:'(

2.4K 151 0
                                    


Keluarga kecil ini tengah asik berkumpul diruang keluarga.
Terlihat chelvin yang menggigit-gigit jempolnya.

"Baal gimana? Sekretarisnya udah dapat?" tanya (namakamu)

"Udah kok"

"Namanya siapa? Cewek atau cowo?" tanya (namakamu) lagi.

"Namanya berbie cewek sayang. Kenapa? Kamu cemburu? Plis lah jangan cemburu. Aku sama dia ngga akan macem-macem ko. Kan aku udah punya kamu" jelas iqbaal dan mencium bibir (namakamu).

Tiba-tiba saja chelvin menangis.(namakamu) segera mendorong iqbaal dan melepaskan ciumannya.

"Kenapa sayang?" (namakamu) menggendong chelvin. Tak butuh waktu lama chelvin pun diam.

"Yang bawa ke kamar aja" ujar iqbaal dan (namakamu) hanya mengangguk.

(Namakamu) menaiki tangga satu persatu dan diikuti oleh iqbaal dibelakangnya.

***

Hari berganti hari. (Namakamu) sedikit melihat ada perubahan di diri iqbaal. Biasa iqbaal selalu santai aja saat berangkat ke kantor. Dan dua hari belakangan ini (namakamu) merasa ada yang aneh pada diri iqbaal.

Dirumah, iqbaal lebih sering bermain dengan ponselnya dari pada bermain dengan chelvin anaknya sendiri.

Malam ini. Tak seperti biasanya, sudah pukul 8 malam , iqbaal belum juga pulang. Ini membuat (namakamu) sangat khawatir. Untung saja, chelvin sudah tertidur. Detik merubah menjadi menit dan menit berubah menjadi jam yang menunjukkan pukul 10 malam.

"Kemana iqbaal?" gumam (namakamu) tampak khawatir.
(Namakamu) terlihat mondar-mandir bak setrikaan didepan pintu utama dan sesekali melihat keluar dari jendela.

Senyum nya mengembang. Baru saja mobil iqbaal memasuki perkarangan rumahnya.
Dengan setia , (namakamu) menunggu iqbaal.

(Namakamu) membuka pintu terlebih awal. Menyambut iqbaal.

"Baal" (namakamu) meraih tangan iqbaal dan dicium nya punggung tangannya.

"Kamu belum tidur?" tanya iqbaal. (Namakamu) menggeleng.
Iqbaal begitu saja melenggang ke kamar tanpa menatap (namakamu).

(Namakamu) mengunci pintu kemudian, mengikuti iqbaal yang sudah berjalan ke kamar.

(Namakamu) menyiapkan baju santai iqbaal sembari menunggu iqbaal selesai mandi.

"Baal" lirih (namakamu). Iqbaal hanya berdehem.

"Kamu kenapa pulang lama belakangan ini?" tanya (namakamu) yang duduk ditepi ranjang.

"Kamu kenapa sih dari kemaren nanyain itu mulu? Kan aku udah bilang kalau aku banyak kerjaan" ucap nya sedikit membentak.
(Namakamu) sedikit terkejut, sejak kapan iqbaal berani membentaknya?

"Minggir aku mau istirahat" ujar iqbaal.

(Namakamu) hanya menatap iqbaal dengan airmata yang mulai menetes. (Namakamu) memutuskan untuk tertidur dengan membelakangi iqbaal.

"Kenapa iqbaal kaya gini? Apa yang membuat iqbaal kaya gini ya allah" bathin (namakamu) menjerit. Air mata nya meluncur dengan deras nya.

Oeekk.. Oeekk.. Oeek.

Suara tangisan chelvin dapat didengar oleh (namakamu). (Namakamu) segera menghampiri box bayi yang ada disamping ranjangnya.
Menggendong chelvin dan mengusap punggungnya.

"Kamu kenapa sayang? Ini bunda diam yaa sayang" suara (namakamu) terdengar begitu gemetar saat mencoba menenangkan chelvin. Namun, tangisan chelvin semakin keras.

STOP ! ❌idr&nkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang