Part 4

39 4 0
                                    

2 hari kemudian, james dan kyra sudah berbaikan, wanita itu merasa bersalah karena membuat dapur james telah berserakan begitu saja, james juga merasa bersalah karna membuat mata gadis itu bengkak terlalu lama menangis dan melukai hati kyra dengan omongannya.

"James!!" Teriak henry sahabatnya sejak kuliah sambil melambaikan tangannya pada james dan kyra. Mereka berjalan menuju meja henry dengan james yang menggandeng kyra. "Sudah lama?" Tanya james pada henry "ya, aku sudah berlumut disini" jawab henry ketus lalu melihat kearah kyra "hai kyr, look beautiful than last year when I saw you" goda henry pada kyra "thanks, you too henry" jawab kyra sambil tersenyum. Mereka pun duduk kembali sambil memesan makanan berbual tentang kehidupan masing-masing.

"Jadi.. boleh aku meminta nomormu, kyra? Siapa tau aku membutuhkan penyanyi untuk acara-acara ku nanti" Tanya henry menggoda kyra saat mereka bersiap untuk pulang. "Oh tentu saja, aku berikan kartu namaku saja" jawab kyra tersenyum memberikan kartu namanya pada henry. "Ck, dasar buaya! Ingat saja kau, kyra itu adikku jangan berani macam-macam dengannya!" Ujar james ketus merangkul kyra yang menahan tawanya, geli melihat james yang cemberut sambil  berlalu keluar kafe "ayolah! Aku hanya bersikap sebagai rekan bisnis james!" Jawab henry mengikuti dari belakang sambil menggelengkan kepalanya lucu melihat james yang kesal padanya sebab kyra.

James hanya diam daritadi mengendarai dan kyra melirik james sesekali sambil memainkan handphonenya. "Jamie, kita jalan-jalan dulu ya.. aku sangat bosan" rengek kyra manja memangkukan dagunya pada tangan yang disamping pintu mobil. "Maaf kyra, aku hari ini ada janji temu dengan Johnson Group" jawab james sambil mencubit pipi kyra yang menggemaskan disampingnya. "Yah, antarkan saja aku ke mansion ibu, aku rindu mereka" james hanya mengangguk mendengar perkataan kyra, "ada apa jam? Tanya kyra pandangan tetap kedepan, james mengernyitkan dahinya "maksudmu?" Wanita itu menghela nafasnya dan berkata "ayolah jamie, aku mengenalmu sejak kecil.. beritahu what's happen with you and papa? Tanya kyra memutar badannya jadi menghadap kepada lelaki itu. James hanya diam menoleh sekilas kembali fokus pada jalannya. Kyra menghela nafas lagi menyerah, ia tahu bahwa james tak akan menceritakan masalahnya dengan ayah sejak ia bekerja dalam perusahaan ayahnya, entah apa masalahnya tidak ada yang tahu. Suasana kembali hening lagi, mereka menikmati musik radio mobil james dengan pikiran masing-masing.

Sesampainya dimansion milik orangtua mereka, james melihat sekilas pada mansion itu lalu ia mengemudikan mobilnya keluar dari gerbang itu. Kyra hanya menatap kepergian james dari depan pintu mansion tersebut.

"Nona kyra, sudah lama tidak datang" ujar wanita paruh baya itu sambil membungkukkan badannya setengah. "Dimana ibu?" Tanya kyra menciumi pipi pengasuhnya dan james itu dengan sayang. "Nyonya ada dihalaman belakang non.." jawabnya sambil mengantarkan kyra ke halaman belakang. Sesampainya dihalaman belakang kyra menyuruh pengasuh itu kembali lagi pada kerjaannya. Wanita itu berjalan mengendap-endap namun langkahnya terhenti saat melihat seorang wanita cantik sebayanya berambut blonde, wanita itu menyadari kehadiran kyra lalu tersenyum, wanita paruh baya itupun ikut membalikkan badannya lalu berdiri "akhirnya kau pulang juga kyra sayang" ujar ibunya sambil mendekap memeluk kyra erat "siapa dia bu? Tanya kyra setengah berbisik masih penasaran setelah melepas pelukannya dan duduk kembali bersama ibu dan wanita blonde tadi. "Oh ya, hampir aku lupa.. kyra ini adalah zevanya dass.. dan anya ini adalah sahabat calonmu sekaligus gadis kesayanganku kyra hudgens yang sering kuceritakan pada ibumu" ujar wanita itu dengan riang. "Calon?maksud ibu?" Tanya kyra tak paham "aku zevanya dass calon istri james, glad to see you" jawab wanita itu sambil tersenyum mengulurkan tangannya tak kalah riang. "Oh ya? same here" jawab kyra terkejut lalu tersenyum hangat mengulurkan tangannya. Mereka kembali berbual lagi, sesekali tertawa mendengar lelucon dari zevanya dan kyra yang mulai akrab.

Setelah zevanya pulang karna ia harus buru-buru melakukan pemotretan bersama kliennya. Tinggallah mereka berdua masih duduk dihalaman belakang mansion itu.  "Dengan siapa kau kesini nak?" Tanya miranda ibunya james sambil mengelus sayang kepala kyra yang berbaring dipahanya "aku diantar jamie bu, tapi yaa.. jamie sedang rapat dengan kliennya" jawab kyra yang memejamkan matanya merasakan kehangatan wanita paruh baya tersebut. "Eumm.. jadi ibu sudah beritahu pada jamie tentang perjodohan ini?" Tanya kyra mendongak melihat wajah miranda. "Sudah melalui telepon kyr, ibu tak tau apa masalah james dengan ayahnya hingga ia tak mau datang lagi.." jawab miranda lemah membayangkan kerenggangan anak lelaki dan suaminya. "Bu.. aku menyukai anya tapi ibu tahukan kalau jamie itu tidak suka dipaksa.. aku hanya merasa jamie akan marah soal ini" ujar kyra hati-hati takut melukai hati ibu angkatnya tersebut, wanita itu menghela nafasnya tidak menjawab pertanyaan kyra langsung. Agak lama mereka terdiam akhirnya miranda kembali berbicara "apa kau lapar kyra sayang?" Tanya miranda raut wajahnya sudah kembali riang seperti tidak ada masalah apapun "eh? iya bu, aku ingin makan tumis paprika! 2 hari yang lalu aku mencoba memasakmalah hangus!" Jawab kyra sedih membayangkan ulahnya didapur james. "Oh ya? Ibu ingin mendengar banyak ceritamu yang berusaha dewasa ini" jawab miranda bangkit berjalan denhan kyra yang menggandeng tangannya. Ia tertawa geli membayangkan kyra yang pernah berkata ia ingin tinggal di apartemen seorang diri agar bisa mandiri setelah diejek oleh james.

The SecondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang