, laper nih gua" "Oh lo udah kelar pidato? Bukannya lamain, ganggu aja" Januar tertawa. Dan mereka berdua pergi ke kantin.-Dikelas-
Seperti biasa, Nayla yang selalu curhat tentang Alda dan Syifa tentang Januar ke Windri.
"Tau ga sih win, syif, tadi Alda ngomong sama gua, ya ampun, matanya itu loh, cokelat gitu, kalo dia natap bikin rapuh hati wanita" "Januar juga tadi pas pidato ganteng banget, bikin pangling hahaha" "Lo berdua ngomongin Alda kalo ga Januar, cape gua dengernya. Deketinlah masa ngomong doang" kata Windri ke Nayla dan Syifa. "Ya masa cewe sih yang deketin cowo". Lalu ga lama kemudian xatanglah Leo, Leo menghampiri Juan teman sekelas Nayla, Windri, Syifa. Juan dipukuli habis habisan oleh Leo, karena Juan telah melaporkan Leo ke guru BK gara gara ngeroko dikelas. Leo ga ngasih ampun ke Juan, dan anak kelas begitu histeris terutama cewe cewenya, begitupun Windri yang terus memisahkan mereka. Saat memisahkan Windri terkena pukulan Leo, dan datanglah Januar dan Alda yang menyudahi perkelahian Leo dan Juan. Alda menghampiri Windri dan memberinya hansaplas yang kebetulan ada dikantung sakunya, sedangkan Januar yang sangat kesal langsung menonjok Leo sampai terjatuh. Terlihat disini Alda sangat kesal kepada Leo, karena ulahnya bikin Windri terluka karena salah pukulnya Leo. "Woy Leo, ini udah kesekian kalinya gua liat lo beringas gini, udah sering lo kaya gini dan ini kesempatan terakhir lo! Lo tau gua siapa, gua gabakal ngasih ampun kalo sampe lo buat ulah lagi! Camkan itu Leo!" Alda yang sangat marah dengan Leo, Alda memang terkenal sabar, cuek, dan pendiam, namun satu sekolah tahu kalo Alda juga jago beladiri, Alda pernah ngalahin dua orang kaka kelas sekaligus saat kelas 8, dan sejak saat itu, semua cowo pada segan berkelahi dengan Alda.
Kejadian ini membuat Nayla semakin kagum, karena Alda terkenal dengan cueknya dan bodoamatan, namun melihat Windri terluka seperti itu, reaksi amarah Alda seolah pecah. Satu hal yang Nayla baru sadari, Alda amat sangat menghormati wanita dan melindungi wanita.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unexpected Love (Cinta Yang Tak Terduga)
Teen FictionCerita ini menceritakan kisah cinta yang tak terduga antara Alda dan Nayla. Cerita ini merupakan teen fiction dan romance story. Penulis: Alivio Junio Tokoh Utama: Alda Novriandi Nayla Vionita Tokoh Lainnya: -Dini Almira -Januar Purnama -Kirana Khal...