#2 (Pandangan Pertama)

9 1 0
                                    

-Dikelas-
Kelas 9A memang terkenal rusuh dan berisik ketika guru tidak bisa hadir di kelas. Apalagi Januar DKK, kecuali Alda yang diem dan kalem dipojokan sambil ngeliat hasil foto fotonya. Januar kadang suka usil dikelas ngeledekin Zahra, tapi untungnya aja ada Alda yang selalu ngebelain Zahra kalo lagi diisengin sama Januar. Zahra deket banget sama Alda dikelas, mereka berdua sering bertukar cerita dan pendapat, karena Zahra ketua kelas dan Alda wakilnya. "Al, minggu ini ngeband yo, buat tampil di acara pensi" kata Bima temannya Alda, "Gila lu, gua kan panitia" "Eh , nanti foto fotoin gua ya, by the way, temen temen gua cantik cantik loh yang bakal dateng nanti, mau gua kenalin ga? *sambil menggoda Alda*, ah lu mah gaya doang keren, banyak cewe yang mau tapi gapernah jadian, jangan jangan lu ga suka sama cewe lagi ya?" Kata Zahra yang sangat sering sekali ngegodain Alda dikelas, apalagi soal jodoh, karena Alda belum pernah pacaran. "Apaan sih lu, gua tuh nyari cewe yang pas buat gua, ga asal milih" Alda yang sangat pede dengan bicaranya.

-Dilorong Kelas-
Hari ini para guru tidak ada disekolah karena ada acara diluar sekolah, namun para siswa dan siswi tetap disuruh masuk. Dan moment ini dimanfaatkan para panitia pensi untuk membuka pendaftaran untuk siapa saja yang mau tampil. Dilorong kelas terdapat stand stand untuk band regist dan lainnya. Ketika panitia sedang sibuk sibuknya, lagi lagi Leo membuat kerusuhan, Leo berkelahi dengan Ciko anak kelas 9D. Perkelahiannya menjadi pusat perhatian dilorong dan membuat suasana tidak kondusif, perkelahian Leo dan Ciko dikarenakan Leo ngegodain Nayla. Ciko sudah sejak lama suka dengan Nayla, bahkan satu sekolah tahu kalo Ciko sangat menyukai Nayla, namun Nayla sangat cuek dengan Ciko seolah olah tidak mengetahuinya. Perkelahian Leo dan Ciko, menyebabkan Ciko babak belur sampai jatuh kelantai, melihat Ciko jatuh, Nayla langsung menghampirinya dan meminta Leo untuk berhenti memukulinya. Lalu Leo meninggalkan tempat, dan hanya terdapat Nayla, Ciko, dan teman temannya. Nayla dan teman temannya membawa Ciko ke UKS.
Terdengar perkelahian Leo dan Ciko, Alda dan Januar langsung segera menghampiri Ciko dan Nayla di UKS. "Ulah siapa lagi ini, pasti Leo?" Teriak keras dari suara Januar di UKS, mengetahui ini semua, Alda sangat marah begitupun Januar. Ketika Alda ingin keluar kelas menghampiri Leo, namun Nayla memegang tangannya "Udah Al, gausah, maafin aja, Ciko juga baik baik aja" karena permintaan Nayla, Alda menahan emosinya. Tidak lama kemudian datanglah Bima "Januar, Leo udah gila, dia sama temen temen kelasnya nungguin lo, dia nantang kelas kita untuk fight dilapangan, dan gua udah siapin semua pasukan, kita abisin dia sekarang juga Jan" Januar terhening namun terlihat mukanya sangat marah, "Al, ayo ikut" namun Alda menolak ajakan Januar karena memang Alda tidak suka berkelahi keroyokan, Alda lebih suka secara gantle atau One Man.

-Dilapangan-
Perkelahian antar kelas ini memang sudah sangat ditunggu tunggu kedua kubu, terutama Januar dan Leo. Selama tiga tahun, Leo dan teman temannya selalu membuat onar disekolah, namun karena ada Januar, pergerakan Leo terhambat.
"Ini udah lama gua tunggu, udah tiga tahun lo buat onar satu sekolah, ini yang terakhir kalinya gua hajar lo semua didepan anak anak. Setelah ini, lo jangan coba coba lagi buat onar. Akuin kekalahan lo hari ini, ayo kita mulai, kita kelarin secepatnya!" Kata Januar yang teriak dengan lantang dilapangan. "Kita kelarin secepatnya, lebih cepat lebih baik". Dan akhirnya perkelahian dimulai, tidak ada yang bisa menghentikan kedua kubu ini kecuali guru, bahkan Alda hanya berdiam diri dipinggir lapangan.

-Di Tempat Cuci Foto-
Kemenangan kubu Januar membuat Leo menyerah dan memenuhi perjanjiannya untuk tidak membuat onar lagi. Sehabis perkelahian, semua siswa dan siswi langsung cabut pulang karena bell pulang juga sudah berbunyi. Kali ini Alda tidak membawa motor, Alda pulang nebeng dengan Januar. Sehabis pulang sekolah, Alda dan Januar mampir ketempat cuci foto. Seperti biasa, kalau masalah foto Alda sangat lama, karena itu Januar suka menunggu diseberang jalan sambil merokok santai.
"Pak foto nya sudah jadi?" "Oh sudah" setelah mengambil hasil cetakannya, Alda yang hendak ingin keluar toko tanpa sengaja bertemu wanita cantik yang baru saja masuk, wanita yang sangat sesuai dengan tipenya. Alda memandang matanya seolah menyatakan cinta terhadapnya, tidak hanya Alda, mereka berdua saling tatap tatapan dan keduanya saling tersenyum. Lalu Alda keluar toko dengan senyuman manis dan membayangkan perempuan tadi. Dimotor yang diboncengi Januar, Alda terus melamun sambil tersenyum senyum karena paras kecantikan wanita tadi yang sangat sesuai dengan tipenya. Itu adalah pandangan pertama Alda dengan wanita itu, Alda tidak menanyakan siapa namanya dan tidak sempat berkenalan. Namun Alda merasa bahwa dia mencintai wanita tersebut.

-Di lapangan futsal-
Anak kelas 9A memang suka sekali fun futsal apabila tidak ada tugas banyak dari guru. Sambil duduk santai setelah fun futsal, Alda menceritakan kepada Januar dan Zahra bahwa ia bertemu wanita yang ia idamkan, cerita Alda membuat Januar tertawa, karena aneh dengan ceritanya. Alda belum kenal dengan wanita itu dan hanya melihat sekali, tapi Alda langsung jatuh cinta, itu kenapa Januar dan Zahra mentertawakannya. "Sumpah Zar, dia tipe gua banget, nanti deh gua ceritain di facebook, jangan disini, ada Januar, kalo dia tahu bahaya, nanti ditikung lagi" Kata Alda yang menyindir Januar karena memang Alda mengakui kalau Januar lebih tampan dibanding dirinya "Santai kali bro, mana mungkin gua sejahat itu sama sahabat gua, apalai sahabat gua yang belum pernah jadian hahaha" lawakan Januar membuat Zahra tertawa, "Iya Al, nanti cerita cerita ya kita di facebook"

Malam pun tiba, sesuai janji Alda yang tadi mau cerita di facebook dengan Zahra. Mereka berdua chattingan hampir 2 jam lamanya hanya untuk ngebahas cewe yang Alda temui di tempat cuci foto. Zahra pun begitu, dia juga curhat kalo dirinya suka sama Januar, walupun Januar suka iseng sama Zahra, tapi sejujurnya Zahra sangat senang ketika Januar iseng terhadap dirinya. Namun tidak ada yang tahu kalo Zahra suka dengan Januar, hanya Alda, karena Alda memang sudah jadi sohibnya Zahra ketika masuk dan nyambung diajak cerita kalo ngebahas percintaan.

-Disekolah-
Tinggal satu hari lagi menuju Pentas Seni Sekolah. Semua panitia sangat sibuk mempersiapkannya, dari masalah dekor sampai persiapan rundown acaranya. Terutama untuk Windri dan Januar sebagai ketua dan wakil pelaksananya. Namun karena ini belum bagian tugas sibuknya Alda, Alda mencoba mendokumentasikan kegiatan panitia sebelum pra acara. Alda melihat Nayla yang lagi duduk di pinggir lapangan, lalu Alda menghampirinya dan memotretnya. "Ya ampun, bisa diulang ga fotonya? Gua belum siap Al" *sambil tersenyum* "Hahaha, ngga ada waktu kedua kalinya, udah, gua lebih suka ngambil foto komuk daripada bergaya" Bercandanya Alda membuat Nayla panas dingin dan salting, terlihat sekali Nayla sangat grogi, lalu Alda memegang jidat Nayla "Lo lagi sakit ya?" "Ngga kok Al, emang keliatan pucet ya?" "Ngga sih, kalo ketemu gua doang, jangan grogi gitu dong" omongan Alda dengan pede nya yang selangit itu membuat Nayla makin malu. "Yaudah deh Nay, gua cabut dulu ya, oh iya, sampe ketemu besok di pensi" Lagi lagi ucapan Alda membuat Nayla semakin jatuh cinta, apalagi kalo Alda udah ngomong dengan pedenya.

-Pentas Seni Sekolah-
Pentas Seni Sekolah yang diadakan tiap setahun sekali ini kembali digelar, tahun ini acara pensi sekolah mengundang Vierratale. Tidak hanya siswa siswi dari SMP Permata Bangsa saja yang hadir, banyak juga dari sekolah lainnya bahkan anak SMA.
Dan ini hari sibuknya Alda, karena Alda bagian dokumentasi jadi tidak bisa terlalu nyantai. Karena Alda sangat sibuk, Nayla terlihat mencari cari Alda, "Alda mana ya win?" "Biasa dia jalan jalan palingan, sambil bawa bawa kamera. Kenapa? Lu mau minta foto" "Eh ngga win, nanya aja, ya kan ini moment pas banget gua bisa deket sama Alda". Moment pensi memang sangat ditunggu tunggu Nayla untuk lebih dekat lagi bersama Alda, namun karena Alda divisi dokumentasi, apa boleh buat Nayla hanya bersama Windri, Syifa, dan panitia lainnya sambil mengawasi jalannya acara.

Ketika Alda sedang memotret situasi Pensi, Zahra memanggilnya "Alda" , "Al, sini deh, gua mau ngenalin temen gua sama lu, oh iya, by the way lu gantengan hari ini hahaha" namun Alda hanya tersenyum saja dan mengikuti Zahra menghampiri temannya. Dan ketika Alda bertemu dengan temannya Zahra, Alda sangat kaget melihatnya, karena cewe itu yang pernah ia temui ketika ditempat cuci foto. "Nih Al, kenalin temen gua, anak SMP sebelah, namanya Laudya", "Laudya, panggil gua Audi aja" sambil mengulurkan tangannya ke Alda, "Gua Alda", "Kayanya kita pernah ketemu yah" kata Laudya kepada Alda, Alda yang tersenyum lalu langsung mendekat dan membisikan kekuping Zahra, "Zah, ini tuh cewe yang gua pernah bilang ke lu, yang gua ketemu di tempat foto", Zahra pun langsung kaget, "Ya ampun, jadi ini cewe pandangan pertama lu" "Iya" karena Zahra tahu kalo temennya itu yang disukai oleh Alda, lalu Zahra meninggalkan mereka berdua.
Mereka berdua saling ngobrol dan bercanda, seolah olah ingin membuat chemistry, dan Alda juga memfoto Laudya dan berfoto bersama.

Malam harinya, Alda lupa kalau dirinya tidak meminta pin BB Laudya. Alda langsung membuka laptop dan mencari pertemanan facebook Zahra, dan Alda menemukan facebook Laudya. Tidak lama kemudian facebooknya di accept dan Alda memulai chatting dengan Laudya. Hampir setiap malam mereka berdua chattingan sampai pagi, bahkan hampir setiap menit mereka BBM'an, padahal mereka hanya bertemu sekali. Kedekatan Alda dan Laudya membuktikan kalau keduanya sudah saling terbuka dan mulai menyukai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 01, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Unexpected Love (Cinta Yang Tak Terduga)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang